Syirik Khauf (takut)


Pembahasan berikutnya masih seputar syirik besar. Diantaranya adalah syirik khauf (takut). Apakah kita tidak boleh takut kepada siapa pun kecuali Allah saja? Bagaimana jika seseorang takut kepada binatang tertentu? Bagaimana sebenarnya pembagian rasa takut? Takut apa saja yang dibolehkan?

Syirik Khauf (Takut)

Yaitu keyakinan bahwa sebagian makhluk, baik wali ataupun yang lainnya yang sudah meninggal dunia, atau makhluk-makhluk yang ghaib bisa melakukan dan mengatur urusan serta mendatangkan mudharat. Karena keyakinan itulah mereka menjadi takut kepada wali-wali atau makhluk-makhluk ghaib tersebut.

Kaum Musyrikin Arab menyakini bahwa berhala-berhala mereka dapat menimpakan madharat kepada manusia. Oleh karena itu mereka menakut-nakuti Rasulullah dengan berhala-hala tersebut. Allah menceritakannya di dalam al-Qur’an:

Bukankah Allah cukup sebagai pelindung hamba-hamba-Nya? Dan mereka menakut-nakuti kamu dengan (sesembahan sesembahan) yang selain Allah. (az-Zumar:36)

Keyakinan seperti ini merupakan syirik akbar yang mesti dijauhi.

Jenis-Jenis Khauf

1. Khauf Sirri

Yaitu: Takut kepada selain Allah berupa berhala, thaghut, mayat, makhluk ghaib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Khauf sirri ini termasuk salah satu jenis ibadah yang harus dimurnikan bagi Allah semata. Allah berfirman:

Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman. (Ali Imran:175)

2. Takut Yang Menyebabkan Seseorang Meninggalkan Kewajibannya,

Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan seperti MENINGGALKAN SHALAT karena takut kehilangan pekerjaan, dsb. Takut seperti ini hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah bersabda:

Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya!

Shahabat bertanya: “Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri!”

Rasul bersabda: “Yaitu, ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya’ Maka Allah akan berkata padanya di hari kiamat: “Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?”. Ia menjawab: “Karena takut kepada Allah berkata: Seharusnya hanya “kepada-Ku saja engkau takut.” (HSR Ibnu Majah dari Abu Said alKhudri)

3. Takut Secara Tabiat

Yaitu takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada hewan liar, binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Takut jenis ini tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.

2. Syirik Hulul

Yaitu mempercayai bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang ekstrem. Hingga di antara mereka ada yang berkata dalam syairnya:

Anjing dan babi tidak lebih melainhan tuhan kita juga Dan tidak lebih, Allah itu hanyalah seseorang rahib yang ada di gereja.

Maha suci Allah dan apa yang mereka ucapkan. Sangat buruklah kalimat yang keluar dari mulut-mulut mereka, yang mereka ucapkan itu hanyalah dusta belaka.

3. Syirik Tasharruf

Yaitu keyakinan bahwa sebagian para wali miliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan makhluk. Mereka menamakan para wali tersebut dengan “Wali Quthub”, di Negeri Pakistan orang awam menyebutnya: “Pauc Piir” (wali lima), yang diyakini berhak mengatur jagad raya. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan Musyrikin Arab yang masih menyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.

4. Syirik Hakimiyah

Termasuk syirik haktmiyah adalah membuat undang-undang yang bertentangan dengan syari’at Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang-undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman.

Yang tergolong musyrik dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika menyakini kebenaran undang-undang tersebut dan rela dengannya.

5. Syirik Tawakkal

Secara etimologi, tawakkal ialah bersandar dan pasrah, jadi tawakkal termasuk amalan hati. Secara syar’i adalah pasrah dengan sebenar-benarnya dan menyerahkan perkara kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh. Ia termasuk jenis ibadah yang wajib dimurnikan bagi Allah saja. Allah berfirman dalam kitab-Nya:

"berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".. (al-Maidah: 23)

Tawakkal ada tiga jenis:

1. Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Allah saja. Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk Musyrik.

2. Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para makhluk. Tawakkal jenis ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyerahkannya kepada makhluk termasuk syirik asghar (syirik kecil).

3. Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain dalam perkara yang mampu dilaksanakannya. Seperti: Dalam arusan jual beli, pernikahan dan lain-lainnya. Tawakkal jenis ini diperbolehkan, hanya saja, hendaklah seseorang letup bersandar kepada Allah meskipun urusan itu diwakilkan kepada makhluk.

6. Syirik Niat Dan Maksud

Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah berfirman:

Barangsiapa menghendaki kehidapan dunia dan perhiasannya, niscay Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Hud:15-16)

Syirik jenis ini banyak menimpa kaum Munafikin yang telah terbiasa beramal karena riya’.