Istri Abu Lahab – Ummu Jamil – merupakan putri Harb bin Umayyah, saudari Abu Sufyan. Ia tak jauh berbeda dengan suaminya dalam memusuhi Nabi saw.
Suatu malam ia membawa duri dan meletakkannya di jalan yang dilewati Nabi saw, dan di depan pintu beliau. Ia terkenal panjang lidah, suka mengada-ada, pandai tipu muslihat, menyalakan api fitnah, hingga mengobarkan perang terhadap Nabi saw. Oleh karena itu, Allah menyifatinya dalam Al-Qur’an sebagai pembawa kayu bakar.
Saat ia mendengar wahyu tentang dirinya dan suaminya turun, ia mendatangi Nabi saw. waktu itu beliau sedang duduk di sisi Ka’bah ditemani Abu Bakar dengan membawa segenggam batu di tangannya. Ketika ia sampai di depan keduanya, Allah membuatnya buta, tidak bisa melihat Rasulullah saw. Ia pun hanya bisa melihat Abu Bakar.
Ia pun berkata, “Wahai Abu Bakar! Di mana temanmu? Ia telah menghinaku. Demi Allah, jika aku menemukannya, pasti aku masukkan batu ini ke mulutnya. Demi Allah, aku adalah penyair?”
Ia melantunkan syair :
Dengan maksud menghinakan, kami mendurhakainya
Perintahnya kami tentang
Agamanya kami benci
Ia pun pergi. Abu Bakar berkata kepada Rasulullah saw, dengan heran:
“Wahai Rasulullah! Bukankah engkau melihat dirinya melihatmu?” Beliau menjawab, “Ia tidak melihatku, Allah telah membuatnya buta dariku.”
(HR. Baihaqi dan Hakim).