Slogan Islam mulai tersebar di Makkah dan bereaksi dalam orang-orang yang berhati besar sehingga dengan sifap mereka menghilangkan kejahilan dalam diri mereka dan menggantinya dengan memeluk agama yang baru. Ayat-ayat Al-Qur’an turun pada hati-hati yang memiliki benih-benih iman, seperti hujan yang turun ke atas tanah yang subur.
..... Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.
(QS. Al-Hajj (22) : 5).
Para pemilik keyakinan berkumpul – dengan penuh hati-hati – membahas keyakinan mereka. Mereka berkerumun (penuh rasa cinta dan kagum) di sekitar pemimpin mereka dan menerangkan dengan penuh waspada filosofi nalar mereka.
Iman adalah kekuatan yang menyihir. Apabila sudah mengakar di antara dahan-dahan hati dan masuk ke dalam inti pohonnya, hampir dapat membuat yang mustahil menjadi mungkin.
Kemajuan dakwah secara diam-diam terus berlangsung selama tiga tahun, kemudian turun wahyu yang memerintahkan Rasulullah saw., menghadapi kaumnya dan menentang kebatilan mereka untuk melawan berhala secara terang-terangan.