Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah – masalah ekonomi yang disandarkan berdasarkan nilai – nilai dalam islam. Didalam konsep ekonomi Para Cendekiawan muslim berakar pada hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadits Nabi. Al-Quran dan hadits Nabi sebagai penuntun kaum muslimin yang memiliki daya jangkau dan daya atur yang Universal. Artinya, meliputi segenap aspek kehidupan umat manusia dan selalu ideal untuk masa lalu, kini, dan yang akan datang. Salah satu bukti didalam kehidupan yang aktual Misalnya, daya jangkau dan daya aturnya didalam bidang perekonomian umat manusia.
Dalam ilmu ekonomi dan ilmu lainnya tidak luput dari kajian islam, bertujuan menuntun agar manusia berada dijalan yang lurus (shirat al mustaqim). Ekonomi dalam pandangan islam merupakan tuntunan kehidupan. Para cendekiawan menganggap kesejahteraan umat manusia merupakan hasil akhir dari interaksi panjang sejumlah faktor ekonomi dan faktor – faktor lain, seperti moral, sosial, demografi, dan politik. Kegiatan ekonomi merupakan anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Sebagai bukti bahwa Allah SWT berfirman, “kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”. (QS. An – Naba’ : 11). Dan diriwayatkan oleh Abdullah, Rasulullah SAW. mengemukakan, “Berusahalah untuk memperoleh kehidupan dengan cara yang halal, merupakan suatu kewajiban sesudah kewajiban sembayang” (Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991:13).
Berdasarkan ungkapan Alqur’an dan hadist tersebut jelas menunjukkan bahwa harta (kekayaan materi) merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kaum muslimin. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa islam tidak menghendaki umatnya hidup dalam ketertinggalan dan keterbelakangan ekonomi, sejalan dengan ungkapan, sungguh kekafiran itu mendekati kepada kekafiran (Al – Hadist).
Meskipun demikian, islam tidak menghendaki pemeluknya menjadi mesin ekonomi yang melahirkan budaya Materialisme (hedonisme). Ekonomi dalam pandangan islam tidak bersifat materi semata, tetapi lebih dari itu, rakus terhadap kekayaan dan sikap mementingkan materi belaka sangat dicela dan tidak disukai oleh Allah SWT.
Aktivitas Ekonomi dalam islam bertujuan untuk :
Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana;
Memenuhi kebutuhan keluarga;
Memenuhi kebutuhan jangka panjang;
Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan;
Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah SWT. (Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991 : 15). Misalnya : memberikan sumbangan kepada anak yatim, fakir miskin dll.
Didalam bidang kegiatan ekonomi, islam memberi pedoman – pedoman / aturan – aturan hukum, yang ada pada umumnya dalam bentuk garis besar. Hal itu dimaksudkan untuk memberi peluang bagi perkembangan kegiatan perekonomian dikemudian hari (sebab syariah islam tidak terbatas pada ruang dan waktu).
Manusia sebagai makhluk yang memiliki berbagai keperluan hidup telah disediakan oleh Allah SWT, beragam benda yang dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut tidak dapat manusia berjalan sendiri. Dengan kata lain, manusia harus bekerja sama dengan manusia lainnya. Hal itu dilakukan tentunya haruslah didukung oleh suasana yang tentram. Ketentraman akan dapat dicapai apabila keseimbangan kehidupan dalam masyarakat tercapai (tidak terjadi ketimpangan yang akan bermuara kepada kecemburuan sosial). Untuk mencapai keseimbangan tersebut diperlukan aturan – aturan yang dapat mempertemukan baik kepentingan individu maupun kepentingan masyarakat.
Untuk bidang kegiatan perekonomian, islam memberikan aturan hukum yang dapat dijadikan sebagai pedoman, baik yang terdapat didalam Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah SAW.
Mewujudkan kesejahteraan yang hakiki bagi umat manusia merupakan dasar sekaligus tujuan utama dari syariat islam. Oleh karena itu tujuan akhir dari ekonomi islam adalah sebagaimana tujuan dari syariat islam tersebut, yakni mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Semakin berkembangnya zaman, modernisasi telah mempengaruhi perekonomian umat manusia terutama dalam memenuhi kebutuhan baik primer maupun sekunder dan hal tersebut mengikat. tidak boleh tidak, manusia cenderung harus berusaha untuk memenuhinya. Ekonomi adalah Syarat dari Prasyarat utama untuk menunjang kehidupan manusia, kehidupan tidak akan berjalan sesuai dengan harapan tanpa adanya kerja keras.
Islam mengajarkan umat manusia untuk bekerja keras dan sebagai panutan atau pedoman kita yaitu berlandaskankan kepada Al - Qur'an dan Al - Hadist. Al - Qur'an dan Al - Hadist menjawab segala pertanyaan manusia baik di dalam perkembangan yang ada di Era kuno hingga modernisasi bahkan masa mendatang.