Duka Baginda Nabi Muhammad SAW Karena Terhentinya Wahyu


Diriwayatkan dari Jundub bin ‘Abdullah al-Bajali r.a. dia berkata, “Rasulullah bergundah gulana sehingga tidak melakukan apa-apa, satu malam, dua malam, hingga tiga malam. Berkatalah seorang perempuan, “Tidaklah aku melihatmu kecuali setanmu telah meninggalkanmu.” Kemudian Allah menurunkan kalam-Nya.

“Demi waktu Dhuha (ketika matahari naik sepenggalan), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu.”
(QS. Adh-Dhuha (93) : 1-3).

Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdullah al-Anshari, dia berkata, “Rasulullah saw., bercerita tentang masa terhentinya wahyu, “Ketika aku sedang berdiri, aku angkat kepalaku ke langit, tiba-tiba aku melihat malaikat yang mendatangiku di Gua Hira sedang duduk di atas kursinya yang berada antara langit dan bumi.” Rasulullah saw., melanjutkan, “aku pun terkejut ketakutan. Aku pun pulang dan berkata kepadea Keluargaku. “Selimuti aku, selimuti aku, seilmuti aku.” Allah pun menurunkan Kalam-Nya:

“Wahai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Da agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji.”
(QS. Al-Muddatsir (74) : 1 – 5).



Menu