Diriwayatkan bahwasanya Anas bin Malik memberi tahu kaum musyrikin bahwa penduduk Makkah pernah bertanya kepada Rasulullah saw., agar beliau memperlihatkan bukti. Lalu, beliau memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan.
(HR. Bukhari dan Muslim).
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Bulan telah terbelah di zaman Rasulullah menjadi dua bagian. Lalu, Nabi saw., bersabda:
“Saksikanlah.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Abbas mengatakan bahwa kaum Quraisy berkata kepada kaum Yahudi, “Berilah kami sesuatu yang akan kami tanyakan kepada seseorang.” Lalu, mereka menjawab, “Tanyakan ia tentang roh, lalu turunlah ayat:
“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Ruh, Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.”
(QS. al-Isra’ (17) : 85).”
Mereka berkata, “Kami tidak didberi pengetahuan kecuali sedikit, kami telah diberi Taurat yang di dalamnya terdapat hukum Allah, barangsiapa yang diberi Taurat, sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak, lalu turunlah ayat:
“Katakanlah (Muhammad). Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”
(QS. al-Kahfi (18) : 109).” (HR. Ahmad dan Hakim).
Ibnu Abbas juga mengatakan bahwa kaum Quraisy berkata kepada Nabi saw., “Berdoalah kepada Tuhanmu agar Bukit Shafa dijadikan emas dan kami akan beriman kepadamu.” Beliau menjawab, “Apakah kalian akan melakukannya?” Mereka berkata, “Ya.” Lalu beliau berdoa. Datanglah Jibril seraya berkata, “Sesungguhnya Allah memberi salam kepadamu dan berfirman:
“Jika engkau mau, Bukit Shafa akan berubah menjadi emas. Siapa saja yang kafir setelahnya akan aku siksa dengan siksaan tiada tandingannya di muka bumi dan jika engkau mau, Aku buka lebar-lebar pintu tobat dan kasih sayang.” Beliau bersabda, “Hamba memilih pintu tobat dan kasih sayang.”
Lalu, Allah menurunkan ayat QS. al-Isra’ (17) 59.” (HR. Ahmad dan Hakim).