Mubtada' dan Khabar
   
Perhatikan Contoh berikut ini;
    Contoh 1 :

    Pada kalimat diatas, kata pertama (nomor satu) yang bergaris bawah   menunjukan mubtada’, sedangkan kata kedua (nomor dua) yang bergaris bawah  ialah khabar, dari  contoh diatas jika kalimat berupa mubtada’  maka diberi ال pada awal kalimat (kecuali isim dhomir (sudah ma’rifat)).
Contoh 2 :

    Kaidah selanjutnya, dalam Bahasa Arab susunan mubtada’ dan khabar antara mubtada’ dan khabar harus sesuai dari segi mudzakar dan muanats-nya. Sebagaimana pada contoh dua di atas. Bagian A merupakan contoh mubtada’ dan khabar yang terbentuk dari isim mudzakar, sedangkan bagian B terbentuk dari isim muanats.
Contoh 3 :

    Selain kesesuaian dari segi mudzakar dan muanats-nya, antara mubtada’ dan khabar juga harus sesuai dari segi bentuk mufrad, tatsniyah dan jama’ nya. Perhatikan contoh tiga pada kalimat di atas, bagian A merupakan contoh mubtada’ khabar yang terbentuk dari isim mufrad, dan bagian B terbentuk dari isim tatsniyah, sedangkan untuk bagian C terbentuk dari isim jama’.