Ta’awudz Sebelum Al-Fatihah 1



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ


A’uudzu billaahis-samii’il ‘aliim, minasy-syaithoonir-rojiim, min hamzihi, wa naf-khihi, wa naf-tsih.

Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya, dan nyanyiannya yang tercela.

HR. Abu Daud no. 775 dan Tirmidzi no. 242. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan sanad hadits ini hasan.

Ta’awudz dibaca pada raka’at pertama, setelah membaca doa istiftah dan sebelum memulai membaca surat. Menurut pendapat yang lebih kuat, ta’awudz hanya ada pada rakaat pertama karena inilah yang dituntunkan dalam hadits yang membicarakan tentang perintah membaca ta’awudz.

Ibnu Taimiyah berkata, “Jika seseorang meninggalkan membaca ta’awudz di rakaat pertama, maka hendaklah ia membacanya di raka’at kedua.” (Kitab Shifatish Shalah min Syarhil ‘Umdah karya Ibnu Taimiyah, hal. 97).

Sumber: https://rumaysho.com/7021-apakah-membaca-taawudz-dalam-shalat-pada-setiap-rakaat.html