(Ummu Aiman) Ibunda setelah Ibunda


Dalam situasi yang menyakitkan ini, tampillah sosok Ummu Aiman yang menggantikan posisinya di antara para wanita yang menorehkan jejak yang jelas dalam sejarah. Allah SWT telah menginginkan semua kebaikan tertuju baginya, kembali bersama baginda Nabi saw., dan menjadi pengasuhnya. Begitu juga, dia ditempatkan untuk menjaga, mengurus, dan memberikannya kasih sayang yang berlimpah, seperti yang dilimpahkan oleh sang kakek, Abdul Muthalib, Allah SWT telah emnggantikan kasih sayang kedua orang tua dengan kasih sayang kakek dan Ummu Aiman. Abdul Muthalib sangat tergila-gila kepadanya dan seringkali berpesan kepada pengasuhnya, Ummu Aiman, seraya berkata:

“Wahai Barakah, jangan kamu lengah atas anakku karena sesungguhnya aku mendapatinya bersama anak-anak dekat dengan pohon Sidrah dan orang-prang ahli Kitab. Mereka beranggapan bahwa anakku adalah nabi bagi umat ini.”

Abdul Muthalib bahagia atas apa yang dia lihat dari tanda-tandan kemuliaan yang ada pada cucunya, Muhammad, dan berpesan kepada paman-pamannya dengan berakta, “Biarkanlah anakku, demi Allah, dia mempunyai hal yang luar biasa.”



Menu