Filsafatnya


Ibn Bajjah ahli baik dala teori maupun praktek ilmu-ilmu matematika, terutama astronomi dan musik, mahir dalam ilmu pengobatan dan tekun dalam studi-studi spekulatif seperti logika, fislafat alam dan metafisika.

Dalam pandangan de Boer, dian benar-benar sesuai dengan al-Farabi dalam tulisan-tulisannya mengenai logika dans ecara umum setuju dengannya bahkan dengan doktrin-doktrin fisika dan metafisikanya. Mari kita telaah sejauh mana kebenaran pernyataan ini dengan petunjuk tulisan-tulisan ibn Bajjah yang sampai kepada kita.

Ibn Bajjah, tak pelak lagi, menyandarkan filsfat dan logikanya pada karya-karya al-Farabi, tapi jelas bahwa dia telah memberikan sejumlah besar tambahan dalam karya-karya itu. Dan lagi, dia telah menggunakan metode penelitian filsafat yang benar-benar lain. Tidak seperti al-Farabi, dia berusaha dengan segala masalah hanya berdasarkan nalar semata. Dia mengagumi filsfat Aristoteles, yang di atasnya dia membangun sistemnya sendiri.

Tapi, dia berkata, untuk memahami metode apekulatif Aristoteles adalah penting untuk memahami lebih dulu filsfat secara benar. Itulah sebabnya ibn Bajjah menulis uraian-uraian sendiri atas karya-karya Aristoteles. Uraian-uraian ini merupakan bukti yang jelas bahwa dia mempelajari teks-teks karya Aristoteles dengan sangat teliti.

Seperti juga dalam filsafat, Aristoteles, ibn Bajjah mendasarkan metafisika dan psikologinya pada fisika, dan itulah sebabnya mengapa tulisan-tulisannya penuh dengan wacana-wacana megnenai fisika.

Menu