Kepada KHR. Ach Fawaid As’ad
1
Awal bulan jum’at pertama
Sebuah pertemuan
Mencoba menyeimbangkan perputaran tatanan
Seorang pengendali kebijakan
Mengajari bagaimana mengabdi
Untuk belajar berbagi dan memberi
Bukan menghitung-hitung gaji
Sebab malaikat
Tak pernah lalai mencatat
Tuhan juga Maha Melihat
II
Di barisan depan
Pahlawan turun jalan turun tangan
Seribu ancaman dan rayuan
Tak merubah keputusan
“_Minta maaf di dunia lepas atas berumah di penjara_!”
Tubuh-tubuh terlantar
Di tempat roda-roda berlayar
Menikmati mimpi dengan busana peta keringat dan tanah
Mereka didik setia oleh seorang komandannya
Yang mengihlaskan nyawanya
Siap dihentikan demi keadilan
Bukan sekedar memperindah nama
Tapi amanat dan tanggung jawab
III
Merayakan ulang tahunmu
Aku menulis puisi lalu membacakannya
Bersama sumbangan bingkisan
dengan harapan menghijaukan penglihatan dan perasaan
Ternyata
Kado yang diharap merapat
Sebuah hataman kitab
Salah satu mukjizat Nabi Muhammad
IV
Sejumlah kepedulian
Menghentikan pengangguran
Orang-orang pintar berhamburan
Turun dan mengulurkan tangan
Munajat rahasia yang lama disimpan rapi
Mulai menguasai sepi
Suasana sesak
Sesak sedekah doa-doa
Air mataku gugur lalu subur
Menginginkan senyum indahmu
Senyum orang-orang merdeka
Senyum bebas dari penjajah
Senyum orang bijaksana
Senyum yang memancing
Ribuan senyuman lain
Berwarna perasaan satu harapan
“_Semoga kemarau yang membawa luka_
_Yang mengikis hari-hari sakinah_
_Segera berhenti singgah_”
Kami masih berdoa
Semoga istijabah.
Tuhan Maha Bijaksana
V
Takdir yang singgah
Adalah malikat datang mengajakmu berpulang
Kaki kaki pentakziah berwarnah tanah
Menyesakkan rumah tuhan
Air mata tumbang melukis halaman
Menyambut perpisahan
Mengenang tauladan
Mengatar pulang
Riuh kur kalimat syahadat dan munajat
Memberi hormat
Kami bersaksi
Hidupmu tak pernah tidur apalagi mati
Kami bersaksi
Jiwa dan raga meningglkan panduan suci
Selamat jalan
Semoga yang merapat
Hanyalah nikmat-nikmat
Ada pertemuan dengan segenap leluhur
Dan Yang Maha Luhur
VI
Kami akan mencoba tabah
Kami akan berdo’a
Kami akan berusaha
Melanjutkan nafas-nafas kehidupan
Mengenangmu sebagai pahlawan
Mengusahakan tahanan merayakan kemerdekaan
12 Maret 2012
KHUTBAH KAISAR
Kepada KHR Azaim Ibrahimy
Di hadapan ribuan oramg yang kehilangan
Yang bermunajat untuk senyum kekasihnya
Ada suara yang menghibur
Mengelus dada yang sesak kemarau
Berpasang mata menjadi saksi
Penobatan suci
Seorang kaisar
Yang akan berhidmat
Melanjutkan wasiat sebuah amanat
Ternyata ia baru mengerti
Kata-kata bunda yang suci
Dan syarat teka-teki
“Mari sama-sama menjaga rumah!”
Jangan membiarkan lampunya berhenti menyala! Ucapnya dengan bait-bait padi
Mengundang airmata sumringah dan doa
18 April 2012