Siapa yang tidak mengenal The Brooklyn Bridge, sebuah
jembatan sepanjang 1.825 m dengan bentang terpanjang mencapai hampir 500 m yang
terbentang menghubungkan pulau Manhattan dengan Brooklyn di New York Amerika
serikat. Dibalik pembangunan jembatan tersebut terdapat keajaiban dan sebuah
cerita yang sangat menarik.
Pada tahun 1869 seorang insinyur yang sangat pandai bernama
John Roebling terinspirasi untuk membuat sebuah jembatan yang spektakuler yang
menyeberangi East River (Sungai East).
Mendengar rencana Roebling, para ahli konstruksi seluruh
negara menertawakannya dan mengatakan padanya untuk melupakan ide tersebut,
yang kata mereka tak mungkin dilakukan.
Roebling meyakinkan anaknya, Washington, seorang pemuda yang
sedang belajar ilmu teknik sipil, dengan mengatakan bahwa jembatan itu sangat
mungkin untuk dibangun. Keduanya pun terlibat dalam pengembangan konsep
bagaimana cara membangun serta mengurai setiap permasalahan dan hambatan yang
mungkin timbul.
Dengan semangat yang tinggi, keduanya beserta timnya mulai
membangun jembatan impian tersebut.
Saat pembangunan baru berjalan beberapa bulan terjadilah
suatu musibah yang mengakibatkan meninggalnya John Roebling. Sementara
Washington mengalami cedera yang cukup parah yang mengakibatkan cacat permanen
sehingga ia tidak bisa bicara dan berjalan.Semua orang beranggapan bahwa proyek
tersebut akan segera berhenti dan terbengkalai, karena hanya mereka berdua yang
tahu bagaimana jembatan tersebut akan dibangun.
Meski dalam keadaan tidak bisa bergerak atau bicara dan hanya
berbaring di tempat tidur, otak Washington tetap bekerja. Keinginannya
menyelesaikan mimpi dirinyanya dan ayahnya tetap menyala. Sebuah ide yang
tiba-tiba muncul dalam pikirannya adalah mengembangkan sebuah cara berkomunikasi
melalui jarinya, karena yang dapat dilakukannya hanyalah menggerakkan satu
jarinya.
Washington menyentuh lengan istrinya, mengetukkan kode-kode tertentu
yang memerintahkan para tenaga pekerja dan insinyur yang sedang membangun untuk
mengikuti konsep yang ada dalam kepalanya.
Selama 13 tahun ketukan-ketukan instruksi tersebut
dilakukannya sampai akhirnya jembatan tersebut selesai dikerjakan dan digunakan
pada tahun 1883.
Sebuah kisah nyata yang layak menjadi pelajaran bahwa
halangan sebesar apapun tidak boleh menjadi hambatan yang menghentikan sebuah
mimpi.