Keislaman Hamzah


Sesungguhnya daerah yang diliputi banyak awan terkadang melahirkan kilat yang menjadi penerang. Hari-hari yang diliputi kekejaman telah dilalui kaum muslimin di Makkah. Hal tersebut menyebabkan mereka mengungsi untuk mempertahankan agama sehingga tersisihlah sebagian dari mereka.

Orang-orang tersebut menderita kerusakan yang disebabkan tipu daya dan kekejaman kaum musyrikin. Di saat kondisi tersebut, unsur-unsur baru bergabung dalam panji agama Islam sehingga menjadikan kaum Quraisy berpikir ulang sebelum menzaliminya.

Hamzah bin Abdul Muthalib, pama sekaligus saudara sepersusuan Nabi saw., masuk Islam. Ia merupakan laki-laki kuat bagaikan singa . pada permulaannya keislamannya sangat susah, lalu Allah melapangkan dadanya dengan cahaya keyakinan sehingga ia ebrpegang teguh pada agama Allah dan menjadi sebuah kebanggaan bagi kaum muslimin.

Perihal kisah keislamannya, Ibnul Ishaq meriwayatkan bahwa Abu Jahal pernah ebrjalan melewati Rasulullah di sisi Bukit Shafa. Lalu ia menyakiti dan menghina beliau serta menghina agama Islam dan melemahkan dakwahnya. Meskipun demikian, beliau hanya mendiamkannya. Sementara itu, budak perempuan Abdullah bin Jud’an mendengar hal itu dari dalam rumahnya. Lalu, ia pergi ke tempat perkumpulan kaum Quraisy di sisi Ka’bah dan duduk bersama mereka. Tak lama kemudian Hamzah bin Abdul Muthalib datang dari berburu dengan menyandang busur panah di tubuhnya ia terkenal lihai dalam berburu kebiasaan Hamzah.

Setelah berburu, ia tidak langsung pulang ke rumah, tetapi melakukan thawaf di Baitullah. Saat melewati perkumpulan kaum Quraisy, ia selalu menyapa dan berbicara dengan mereka. Ia terkenal sebagai pemuda yang paling pemberani bagaikan singa. Saat ia melewati budak perempuan dan saat itu Rasulullah sudah kembali ke rumah, ia ebrkata kepada Hamzah, “Wahai Abu Imarah! Andaikan engkau melihat apa yang dilakukan Abul Hakam bin Hisyam terhadap putra saudaramu. Ia mejumpainya duduk di sini, lalu menghina dan menzaliminya. Setelah itu, ia hanya terdiam dan pulang.”

Hamzah marah saat Allah menghendaki kemuliaan dirinya. Ia lalu berjalan tanpa henti, bersiap meenghadapi Abu Jahal. Ketika memasuki masjid, ia melihat Abu Jahal sedang duduk bersama kaumnya. Hamzah pun menuju ke arahnya hingga ketika tepat di hadapannya, ia mengangkat busur dan memukulkannya tepat di kepala Abu Jahal hingga terluka.

Lalu, Hamzah berkata, “Apakah engkau menghinanya, apdahal aku termasuk yang memeluk agamanya? Jawablah jika engkau mampu!” Orang-orang dari Bani Mahzum berdiri untuk menolongnya. Abu Jahal pun berkata, “Biarkan Abu Imarah! Demi Allah, sesungguhnya aku telah menghina putra saudaranya dengan hinaan yang keji.” Dan sempurnalah keislaman dan ajaran Rasulullah saw., yang diikuti Hamzah.

Saat ia masuk Islam, kaum Quraisy mengetahui bahwa sanya Rasulullah saw, menjadi mulia dan terlindungi oleh Hamzah sehingga kaum musyrikin mengurangi kezaliman terhadap beliau.


Menu