Cahaya Keluar Menerangi Istana-Istana Romawi di Syam (Ketika Kelahiran Baginda Nabi SAW)


Telah diriwayatkan bahwa irhashat (tanda-tanda) kenabian terjadi ketika masa kelahiran. Di antaranya adalah jatuhnya empat belas balkon dari Istana Kisra, padamnya api yang disembah oleh orang Majusi, dan hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Sawah setelah sebelumnya danau itu surut.

Adapaun tanda kelahirannya adlaah beliau dilahirkan dalam keadaan telah dikhitan dan terpotong tali pusarnya, wadah tempat beliau diletakkan oleh kaum wanita terbelah menjadi dua, dan lain-lainnya yang telah diriwayatkan tentang tanda-tanda kenabian yagn terjadi ketika kelahiran.

Pada hakikatnya semua ini tidaklah benar dan tidak ada riwayat yang shahih tentang terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut.

Sebenarnya, posisi Nabi saw., dan derajatnya yang tinggi tidak perlu pada riwayat-riwayat yang tidak sah seperti ini. Nabi saw., adalah makhluk termulia di seluruh jagat raya walaupun seandainya tidak ada tanda-tanda kenabian ataupun mukjizat setelah menjadi seorang anbi. Cukuplah bagi kita untuk membaca riwayat-riwayat yagn shahih saja supaya kita tahu bahwa misi risalah Nabi saw., adalah hal terbesar di seluruh jagat raya. Yang benar berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih adalah bahwa Ibunda Nabi saw., melihat cahaya keluar darinya dan menyinari istana-istana Romawi di negeri Syam (hal itu terjadi ketika kelahiran baginda Nabi saw.).

Rasulullah saw., bersabda:

“Aku adalah doa ayahku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa, dan Ibuku melihat cahaya keluar darinya menerangi istana-istana di Syam.”
(HR. Ahmad dan hakim).

Doa Nabi Ibrahim yang dimaksudkan adalah kalam Allah yang berbunyi:

“Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh Engkaulah Yang Mahaperkasa, Maha bijaksana,”
(QS. Al-Baqarah (2) : 129).

Kabar gembira Nabi Isa yang dimaksudkan sebagaimana yang diisyaratkan oleh kalam-Nya yang menceritakan tentang perihal Nabi Isa a.s:

“.... dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad), .... “
(QS. As-Shaf (61) : 6).

Ibn Rajab berkata: “Dan keluarnya cahaya ketika kelahiran baginda Nabi saw., adalah sebuah indikasi atas apa yang akan datang bersamanya, yaitu cahaya yang dijadikan petunjuk oleh penduduk bumi dan hilangnya kegelapan syirik dari atas muka bumi.”

Allah berfirman:

“Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.”
(QS. Al-A’raf (7) : 157).

Allah berfirman:

“ ... Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan. Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus.”
(QS. Al-Maidah (5) : 15-16).

Ibnu Kasir berkata, “Penyebutan negeri Syam secara khusus dengan keluarnya cahaya adalah sebuah isyarat akan kekukuhan agamanya dan kekuatannya di negeri Syam. Oleh karena itu, negeri Syam pada akhir zaman akan menjadi benteng pertahanan bagi Islam dan pemeluknya. Di negeri inilah Nabi Isa Putra Maryam a.s., akan turun di Damaskus pada menara bagian Timur berwarna putih.

Dan telah datang sebuah riwayat dalam Shahih Bukhari dan Mujslim yang berbunyi, “Senantiasa sekelompok dari umatku yang terus berjuang menampakkan kebenaran tidaklah melemahkan orang-orang yang menelantarkan dan menghianati, hingga datang urusan Allah (yakni hari kiamat) dan mereka tetap dalam keadaan demikian (berjuang) di jalan Allah.”. Dalam riwayat Shahih Bukhari, “Dan mereka berada di negeri Syam.”



Menu