Fatimah binti As’ad r.a., setiap hari melihat keberkahan-keberkahan yang masuk dalam rumahnya untuk pertama kali, bahkan dia hampir tidak percaya pada dirinya sendiri.
Kecintaan kepada Rasulullah saw., pun bertambah hari demi hari, sampai-sampai Nabi saw., merasa bahwa Allah telah memberinya seorang ibu yang menggantikan ibundanya yang telah wafat. Dialah yang menjaganya di masa kecil dan mudanya, memberinya perhatian dan pernghormatan khusus, serta menyelimutinya dengan kasih sayang. Hal ini terus berlangsung hingga beliau menikah dengan Khadijah, r.a.
Nabi saw. Tumbuh di antara sumber kasih sayang dan sungai rasa cinta Fatimah binti Asad dan Ummu Aiman r.a. Kedua orang tersebut menjaganya serta memberikan kasih sayang dan cinta khusus, seakan-akan dia adalah ibu bagi Nabi saw.