“Dan Dia (Allah) telah menjadikan untukmu bintang-bintang guna kamu jadikan petunjuk di dalam kelamnya daratan dan lautan.”
(Qs. 6.97).
Allah membagi bintang-bintang menjadi tiga macam:
1. Binang yang selalu nampak pada wakttu-waktu tertentu, yang disebut “Tsawabit.”
2. Bintang-bintang yang timbul tenggelam.
3. Bintang-bintang yang selalu berputar pada garis edar mengitari jagat raya.
Terdapat petunjuk bahwa di antara bintang-bintang pun ada tujuh bintang paling besar dan utama. Begitu pula di antara para Nabi, ada tujuh Nabi Utama (pilihan): Nabi Syits a.s. yang dikaruniai oleh Allah limapuluh shahifah (lembar kitab) Nabi Idris a.s. yang ddianugerahi oleh Allah tigapuluh Shahifah Nabi Ibrahim a.s. yang dikaruniai oleh Allah duapuluh Shahifah Nabi Daud a.s. yang dikaruniai oleh Allah Zabur Nabi Musa a.s. yang dikaruniai oleh Allah Taurat Nabi Isa a.s. yang dikaruniai oleh Allah Injil nabi Muhammad saw. yang dikaruniai oleh Allah al-Qur’an.
Hal itu menunjukan bahwa Umat Rasulullah saw. terbagi menjadi tujuh kelompok: Orang-orang yang jujur dan lurus; mereka akan melalui suatu jalan penyeberangan (shirat) pada hari kiamat laksana kilat orang yang suka beramal, mereka akan melewati jalan penyeberangan bagaikan tiuan angin.
Para Wali Abdal yang akan melalui jalan penyeberangan bagai burung terbang Para Mujahid yang syahid, kelompok ini akan menempuh jalan penyeberangan pada hari kiamat secepat kuda-kuda peperangan yang binal, yakni setengah hari Para Haji, mereka akan melaluinya sehari Orang-orang yang taat, mereka akan pada hari kiamat akan meniti jalan penyeberangan selama sebulan.
Orang-orang Mukmin yang berbuat maksiat dan dosa, mereka akan terpeleset dan jatuh ke jurang Jahanam tatkala tumit kaki mereka dijejakkan di ujung jalan, karena dosa-dosa dan kesalahan yang berat. Namun mereka masih beruntung. Neraka (Jahanam) mengurunkang niatnya untuk menyantapnya, karena ia menyaksikan cahaya iman di dalam kalbu mereka.