1. Khadijah binti Khuwalid al-Quraisyiah al-Asadiyah
Istri beliau yang pertama dan dinikahi sebelum kenabian. Pada waktu itu umurnya sudah 40 tahun, sedangkan Rasulullah berumur 25 tahun. Rasulullah tidak menikah lagi sampai Khadijah meninggal. Semua keturunan Rasulullah saw., berasal dari Khadijah, kecuali Ibrahim.
Khadijah yang menguatkan diri Nabi saw, dalam menerima kenabian, berjuang bersama beliau dan membantu beliau dengan harta dan jiwa. Allah dan Malaikat Jibril mengirim salam kepadanya. Ini adalah kekhususan yang tidak dimiliki wanita lain. Khadijah sendiri meninggal tiga tahun seebelum hijrah.
2. Saudah binti Zam’ah al-Quraisyiah
Beberapa hari setelah Khadijah meninggal, Rasulullah menikah lagi. Dia adalah salah satu istri Rasulullah yang memberikan jatah gilirannya kepada Aisyah.
3. Ummu Abdillah, Aisyah bin Abu Bakar ash-Shiddiq
Dia adalah wanita terbesar dari tuduhan langsung dari langit ke tujuh. Kekasih Rasulullah adalah Aisyah bin Abu Bakar. Allah sendiri yang menunjukkan Aisyah kepada Nabi saw., untuk dinikahi. Dia berfirman:
“ini adalah istrimu.”
Rasulullah menikah dengan Aisyah pada bulan Syawal. Waktu itu usia Aisyah 6 tahun. Kemudian Rasulullah berumah tangga dengan Aisyah saat usianya 9 tahun, yaitu pada bulan Syawal tahun pertama setelah hijrah. Rasulullah tidak pernah menikahi gadis selain Aisyah. Wahyu pun turun saat Rasulullah bersama Aisyah dan ini tidak terjadi pada istri Rasulullah yang lain.
Aisyah yang paling dicintai Rasulullah. Pembebasannya dari tuduhan keji turun langsung dari langit. Seluruh umat Islam pun sepakat bahwa yang menuduh Aisyah berzina berarti telah kafir.
Aisyah adalah istri Rasulullah yang paling berilmu dan paham agama. Bahkan, tidak bisa dipungkiri bahwa Aisyah paling paham agama di antara seluruh wanita umat Islam. Hal ini terbukti bahwa para pembesar sahabat selalu meminta fatwa darinya.
4. Hafshah binti Umar bin Khaththab
Abu Dawud menyebutkan bahwa beliau menceraikannya, kemudian merujuknya.
5, Zainab binti Khuzaimah bin Harits al-Qaisiyah.
Dia adalah keturunan Hilal bin Amir. Ia meninggal di sisi saw, setelah berumah tangga dengan beliau selama dua bulan.
6. Ummu Salamah, Hindun binti Umayyah al-Quraisyiah al-Makhzumiyah.
Nama asli Abu Umayyah sendiri adalah Huzaifah bin Mugirah. Ummu Salamah adalah istri Nabi saw., yang paling terakhir wafatnya.
7. Zainab binti Jahsy.
Dia dari keturunan Bani Asad bin Huzaimah. Zainab sendiri masih kerabat Rasulullah, yaitu putri bibi beliau, Umaimah. Allah pernah menurunkan ayat-Nya yang berkaitan dengan perihal Zainab:
“Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engan dengan dia (Zainab).”
(QS. Al-Ahzab (33) : 37.
Oleh sebab itu, ia merasa bangga di depan istri Nabi saw., yang lain seraya berkata:
“Kalian dinikahkan keluarga kalian, sedangkan aku dinikahkan langsung oleh Allah dari atas langit ke tujuh.”
(HR. Bukhari).
Itulah keistimewaan Zainab yang dinikahkan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw.
Zainab sendiri meninggal pada awal kepemimpinan Umar bin Khaththab. Ia juga mantan istri Zaid bin Haritsah, yang merupakan anak angkat Rasulullah. Setelah Zaid menceraikannya, Allah menikahkannya dengan Rasul-Nya untuk menjadi teladan bagi umat beliau dalam hal bolehnya menikah dengan mantan istri anak angkat. Apalagi setelah itu Islam meniadakan istilah anak angkat secara khusus.
8. Juwairiyah binti Harits bin Abi Dhihar al-Musthaliqiyah.
Pada mulanya dia adalah tawanan Perang Bani Mutsaliq. Kemudian ia mendatangi Nabi saw., atas nama 90 tawanan lain yang menjadi budak untuk dimerdekakan. Rasulullah pun memenuhi keinginannya dan menikahinya.
9. Ummu Habibah, Ramlah binti Abu Shahr bin Harbal al-Quraisyiah al-Umawiyyah.
Ada pendapat lain yang menyhebutkan bahwa namanya adalah Hindun. Rasulullah menikahinya saat ia berada di negeri hijrah, yaitu Habasyah dengan mahar 400 dinar.
Ummu Habibah meninggal dalam masa pemerintahan saudaranya, Muawiyah. Inilah pendapat yang mutawatir dalam pandangan ahli sejarah. Pernikahannya di mata ahli sejarah memiliki kedudukan yang sama dengan pernikahan Khadijah di Makkah, Hafshah di Madinah, dan Shafiyah setelah Perang Khaibar.
10. Shafiyah binti Hujay bin Akhtab.
Ia adalah pemuka Bani am-Nadhir dari keturunan Harun bin Imran, saudara Musa. Oleh karena itu, Shafiyah termasuk putri nabi, istri nabi, dan wanita yang paling cantik seluruh alam. Shafiyah pernah menjadi tawanan beliau, kemudian beliau mendekatinya dan menjadikan pemerdekaan tersebut sebagai maharnya.
11. Maimunah binti Harits al-Hilaliyah.
Maimunah adalah wanit terakhir yang dinikahi Nabi saw. Pendapat yang shahih mengatakan bahwa Maimunah dinikahi Rasulullah saw., di Makkah setelah umrah qadha’, yakni setelah beliau tahalul.
Mereka itulah para wanita yang dinikahi Nabi saw. Adapun para wanita yangs empat dipinang beliau tanpa dinikahi dan wanita yang menghibahkan dirinya kepada beliau, tetapi Rasulullah tidak menerimanya ada sekitar 4 atau 5 orang. Sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah mereka 30 wanita.
Para ilmuwan sendiri kurang mengetahui tentang hal ini, bahkan mereka mengingkarinya. Adapun yang terkenal di kalangan mereka adalah Nabi saw., diutus menemui Juwaniyah untuk menikah dengannya. Tatkala beliau datang meminangnya, ia berlindung dari beliau. Oleh karena itu, beliau tidak jadi menikah dengannya.
Begitu juga, seorang wanita bernama Kalbiyah yang memiliki cacat di kulitnya dan seorang wanita yang menghibahkan dirinya,kemudian dinikahi selain Nabi saw. Inilah yang autentik tentang kisah mereka. Allahu A’lam.
Tidak ada perbedaan, di kalangan ulama bahwa Rasulullah ketika wafat meninggalkan 9 istri, yaitu Aisyah, Hafshah, Zainab binti Jahsy, Ummu Salamah, Shafiyah, Ummu Habibah, Maimunah, Saudah dan Juwairiyah.
Istri yang paling dahulu menyusul Rasulullah setelah beliau wafat adalah Zainab binti Jahsy, yang bertepatan dengan tahun ke-20 setelah hijrah.
Sedangkan, istri beliau yang paling terakhir meninggal adalah Ummu Salamah, bertepatan dengan tahun 62 dalam masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah.
Imam Nawawi mengatakan bahwa istri pertama Rasulullah adalah Khadijah, kemudian Saudah, Aisyah, Hafshah, Ummu Habibah, Ummu Salamah, Zainab binti Jahsy, Maimunah, Juwairiyah, dan Shafiyah. Kesembilan istri setelah Khadijah itulah yang ditinggal Nabi saw, menghadap Allah. Rasulullah saw, sendiri tidak pernah memadu Khadijah. Beliau juga tidak pernah menikahi gadis, selain Aisyah. Beliau juga pernah menceraikan beberapa istri sengaja penulis tidak sebutkan di sini disebabkan banyaknya perbedaan pendapat di dalamnya.
Rasulullah memiliki dau selir, yaitu Mariyah dan Raihanah binti Zaid. Dalam pendapat lain disebutkan bahwa namanya adalah Bintu Syam’un, kemudian beliau memerdekakannya. Qatadah meriwayatkan bahwasanya Nabi saw, menikahi 15 wanita, kemudian beliau berumah tangga dengan 13 wanita, menghimpun 11 wanita, dan meninggalkan 9 wanita.