Sifat-Sifat Fisik Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad adalah sosok laki-laki yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Warna kulit cemerlang (putih terang lebih cenderung ke warna merah).

2. Berdahi lebar.

3. Kedua matanya sangat hitam dan lebar (ada yang berpendapat tidak terlalu hitam).

4. Bulu matanya panjang.

5. Renggang giginya.

6. Lebat jenggotnya.

7. Besar pundaknya.

8. Lebar telapak tangan dan kakinya.

9. Tinggi badannya standar, artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek.

10. Rambutnya tidak terlalu lurus dan tidak terlalu keriting, panjang rambutnya mencapai kedua pundaknya.

11. Jika berbicara, seolah-olah cahaya keluar dari gigi serinya.

12. Padat kepalanya.

13. Memiliki bulu lembut yang memanjang dari dada sampai pusar.

14. Ketika berjalan, beliau kelihatan kuat seolah melewati tanah yang menurun.

15. Wajahnya memancarkan cahaya bagaikan bulan purnama.

16. Suaranya sangat enak didengar.

17. Rata pipinya.

18. Lebar mulutnya.

19. Rata perut dan dadanya.

20. Sangat masyhur kedua pundak dan tangannya.

21. Tinggi dada sepanjang kedua lengan bawahnya.

22. Luas telapak tangannya.

23. Sedikit daging tumitnya.

24. Penutup kenabian bagaikan cahaya kamar mempelai dan telur burung merpati.

25. Jika beliau berjalan, seolah-olah tanah terdiam, orang-orang pun menguatkan sarung busurnya meskipun beliau tidak pernah menyusahkan.

26. Beliau pernah mengurai rambutnya kemudian membelahnya, beliau juga selalu menyisirnya dan mengurai jenggotnya.

27. Beliau terbiasa untuk memakai celak setiap malam di setiap sisi kedua matanya saat hendak tidur.


Jabir bin Samurah meriwayatkan:
“Aku pernah shalat bersama Nabi saw, tatkala beliau menemui keluarganya, kau mengikutinya. Beliau pun disambut dua anak kecil. Maka beliau mengusap kedua pipi salah satu mereka. Ia melanjutkan : “Adapun aku, beliau juga mengusap pipiku.’ Ia melanjutkan : “Aku pun menjumpai hawa dingin dan bau wangi yang seolah keluar dari tangan beliau.”
(HR. Muslim).

Anas mweriwayatkan seraya berkata:
“Rasulullah memiliki kulit cerah, keringatnya bagai mutiara. Ketika beliau berjalan selalu seimbang, engkau tiada menemui kain sutra yang melebihi lembutnya telapak tangan beliau dan engaku tidak akan mencium minyak wangi yang melebihi wanginya bau yang keluar dari tubuh beliau.”
(HR. Muslim).

Rabiah bin Abu Abdirrahman meriwayatkan bahwasanya ia mendengar Anas bin Malik menyifati Rasulullah seraya berkata:
“Rasulullah tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, kulitnya cerah, tidak terlalu putih dan tidak terlalu gelap, beliau tidak berambut keriting, rambutnya bagai cucu seseorang yang masih kecil, padahal usia beliau telah mencapai empat puluh tahun. Beliau tinggal di Makkah selama sepuluh tahun dan di Madinah selama sepuluh tahun. Ketika beliau wafat, tidak ditemui pada rambut kepala dan jenggotnya, melainkan hanya dua puluh helai uban.” Rabiah melanjutkan: “maka aku melihat salah satu rambutnya berwarna merah, aku pun bertanya tentang hal itu. Dan dikatakan bahwasanya merah rambutnya disebabkan pengaruh minyak wangi.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Abu Rhufail meriwayatkan seraya berkata:
“Aku pernah melihat Rasulullah. Waktu itu tiada yagn meliaht beliau selain aku.’ Al-Jariri berkata kepadanya : “Bagaimana engkau melihat beliau?” Ia menjawab : “Beliau berkulit cerah, elok dipandang,d an bertubuh ideal.”
(HR. Muslim).

Barra meriwayatkan seraya berkata:
“Aku tidak pernah melihat rambut yang lebih baik dari rambut Rasulullah. Rambutnya memanjang sampai pundak, pundaknya saling berjauhan (dadanya lebar), tidak terlalu tinggi tubuhnya dan tidak terlalu pendek.”
(HR. Muslin dan Turmudzi).

Diriwayatkan dari Barra’ juga bahwa sanya Rasulullah memiliki wajah yang terbaik, fisik terbaik, dan tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Abuk Ishaq meriwayatkan bahwa sanya Barra’ pernah ditanya:
“Apakah wajah Rasulullah bagaikan kiltan pedang?” Ia pun menjawab : “Tidak, bahkan bagai rembulan.”
(HR. Bukhari dan Turmudzi).

Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan bahwasanya Rasulullah lebih pemalu dibandingkan gadis yang berada dalam pingitannya.”
(HR. Mukharai).

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwasanya Rasulullah pernah mengurai rambutnya, sedangkan saat itu kaum musyrikin membelahj rambut mereka, dan Ahli Kitab mengurai rambut mereka. Rasulullah sendiri lebih suka menyerupai Ahli Kitab dalam hal yagn tidak ada perintah di dalamnya. Setelah itu beliau membelah rambutnya.
(HR. Bukhari dan Muslim).

Abdullah bin Ka’ab meriwayatkan bahwa ia telah mendengar Ka’ab bin Malik berkata saat tidak ikut dalam Perang Tabuk: “Maka ketika aku memberi salam kepada Rasulullah, beliau tampak bahagia. Ketika beliau bahagia, wajahnya bercahaya bagaikan bulan. Kami semua mengetahi hal itu.”
(HR. Bukhari).

Anas bin Malik meriwayatkan bahwasanya Rasulullah mendatangi kami, kemudian beliau bersabda sampai keluar keringatnya. Lalu, ibuku datang membawa panci sehingga keringat beliau bercucuran di dalamnya. Setelah itu, beliau berdiri dan bersabda:
“Wahai Ummu Sulaim! Apa yang engkau lakukan?” Ia pun menjawab: “Ini adalah keringatmu yang kami jadikan minyak wangi.”
(HR. Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwasanya Nabi saw, terkejut, bersabda:
“Apa yang engkau lakukan, wahai Ummu Sulaim!” Ia pun menjawab : “ Wahai Rasulullah! Kami mengharap berkah untuk anak-anak kami.” Beliau pun bersabda : “Engkau benar.”
(HR. Muslim).



Menu