Yaqub memberikan daftar13 buah karya Miskawaih:
1. Al-fauz al-Akbar.
2. Al-Fauz al-Asghar.
3. Tajarib al-Umam (sebuah sejarah tentang Banjir Besar yang ditulis pada tahun 369 H/979 M).
4. Uns al-farid (Kumpulan anekdot, syair, peribahasa dan kata-kata mutiara).
5. Tartib al-Sa’adah (tentang akhlak dan politik).
6. Al-Musthafa (Syair-syair pilihan).
7. Jawidan Khirad (Kumpulan ungkapan bijak).
8. Al-Jami’
9. Al-Siyar (tentangn aturan hidup).
Mengenai karya-karya di atas, al-Qifti hanya menyebutkan 1,2,3 dan 4, dan menambahkan sebagai berikut:
10. Tentang Pengobatan Sederhana (mengenai kedokteran).
11. Tentang Kompoisisi bajat (mengenai seni memasak).
12. Kitab al-Asyribah (mengenai minuman).
13. Tahdzib al-Akhlaq (mengenai akhlak).
Nomor-nomor 2,3 dan 13 kini masih ada, dan telah diterbitkan. Juga ada lima daftar lagi yang tak disebut oleh Yaqub dan al-Qifti, yaitu:
14. Risalah fi al-Ladzdzat wal-Alam fi jauhar al-Nafs (Naskah di Istanbul, Raghib Majmu’ah tersebut di atas, dalam raghib, di Istanbul).
15. Ajwibah fi al-Masa’il al-Tsalats (Naskah di Teheran, Fihrist Maktabat al-Majlis, II, No. 634 (31).
16. Al-Jawab fi Su’al Ali bin Muhammad Abu Hayyan al-Shufi fi Haqiqat al-Aql (Perpustakaan Mashhad di Iran, I, No. 43(137)
18. Thaharat al-Nafs (Naskah di Koprulu, Istanbul No. 767).
Muhammad baqir ibn Zain al-Abidin al-Hawanshari mengatakan bahwa ia juga menulis beberapa risalah pendek dalam bahasa Parsi (Raudhat al-Jannah, Teheran, 1287 H/1870 M, hal. 70).
Mengenai urutan karya-karyanya, kita hanya tahu dari Miskawaih sendiri bahwa al-Fauz al-Akbar ditulis setelah al-Fauz al-Asghar, dan Tahdzib al-Akhlaq ditulis setelah Tartib al-Sa’adah.