Kelahiran Rasulullah


Ada beberapa mukjizat yang mengiringi kelahiran Rasulullah:

1. Lepasnya sang bunda al-Mushtafa tercinta (Aminah) dari derita selama mengandung.

2. Tiada menembus kalbu sang Mukmmmdirasakan sang bunda rasa sakit dan pedih sewaktu melahirkan.

3. Beliau lahir sudah dalam keadaan dikhitan.

4. Dari sejak beliau lahir hingga kiamat, setan dilarang memanjat ke langit untuk mengikuti pecakapan para malaikat.

Pada saat kelahiran Rasulullah, setan dan iblis terkutuk berembuk: “Dahulu kita diperkenankan Allah naik ke langit, namun mulai hari ini kita dilarang ke sana untuk selamanya.”

“Sekarang.” Ujar iblis kepada setan, “berkelilinglah kalian, berpencarlah ke timur da ke barat, ada kejadian apakah kiranya!” Mereka pun berkeliaran hingga bertemu di Makkah. Setiba di sana, mereka terheran-herandemi menyaksikan suatu peristiwa yang sang bayi al-Musthafa tengah dikelilingi malaikat yang dengan riang gembira – mengucapkan selamat. Sementara dari dirial-Musthafa mencuat cahaya ke langit.

“Binasalah aku!” pekik iblis menerima laporan dari setan-setan.

“Kiranya telah datang rahmat anak Adam, telah terbit tnda-tanda alam. Itu sebabnya kita dilarang oleh Allah untuk nai ke langit. Karena langit merupakan pusat pandang mata Muhammad dan ummatnya.” Katanya lagi. “Dan Kami hiasi langit bagi orang-orang yang memandangnya.”
(Qs. 15:16).

Apabila setan-setan tak mampu lagi menembus langit yang menjadi pusat pandangan orang-orang Mukmin, bagaimana mungkin mereka dapat menembus kalbu sang Mukmin yang merupakan tempat dan pusat pandang Allah al-Muhaimin.

Ka’ab al-Akhbar berkata: “Aku pernah membaca di dalam Taurat, bahwa Alalh pernah menerangkan kepada umat Musa a.s. tentang saat kelahiran Muhammad saw. Disebutkan bahwa apabila bintang ‘ats-Tsabit” (yang diam tak bergerak) yang kalian kenal itu suatu ketika bergerak dan berjalan, maka pada saat itulah kelahiran Rasulullah saw. Namun setelah Rasul lahir, mereka membungkam dan mengubur berita itu dalam kebencian mereka.”

“Allah telah menjelaskan pula dalam Injil, kepada kaum Isa a.s. bahwa saat kelahiran seorang Rasul terakhir akan ditandai dengan tumbuh menghijau dan berbuahnya kembali sebatang kurma yang telah kering kerontang. Tapi tatkala kabar dalam injil ini terbukti (pohon kurma itu hidup dan berbuah) mereka mengingkari kenyataan, dan memendam peristiwa kelahiran al-Musthafa itu di dalam kebungkaman lantaran iri dan benci.

Di dalam Zabur pun disebutkan bahwa ada sebuah mata air termasyhur yang telah lama kering. Suatu saat ia akan kembali memancarkan airnya tepat pada saat lahirnya Nabi akhir zaman. Namun setelah mengetahui hal itu, mereka menyembunyikannya di balik perasaan iri-dengki mereka.”

5. Tercurahnya kembali air susu Halimah Sa’diyah pada saat menyusui Nabi. Padahal sebelumnya telah berhenti, tidak memancar dalam waktu yang lama. Dalam sebuah riwayat, dikatakan bahwa Abdul Muthalib bercerita: “

Kala itu aku tengah berada di sekitar Ka’bah. Tiba-tiba aku terkejut melihat patung-patung bergelimpangan tunduk sujud ke hadirat Allah. Lalu kudengar suara dari balik dinding Ka’bah: “Telah lahir seorang Rasul yang akan menghancurleburkan benteng-benteng kekufuran dan menyucikan-Ku dari berhala-berhala sesembahan serta menitahkan para insan beibadah kepada Allah, Maha Raja Diraja semesta alam.”

Menu