Siksaan Berat yang dialami Khabbab


Sahabat Khabbab telah disiksa dengan siksaan yang sangat berat, tetapi kesabaran dan pengorbanannya untuk membela yang hak lebih besar dan lebih agung. Kaum musyrikin melawan keimanannya dengan siksaan. Seentara itu, ia melawan siksaan tersebut dengan kesabaran dan pengorbanan.

Khabbab merupakan budak Ummu Ammar binti Siba’ al-Khuza’iyah. Kaum musyrikin menyiksanya dengan berbagai macam siksaan. Mereka memegang rambut Khabbab dan menariknya sekuat-kuatnya. Kemudian melilitkan ke lehernya dengan keras serta membentangkan tubuhnya di atas arang yang menyala dan ditimpuki dengan batu-batu panas sehingga ia tak kuasa untuk berdiri.

Mereka mengubah tiap besi yang biasa dibuat pedang menjadi rantai yang dipanaskan di atas api hingga menyala-nyala dan memanas. Lalu, mengalungkannya di tubuh Khabbab serta kedua tangan dan kakinya. Hal ini membuat Khabbab dan para sahabat mengadu kepada Rasulullah yang waktu itu beliau sedang berada di naungan Ka’bah.

Mereka berkata:

“Apakah engkau tidak memintakan pertolongan untuk kami? Apakah engkau tidak mendoakan kami?” Beliau menjawab, “Sungguh di antara umat sebelum kalian ada seorang laki-laki yang dibenamkan di tanah, lalu digergaji dari ujung kepala hingga tubuhnya terbelah menjadi dua, dan kulitnya di kupas dengan pisau hingga terpisah dari tulangnya. Hal itu tidak membuatnya goyah dalam mempertahankan imannya. Demi Allah, sungguh Dia akan menyempurnakan agama ini hingga seorang penegndara berjalan dari Shan’a ke Hadramaut. Ia tidak takut kecuali kepada Allah, padahal serigala mengintainya. Namun, kalian tergesa-gesa,.”
(HR. Bukhari).



Menu