Seorang biksu kecil yang baru ditahbis, diminta untuk
mengambil air, Ia diminta untuk mengambil air di dekat sumur vihara.
Ia pun pergi ke sumur dan mencoba untuk menimba sumur, yang
didapatkannya adalah ember kosong tanpa ada airnya. semakin ditimba semakin
sia² usaha mendapatkan air.
Semakin marah kesel dan jengkel, sumur itu tetap tidak
memberikan air. Ia tidak percaya, dan mengintip ke dalam sumur. Sumur itu
sangat dalam dan terlihat gelap ke dasar, hampir dipastikan tidak dapat
terlihat apa yang ada di dalam sumur.
Semakin berusaha, semakin emosi, dan kesel, semakin kesal
yang ada malah keringat membasahi tubuh.
Tiba² Gurunya datang, lalu biksu kecil itu komplain sama
gurunya.
“Mengapa Guru tidak berkata bila sumur ini kosong, mengapa
saya harus menimbanya?”
Sang Guru Balik bertanya: “Berapa kali kamu menimba?”
Biksu kecil menjawab: “Sudah banyak kali, dan sudah emosi
jiwa”.
Guru: “Bila sudah tahu kosong, mengapa harus menimba? mengapa
harus emosi dan mengapa menutup indra kesadaranmu?”
“PLAK”
Kepala biksu kecil itu dipukul dengan tongkat.
“Lihat ke samping sumur itu, disana ada kran air dari pompa
sumur, tinggal dibuka krannya airpun mengalir, Aku suruh kamu mengambil air di
dekat sumur, bukan menimba sumur!”
Seketika wajah biksu kecil itu merah padam…
Buang-buang energi dan emosi…
Hanya karena tidak ada usaha untuk membuka “Kesadaran”
Akhirnya Ia pun mendapat “PENCERAHAN”.