ISLAM WA SUNNATULLAH

(اَلإِسْلاَمُ وَسُنَّةُ اللهِ)


Bagan

Pencipta (اَلْخَالِقُ)

  • Allah adalah Pencipta segala sesuatu (6:102)

    خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

  • Menciptakan yang
    • Telah tiada
    • Sekarang ada
    • Akan ada
  • Allah tidak pernah berhenti dalam mencipta -> tertolaklah anggapan bahwa Allah menciptakan alam ini dalam 6 hari (Ahad – Jum’at) dan beristirahat pada hari Sabtu
  • Kalau berhenti mencipta, hancurlah alam semesta ini

Alam Semesta (اَلْكَـوْن)

  • Allah menciptakan alam semesta (langit dan bumi)
  • Allah menciptakan bumi lebih lama dari pada menciptakan langit (bumi 4 masa, langit 2 masa) 41:9-12
  • Ini karena bumi dipersiapkan khusus untuk dihuni oleh manusia (77:25-27, 79:30-33)
  • Di bumi sendiri, setiap jengkal bumi pasti ada kehidupan
  • Betapa rumitnya alam semesta ini, sehingga manusia tidak dapat mengetahuinya secara pasti (6:59)

Ketentuan Alam (اَلتَّقْدِيْرُ اَلْكَوْنِيُّ)

  • Ketika Allah menciptakan alam semesta ini, Allah tetapkan juga segala aturan dan ketentuan alam (اَلتَّقْدِيْرُ اَلْكَوْنِيُّ)
  • 25:2 (وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا) (dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.)
    • Jarak bumi dan matahari sangat tepat: dekat lagi sedikit akan kekeringan bahkan terbakar, jauh lagi sedikit akan kedinginan bahkan membeku
  • Langit yang kokoh tanpa tiang dan seimbang (67:3-4)

Tunduk (اَلْخُضُوْعُ)

  • Sikap alam semesta terhadap segala ketentuan Allah itu tunduk dan patuh tanpa terpaksa
  • 41:11 ketika Allah bertanya kepada langit dan bumi, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati“
  • Benda-benda langit mengikuti garis edarnya masing-masing, tidak ada yang saling mendahului (36:38-40)

Berserah Diri (اَلاِسْتِسْلاَمُ)

  • Jadi alam semesta ini istislam (berserah diri) kepada Allah SWT
  • Berarti alam ini Islam dalam arti tunduk dan pasrah kepada ketentuan Allah
  • Contoh
    • Matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam di barat
    • Tapi saat Allah memerintahkan untuk terbit dari barat (saat kiamat tiba), matahari pun akan tunduk

Manusia (اَلإِنْسَانُ)

  • Allah juga menciptakan manusia sebagai penguasa bumi (khalifah) 2:30
  • Penciptaan manusia dalam berbagai versi
    • Adam AS langsung diciptakan dari tanah – tanpa ibu dan bapak
    • Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Adam AS (istilah sekarang kloning) – ada bapak, tanpa ibu
    • Isa AS diciptakan tanpa bapak (19:16-30)
    • Ishaq AS dan Yahya AS diciptakan dalam kondisi ibu yang mandul dan bapak yang sudah tua (11:69-73, 19:2-15)
    • Manusia secara umum (77:20-23)

Ketentuan Syar’i (َلتَّقْدِيْرُ اَلشَّرْعِيُّ)

  • Kepada manusia Allah turunkan ketentuan syar’i untuk mengatur kehidupan mereka

    45:18 ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

    Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

  • Allah SWT tidak membiarkan manusia tanpa aturan, aturannya dibuat sendiri oleh manusia sesuai dengan selera mereka
  • Manusia cenderung kepada berbagai keinginan (3:14) sehingga aturan-aturan yang dibuatnya dipengaruhi oleh syahwat

Rasul dan Islam

  • Ketentuan syar’i itu dibawa oleh Rasul dan berupa agama Islam
  • 9:33, 48:28, 61:9 Allah mengutus RasulNya membawa al-Huda (Al-Qur’an) dan agama yang benar (Islam)
  • Rasul berfungsi untuk menjelaskan dan memberikan contoh hidup pelaksanaan aturan-aturan itu (33:21)
  • Sehingga Rasul adalah Al-Qur’an yang berjalan:( كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ) (akhlaknya adalah Al-Qur’an – HR. Ahmad)

Ketundukan Alam

  • Sikap alam semesta terhadap ketentuan Allah adalah tunduk patuh
  • Secara detailnya mereka
    • Sujud (سُجُوْدٌ) 13:15, 22:18)
    • Bertasbih (تَسْبِيْحٌ), mensucikan Allah 61:1, 17:44 (tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka), 24:41 (Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya)
    • Bertahmid (تَحْمِيْدٌ), memuji Allah 17:44
  • 2:74 batu yang keras pun jatuh (tunduk, sujud) kepada Allah karena takut kepada Allah

Dua Sikap

  • Berbeda dengan alam semesta, manusia terbagi menjadi dua dalam mensikapi ketentuan syari’at dari Allah (18:29, 61:14)
    • Sebagian kecil manusia berserah diri kepadaNya (MUSLIM)
    • Sebagian besarnya KAFIR kepadaNya (12:103)
  • Manusia yang Muslim berarti sejalan (harmoni) dengan alam
  • Manusia yang kafir berarti berseberangan atau melawan alam -> hancur (30:41)
  • Orang kafir juga berarti melawan fitrah -> timbullah berbagai penyakit jiwa: stress, bunuh diri

Dipaksa Muslim

  • Akan tetapi, orang-orang kafir itu dalam hidupnya akan dipaksa oleh Allah menyerah (muslim) terhadap ketentuanNya 3:83
  • Contoh:
    • Allah mentakdirkan mereka sakit, maka sakitlah, tanpa dapat menghindar
    • Mereka tidak dapat menahan proses penuaan
    • Mereka pun akan mati sesuai dengan ketentuan Allah

Dalam Perjuangan

  • Secara jumlah manusia, kita memang minoritas (tahun 2009 sekitar 23% penduduk dunia yang Muslim)
  • Tapi ingat, alam semesta ini Muslim, sehingga secara makrokosmos kita (Muslim) itu mayoritas -> jangan minder
  • Alam semesta adalah hamba Allah dan tentaraNya
  • Perjuangan kita adalah perjuangan alam semesta
  • Wajar kalau dalam beberapa peperangan, umat Islam dibantuk oleh tentara alam (malaikat, angin, hujan, sarang laba-laba, dll) 48:4,7, 33:9
  • Orang-orang kafir dihancurkan oleh alam (atas perintah Allah)

Rasakan Keselarasan Gerak

  • Sebagai Muslim mesti merasakan bahwa ketika kita sujud, maka kita bersujud bersama alam semesta
  • Begitu pula ketika kita bertasbih, bertahmid, maka kita bersama-sama dengan alam melakukan tasbih dan tahmid itu
  • Rasakan keselerasan gerak ini dalam kehidupan kita agar kita optimis dan penuh semangat

Dua Sunnatullah

  • Pada hakikatnya sunnatullah itu ada dua
    • Di alam (فِي الْكَوْنِ)
    • Di manusia (فِي اْلإِنْسَانِ)
  • Sunnatullah di alam bersifat mutlak, tetap, dan terus-menerus (مُطْلَقْ، ثَابِتٌ مُسْتَمِرٌّ) 35:43, 36:37-40)
    • Untuk menang mesti ada kekuatan, tidak cukup hanya dengan dzikir
    • Ini berbeda dengan mazhab tawakkuli: semua masalah diselesaikan hanya dengan dzikir tanpa usaha
  • Sedangkan di manusia bersifat hidayah, kemauan, dan pilihan (اَلْهِدَايَةُ، اَلإِرَادَةُ، اَلاِخْتِيَارِيَّةُ)

Hidayah

  • Hidayah ada dua macam
    • Hidayah yang berarti memberi petunjuk arah dan pelaksanaan -> ini tugas Rasul dan para da’i (42:52)
    • Hidayah yang berarti dorongan untuk melaksanakan petunjuk yang sudah diketahui -> mutlak hak Allah (28:56)
  • Hidayah dalam arti yang kedua ini adalah misteri yang hanya Allah saja yang tahu
  • Hidayah yang seperti inilah yang selalu kita minta setiap shalat (1:6)

Kehendak

  • Allah juga menanamkan iradah (kehendak) pada diri manusia
  • 18:29 (فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ) (maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir)
  • 3:14 manusia dihiasi dengan berbagai keinginan duniawi, tapi dapat diluruskan menjadi berguna bagi agamanya
  • Sepatutnya manusia menyesuaikan diri kehendaknya dengan kehendak Allah (7:30)

Pilihan

  • Allah juga memberikan pilihan kepada manusia
  • Manusia adalah makhluk yang dimuliakan, diberi beban, dan diberi kebebasan memilih (mukhayyar) 76:3
  • Ada dua pilihan
    • Beriman kepada Allah atau
    • Kafir
  • 90:10 Allah telah menunjukkan dua jalan
  • Tidak boleh menyalahkan takdir kalau kemudian di akhirat akhirnya mendapatkan adzab dari Allah, karena sudah diberi petunjuk melalui para da’i termasuk para nabi dan rasul, diberi kehendak dan juga pilihan (6:107)

Dua Ketentuan, Dua Sikap

  • Sunnatullah di alam semesta yang bersifat mutlak, tetap dan terus-menerus itu disebut ketentuan alam (اَلتَّقْدِيْرُ اَلْكَوْنِيُّ)
  • Sedangkan sunnatullah di manusia yang bersifat hidayah, kehendak dan pilihan itu disebut ketentuan syari’at (اَلتَّقْدِيْرُ اَلشَّرْعِيُّ)
  • Sikap alam terhadap ketentuan alam adalah pasrah kepada Allah (istislam)
  • Sedangkan sikap manusia terbelah menjadi dua: muslim dan kafir