SESUBUH CINTA MENITI DZIKIR
Berdenting irama embun
yang menabuh daun dan dahan
Nyaris tak terdengar
tapi kejujuran embun
menggetarkan hati malaikat
Ini satu dari sejuta dzikir cinta
Seperti seekor anjing
yang megiringi perjalanan Ash-Habul Kahfi
hingga tertidur tiga abad sembilan hari
Ini satu dari sejuta dzikir cinta
Seperti selembar sinar mentari
mentasbihkan cinta
pada setiap setombak dhuha
dan langit-langit mensucikan diri
dari setiap awan yang berdebu
Kuketuk subuh dengan dzikir cinta
Pintu masih saja tertutup rapat
Sumenep, 23 Maret 2009
KHOTBAH
Khotbah bertaburan
Dari atas mimbar
hingga altar kuburan para tawanan
khotbah tumpulanak-anak berhamburan menusuk-nusukkannya
pada sebatang hati
mereka hanya tertawa terbahak-bahak
dan menganggapnya sebuah permainan
Sumenep, 04 Februari 2009
SENYUM TELAGA
Tiba-tiba aku ingin mematung
di kening telaga ini
menatap purnama bulan
berdansa dengan ikan-ikan
Ingin kurajut keping-keping wajahmu
setelah berwindu kita tak bersua
Bagimu, pertemuan dan perpisahan tak bertaut
dua kata itu hanya antonim
dalam permainan kamus
tetapi bagiku
menatap purnama bulandan
tarian ikan
adalah menatap pertemuan dua hati
Sebelum kutinggalkan jejak
di kening telaga
Sepoi angin membujuk air
menciptakan ombak kecil
Sedang wajah purnama
seperti meninggalkan senyum
pada hati yang pekat
Sumenep, 16 Oktober 2009
JEJAK TAK BERTUAN
Jejak darah kadang tak memberi
kabar sang pembunuh
warna telah dikaburkan
Kuning, biru, hijau, hitam, pekat
dan darah biru semakin tak jelas
Kebenaran tak berangkat dari jejak
palu hakim kadang bisu dalam persidangan
dan keputusannya tetap menjadi teka-teki
yang nyata
Sumenep, 16 Oktober 2009
BULAN MADU
Aku takkan mengajakmu
berbulan madu ke pulau dewata,
ke malioboro, ataupun
menikmati manusia relief
di tebing-tebing borobudur
sebagaimana para pengantin
menghabiskan bulan pertamanya
Ada tempat yang indah dan memukau
Tapi sepi tapak kaki
Aku ingin mengajakmu ke sana
Mendiami rumah Tuhan
Menyelami kedalaman firman-Nya
dan mengalirkannya pada setiap
sumsum dan darah
Inilah bulan madu para wali
hingga bidadari menaruh iri
atas kemesraan yang suci
Sumenep, 31 Januari 2007