Dari Yahya bin Urwah bin az-Zubair dari ayahnya berkata, “Orang yang pertama-kali melantunkan Al-Qur’an dengan suara keras setelah Rasulullah saw. di Makkah adalah Abdullah bin Mas’ud r.a.”
Urwah berkata, “Suatu hari apra sahabat Rasulullah saw. Berkumpul. Mereka berkata, “Demi Allah, kaum Quraisy belum pernah mendengar Al-Qur’an dilantunkan dengan keras sebelumnya, siapa laki-laki ayng melakukannya?” Abdullah bin Mas’ud berkata, “Aku.’ Mereka melanjutkan, “Kami mengkhawatirkanmu, kami menginginkana da seorang kerabat yang melindungi dari kaum Quraisy ketika mereka ingin mencelakakannya. ‘Abdullah menjawab, “Biarkan aku (terus membaca Al-Qur’an dengan suara keras), Allah-lah yagn akan melindungiku.” Ibnu Mas’ud pun pergi, ketika ia sampai di maqam (Ibrahim) pada waktu Dhuha, sedangkan kaum Quraisy sedang berada di perkumpulan mereka, ia berdiri di maqam dan membaca: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (Allah) Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Qur’an.”
(QS. ar-Rahman (55) : 1 – 2 ).
Ibnu Mas’ud terus membacanya dan kaum Quraisy mendengar dengan saksama, lalu mereka berkata, “Apa yang diaktakan anak Ummu Abd (yakni Ibnu Mas’ud)?”
“Ia sedang membaca apa yagn dibawa oleh Muhammad.” Jawab seseorang dari mereka.
Mereka pun bangkit menghampiri Ibnu Mas’ud dan memukul wajahnya, tetapi Ibnu Mas’ud tetap melanjutkan bacaannya sampai pada apa yang dikehendaki Allah. Ia kembali kepada para sahabatnya dan mereka melihat bekas tamparan di eajahnya. Mereka berkata, “Ini yang kami khawatirkan terhadapmu.”
“Bagiku berurusan dengan para musuh Allah tidak semudah saat ini. Kalau kalian menginginkan, aku akan melakukannya kembali esok/” Kata Ibnu Mas’ud.”
“Tidak, cukup sudah, engkau telah memperdengarkan kepada mereka apa yang mereka benci.” Kata para sahabatnya. )Sanadnya shahih dan berkesinambungan. Al-Qurtuby dalam tafsirnya mencantumkan hadits, dari Urwah bin Zubair (7/147) dan Thabrani meriwayatkannya di Tarikh-nya (2/334 – 335).