9. KAPANKAH WAKTU PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN?
Penyembelihan hewan Qurban boleh dilaksanakan beberapa saat setelah terbitnya matahari pada hari Idul Adha. Waktu beberapa saat tersebut diukur dengan waktu kira-kira selama dua rakaat shalat dan dua khutbah yang singkat. Jika hewan Qurban disembelih sebelum waktu tersebut, maka sembelihan Qurban tidak sah, berdasarkan hadits yang terdapat dalam Shahîh al-Bukhâri dan Muslim,
إِنَُّ أَُوَّلَُ مَُا نُبَْدَأُُ فُُِ يُوَْمِنَا هَُذَا أَُنُْ نُُصَل ىَ، ثَُُُّ نُرَْجِعَُ ََُنَنْحَرَ، مَََُنُْ ََُعَلَُ ذَُلِ ََََُُقَدُْ أَُصَابَُ سُُنَّتَنَا، وَُمَنُْ نََُْرَُ قَُبْلَُُ
الصَّلاَةُِ إََُِ اَََّّ هُُوَُ لَُْْ مُ قَُدَّمَهُُ هََُْلِهِ، لَُيْسَُ مُِنَُ اُلن سْ فَُُُِِ شَُىْ ءُ
“Sesungguhnya yang pertama sekali kami lakukan pada hari ini adalah melaksanakan shalat (Idul Adha), kemudian kami kembali untuk menyembelih hewan Qurban. Siapa yang melaksanakan itu, maka sungguh ia telah melaksanakan Sunnah dan siapa yang menyembelih Qurban sebelum shalat (Idul Adha), maka itu hanyalah menjadi daging yang ia persembahkan untuk keluarganya, tidak termasuk ibadah (Qurban) walau sedikitpun”.
Waktu penyembelihan Qurban tersebut berlanjut hingga hari-hari Tasyrîq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah). Berdasarkan hadits Rasulullah SAW,
1 Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuhu, DR.Wahbah az-Zuhaili, 4/2807.
16
كُ لُ أَُيَّمُِ اُلتَّشْرِيقُِ ذَُبْ حُ
“Seluruh hari-hari Tasyrîq itu adalah hari-hari penyembelihan hewan Qurban”. (HR.Ahmad dan ad-Dâraquthni).