Rasulullah SAW bersabda yang hal ini disebutkan imam al-Ghazali dalam kitab Ihya` Ulumuddin, bahwa jika ada seseorang yang meninggal dunia, maka baginya akan didatangi oleh dua malaikat yang hitam berwarna biru, malaikat itu adalah munkar dan nakir namanya.Kemudian keduanya akan bertanya kepada mayit yang dikubur itu: “Apakah yang engkau katakan tentang nabi itu?” Jika si mayit orang mukmin, niscaya ia menjawab: “Nabi itu adalah hamba Allah dan Rasul Allah.”
Lalu kedua malaikat itu berkata: “Sesungguhnya kami sudah mengetahui engkau akan mengucapkan yang demikian itu, kemudian dilapangkan bagi mayit itu dalam kuburnya tujuh puluh hasta serta diberi sinar. Setelah itu dikatakan pada si mayit: “tidurlah”, lalu si mayit menjawab: “biarkan aku pergi, untuk menjumpai keluargaku, untuk memberi kabar sesuatu kepadanya.”
Maka dikatakan pada mereka: “tidurlah, maka ia tidur seperti tidurnya pengantin, yang tidak dibangunkan, selain oleh keluarga yang mencintainya. Sehingga ia dibangkitkan di hari kiamat. Dari tempat tidurnya itu.”
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “orang mukmin dalam kuburnya itu berada dalam taman yang hijau, dan dilapangkan baginya tujuh puluh hasta. Ia memperoleh sinar bulan purnama.”
Orang Mukmin yang mati syahid
Allah SWT telah berfirman tentang orang-orang yang mati syahid. Yaitu: “Janganlah kamu mengira, mati orang-orang yang terbunuh dijalan Allah itu, tetapi mereka itu hidup, mereka memperoleh rizqi dari sisi Tuhan, mereka bergembira ria.”
Kabar gembira bagi orang yang mati syahid
Diriwayatkan Ibnu Abiddunnya dari ‘Aisyah, dengan Isnad dhaif. Disebutkan pula oleh Al Ghazali bahwa ‘Aisyah RA berkata: “Rasulullah SAW berkata kepada Jabir RA: apakah tidak aku kabarkan kepada engkau tentang kabar gembira hai Jabir? (dan pada Perang Uhud ayah Jabir gugur sebagai syuhada) lalu Jabir berkata: kiranya Allah SWT telah memberitakan kepada tuan kabar gembira dengan kebajikan.
Maka Nabi SAW bersabda: bahwasanya Allah telah menghidupkan ayah engkau dan mendudukan dihadapanNya. Dan Allah SWT berfirman: mohonlah kepadaku hai hambaku apa yang engkau inginkan, niscaya aku akan mengabulkanNya. Lalu ayah Jabir menjawab: Hai Tuhanku! Aku belum pernah ibadah kepada engkau dengan yang sebenar-benarnya, aku memohon kepada engkau agar mengembalikan aku ke dunia. Lalu aku akan berjihad bersama NabiMU, kemudian aku terbunuh sekali lagi sebagai syuhada.
Allah SWT berfirman: Sudah menjadi tradisi sunnah-Ku, bahwa engkau tidak lagi bisa kembali kedunia”. (Ida Mahmudah)