Bulan Rajab Sya'ban & Ramadhan


HADIS SHAHIH PUASA RAJAB

Imam Muslim meriwayatkan dalam shahih-nya[1]:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ .


“Telah menceritakan pada kami Abubakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan pada kami AbduLLAAH bin Numairih, telah menceritakan pada kami Ibnu Numair, telah menceritakan pada kami ayah kami, telah menceritakan pada kami Utsman bin Hakim Al-Anshari berkata: Aku bertanya pada Sa’id bin Jubair tentang puasa Rajab dan kami saat itu sedang berada di bulan Rajab, maka ia menjawab: Aku mendengar Ibnu Abbas -semoga ALLAAH meridhoi mereka berdua- berkata: Adalah Nabi -semoga shalawaat dan salaam senantiasa tercurah pada diri beliau- berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata nampaknya beliau akan mempuasai (bulan Rajab) seluruhnya, lalu beliau tidak berpuasa sampai kami berkata: Nampaknya beliau tidak akan mempuasai (bulan Rajab) seluruhnya.”

Kendatipun demikian ada pula hadits-hadits lain yang melarang berpuasa di bulan Rajab, jika mempuasai seluruhnya[2], Ibnu Umar termasuk yang mengharamkan berpuasa di bulan Rajab walaupun ia dibantah oleh Asma’ binti Abubakar[3]. Dikabarkan bahwa Umar bin Khaththab juga tidak menyukai puasa di bulan Rajab (namun kedudukan haditsnya diperbincangkan, karena ada Rijal yang tidak dikenal)[4].

Kesimpulannya adalah dibolehkan mempuasai bulan Rajab berdasarkan hadits shahih, sepanjang tidak menjadikannya sama dengan bulan Ramadhan (mempuasai sebulan penuh), namun tidak disebutkan dalil shahih tentang keutamaan bulan ini secara khusus dibanding bulan-bulan lainnya[5], juga tidak dibenarkan mengkhususkan waktu-waktu & tanggal-tanggal tertentu di bulan tersebut untuk berpuasa, shalat, dzikir, dsb. Demikianlah waLLAAHu a’lamu bish Shawaab…