Kerajaan Majapahit mencapai puncaknya pada abad ke-13. Raja bijaksana yang memerintah adalah Raja Hayam Wuruk. Dia masih muda, cerdas, dan berani. Dia memiliki seorang perdana menteri yang cerdas, namanya Gajah Mada. Selain itu, ia memiliki pembantu cerdas, muda, dan menteri. Di bawah Hayam Wuruk Majapahit menguasai sebagian besar hari ini Indonesia. Majapahit sangat makmur. Istana Majapahit sangat besar. Itu sangat mewah. Di dalam istana ada sebuah bangunan khusus yang disebut 'Gedong Pusaka'. Itu adalah rumah atau lebih tepatnya sebuah gudang mewah untuk menyimpan semua harta kerajaan. Ada perhiasan, mahkota emas, anting-anting, koin emas, emas Kris dan banyak hal mewah lainnya. Itu sebabnya bangunan itu dijaga ketat. Ada tembok tinggi yang mengelilinginya. Di dalam dan di luar tentara dinding yang bertugas duapuluh empat jam sehari. Semua dari mereka bersenjata lengkap. Itu hampir mustahil bagi siapa pun pada waktu itu untuk masuk ke Gedong Pusaka. Suatu malam situasi di istana sangat berbeda. Ada, kabut sangat tebal tebal mengelilingi seluruh istana, bahkan ibukota. Suhu yang biasanya hangat dingin. Situasi ini sangat jarang terjadi di Majapahit. Orang-orang Jawa (orang-orang Majapahit) menafsirkan fenomena aneh ini sebagai sinyal dari Tuhan. Mereka yakin bahwa sebuah peristiwa besar akan terjadi. Raja Hayam Wuruk segera memanggil Gajah Mada. Setelah diskusi kemeja mereka memutuskan untuk memanggil para jenderal Angkatan Darat. Raja mengatakan kepada para jenderal untuk menempatkan tentara di peringatan tertinggi. Tak lama kemudian mereka memerintahkan semua anak laki-laki mereka dalam siaga tertinggi. Jumlah prajurit yang menjaga istana dua kali lipat. Raja dan perdana menteri tinggal terbangun sampai tengah malam. Setiap jam mereka menerima laporan bahwa semuanya OK. Malam itu sangat tenang. Jadi pada tengah malam raja dan Gajah Mada sedang tidur. Tapi ketika itu sesuatu yang hampir fajar terjadi. Sekelompok tentara yang menjaga gerbang depan Gedong Pusaka dilaporkan kepada jenderal yang pintu Gedong Pusaka dibuka. Ketika mereka memeriksa di dalam mereka menemukan bahwa koleksi koin emas yang hilang. Kepala militer segera melaporkan kejadian kepada Perdana Menteri Gajah Mada. Gajah Mada segera memerintahkan bahwa komandan penjaga ditangkap. Tanpa menunggu matahari muncul dia mempertanyakan komandan. Gajah Mada berpikir bahwa komandan adalah orang bertanggung jawab atas hilang koin dingin. Tapi komandan menolak. Dia yakin bahwa orang lain melakukan kesalahan yang dilakukan. Ketika raja terbangun Gajah Mada melaporkan kepadanya. Tetapi raja diam. Malam berikutnya situasinya sangat berbeda. Langit jernih dan suhu hangat. Meskipun ketegangan telah berkurang Gajah Mada memerintahkan tentara untuk tinggal di siaga tertinggi. Waktu itu raja bodoh. Malam itu sangat tenang. Tiba-tiba di tengah malam para prajurit yang menjaga di pintu gerbang depan Gedong Pusaka terkejut ketika mereka melihat seseorang berlari sangat cepat dari itu. Segera mereka mengejarnya. Tapi dia berlari sangat cepat dan segera tentara kehilangan dia. Namun mereka bisa melihat bahwa ia berlari ke arah kompleks raja. Komandan mereka segera dilaporkan kepada Gajah Mada yang segera datang. Dia memerintahkan tentara untuk mengepung kompleks raja. Dia juga memerintahkan lebih banyak tentara untuk mengepung itu. Hebatnya senyawa raja ditutupi dengan awan. Tidak ada yang melihat dari mana asalnya tapi tiba-tiba awan tebal mengelilinginya. Kabut begitu tebal bahwa tak seorang pun bisa melihat senyawa raja. Awan bahkan tumbuh lebih besar yang akhirnya seluruh istana tertutup oleh awan. Keesokan paginya orang-orang Majapahit terkejut melihat fenomena aneh. Langit jernih dan matahari bersinar terang tapi istana tertutup oleh awan. Tidak ada yang bisa melihatnya. Raja tidak pernah keluar dari istana. Segera rumor menyebar bahwa si pencuri bersembunyi di dalam kompleks raja di istana. Tentara terus mengelilinginya. Mereka menangis untuk memberitahu pencuri untuk menyerah. Tiba-tiba seseorang melemparkan batu ke tentara. Beberapa dari mereka terluka. Kemudian Gajah Mada masuk untuk melihat raja. Ketika ia datang dari dalam istana ia mengatakan kepada tentara bahwa raja baik-baik saja dan bahwa pencuri itu tidak ada. Setelah rumor yang menyebar bahwa si pencuri adalah hantu, bukan manusia. Bulan kemudian pencuri misteri belum ditangkap dan istana masih berawan. Bertahun-tahun kemudian pencuri tetap menjadi misteri dan ia istana tetap berawan. Majapahit menderita kerugian besar. Itu adalah pukulan serius bagi perekonomian. Beberapa tahun kemudian kerajaan Majapahit runtuh.