Aisyah namanya, ia masih berusia tujuh tahun. Tahun ini
adalah tahun pertamanya di sekolah dasar. Prestasinya biasa saja karena kami
tidak ingin memaksanya belajar setiap kali ulangan atau tes evaluasi belajar. Meski
begitu ia putri yang pandai menurut saya karena seringnya ia membuka
pembicaraan dengan topik yang mungkin tidak pernah kita duga.
Sore itu saya mengendarai mobil untuk menjamput istri dari
tempat kerjanya. Ditemani putri kecil kami tersebut saya mngendarai mobil
menembus hujan yang cukup deras sore itu turun. Saya harus tetap fokus
mengemudi mengingat banyak bagian jalan menjadi tergenang dan sedikit licin.
Setelah sekian lama Aisyah diam sambil menikmati hujan dalam
perjalanan kami, tiba-tiba ia sedikit mengagetkan fokus saya pada kemudi,
memecah keheningan sore itu.
“Ayah, aku sedang memikirkan sesuatu...”
Biasanya jika sedang seperti itu maka selanjutnya ia akan
bercerita. Sambil sedikit melambatkan laju kendaraan saya menjawab
pembicaraannya, “Ada apa nak, apa yang kamu pikirkan?”
“Hujan.” Jawabnya. “Hujan ini seperti dosa-dosa kita.”
“Kenapa kau berpikir seperti itu. Bukankah hujan adalah
rahmat dari Allah?”
“Betul Ayah, tapi itu seperti perumpamaan dosa-dosa kita. Dan
wiper (penghapus air hujan) di kaca itu seperti ampunan Allah.”
Sedikit kaget bercampur dengan keingintahuan, saya
melanjutkan pembicaraan tersebut dengan bertanya, “Lalu apa yang kamu maksud
dengan wiper ini, apa maksudnya?”
Tanpa ragu-ragu ia menjawab dengan nada datar tapi terdengar
tegas, “Kita terus berbuat dosa dan Allah terus datang menghapusnya dengan
ampunan.”
“Kamu benar nak, Allah akan selalu menerima taubat dan
ampunan hambaNya tak perduli seberapa besar dan seberapa sering dosa itu
terjadi, Allah akan selalu mengampuni, selama nafas kita belum sampai di
tenggorokan. Itulah tanda bahwa Allah sangat sayang pada kita”
Dua buah ayat yang pasti akan saya tunjukkan padanya sesampai
di rumah.
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan
berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak
dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’: 110).
Dan setiap kali hujan saya selalu mengingat percakapan dengan
anak kami tersebut saat menghidupkan wiper kaca mobil. Terima kasih Ya Allah
yang telah memberikan putri kecil kami ke-faham-an dan kehalusan tutur katanya.