Dzikir Setelah Shalat Fardhu 6 - Cara 1



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

سُبْحَانَ اللَّهِ (33×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33×) اَللَّهُ أَكْبَرُ (33×) لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


Subhaanallaah (33x). Alhamdulillaah (33x). Allaahu akbar (33x). Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir.

Maha suci Allah (33x). Segala puji bagi Allah (33x). Allah Maha Besar (33x). Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

HR. Muslim no. 597.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan ‘laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir’, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”.

Yang dimaksud dengan bertasbih adalah mengucapkan “subhaanallaah”, bertahmid adalah mengucapkan “alhamdulillaah”, dan bertakbir adalah mengucapkan “allaahu akbar”.

Yang mana yang lebih afdhol untuk diamalkan? Dikarenakan semua cara tersebut sah datangnya dari Nabi, maka sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Sa’id Al Qohtoni, yang paling afdhol untuk diamalkan adalah dengan secara bergantian mengamalkan cara yang ada. Terkadang berdzikir dengan cara pertama, terkadang dengan cara kedua, terkadang dengan cara ketiga, dst. Dengan demikian kita akan mengamalkan dan menghidupkan sunnah Nabi dengan lebih komprehensif.

Sumber: https://muslim.or.id/22052-mengucapkan-tasbih-tahmid-takbir-setelah-shalat-wajib.html