Menurut Tusi, perintah-perintah Al-Quran diberikan kepada manusia sebagai seorang individu, sebagai anggota keluarga, dan sebagai penghuni kota atau negara. Pembagian menjadi tiga kedudukan itu dengan jelas menggambarkan pembagian filsafat praktis menjadi etika, rumah tangga dan politik, yang dilakukan oleh para ahli pikir Muslim.
Hal yang sama berlaku pula isi ilmu-ilmu ini tapi di kemudian hari disiplin-disiplin ini diperluas dengan sungguh-sungguh di bawah pengaruh Plato dan Aristoteles.
Perkataan Shustery bahwa “etika merupakan satu-atunya subyek di mana Timur tidak menerima Barat,” dan bahwa “satu-satunya pengaruh yang dapat dibawa dari Barat ke Timur dalam hubungannya dengan subyek ini adalah metode ilmiah,” lebih benar dalam hal masalah rumah tangga dan politik, yang di dalamnya pengaruh Yunani paling sedikit ditemukan daripada dalam hal etika.