Nabi SAW Memberi Sahabatnya Kabar Gembira akan Pertolongan Allah dan Peneguhan Agama-Nya


Nabi saw., berseri mengabarkan kepada para sahabatnya tentang pertolongan Allah ‘Azza wa Jalla, yang membangkitkan kepercayaan dan keyakinan di hati mereka. Kabarnya adalah alam seluruhnya akan tunduk pada agama Allah dan panji “La ilaha illallah” akan tegak setinggi-tingginya. Padaal, saat itu sahabtnya adalah orang-orang lemah yang disiksa di tengah teriknya sahara Makkah.

Hingga ketika Khabbab datang kepada Rasulullah untuk mengadukan siksaan yang ia hadapi, Nabi saw., bersabda:

“Demi Allah, akan menyempurnakan urusan (dakwah) ini hingga seorang musafir yang berkendara dari Shana’a ke Hadramaut tidak ada yang ia takuti, kecuali Allah dan (tidak pula takut akan ancaman) serigala atas dombanya. Akan tetapi, kalian adalah kaum yang tergesa-gesa (tidak sabar atas bencana yang menimpa).” Meskipun siksaan mendera, Nabi saw senantiasa meneguhkan hati para sahabatnya dengan berbagai kabar gembira yang agung itu. Al-Qur’an sendiri turun pada hari-hari sulit untuk mengabarkan berita gembira akan kemenangan dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami danorang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia dan pada hari tampilnya para saksi (Hari Kiamat).”
(QS. al-Mu’min (40) : 51).

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan, agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu, sebagiannya di atas yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(QS. al-Anfal (8) “ 36 – 37).

Allah SWT tidak akan menyerahkan para kekasih-Nya kepada musuh-musuhnya, jika musuh-musuhnya unggul dalam satu masa, itu semua atas kehendak Allah. Akan tetapi, kesudahan yang baik hanya bagi mereka yang teguh pada iman dan tauhid.

Allah SWT berfirman:

“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.”
(QS. ash-Shaf (61) : 9).

Menurut Syekh al-Albani rahimahullah,”Ayat yang mulia ini mengabarkan bahwa masa depan itu milik Islam dengan dominasinya, keunggulannya, dan hukumnya atas semua agama. Sebagian orang menganggap bahwa saat itu telah terjadi pada masa Nabi saw, Khulafaul Rasyidin, dan penguasa-penguasa yang shahih. Pendapat ini tidak tepat sebab yang telah terealisasi pada masa lampau hanyalah bagian dari janji yang benar itu.

Sebagaimana Rasulullah telah mengisyaratkan hal itu dalam sabdanya, “Malam dan siang tidak akan pergi hingga Latta dan Uzza disembah.’ Mendengar hal itu Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah mengira bahwa ketika Allah SWT menurunkan QS. ash-Shaf (61) : 9 maka (penyembahan terhadap Latta dan Uzza) itu berlalu.” Rasulullah saw, pun bersabda, “Hal itu akan terjadi dengan kehendak Allah.” (HR Muslim dan Hakim).

Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang pencapaian kemenangan Islam dan sejauhmana peneybarannya – yang tidak diragukan validasinya bahwa masa depan ada pada Islam, dengan izin Allah dan taufiq-Nya. semoga menjadi pemicu semangat bagi mereka yang bekerja untuk Islam dan sanggahan bagi mereka yang pesimis dan berputus asa.

Pertama, sabda Rasulullah saw:

“Sesungguhnya Allah memperlihatkan kepadaku bumi, hingga aku dapat melihat sisi timur dan baratnya, dan sesungguhnya umatku akan menguasainya sebagaimana telah diperlihatkan kepadaku.”
(HR Muslim, Turmudzi, dan Abu Dawud).

Kedua, sabda Nabi saw:

“Sungguh seruan ini akan mencapai (kesempurnaannya) sebagaimana siang dan malam, Allah tidak akan meninggalkan satu rumah pun yang terbuat dari tanah liat ataupun bulu binatang, melainkan Dia telah memasukkan agama ini ke dalamnya, dengan kemuliaan seorang yang mulia, atau dengan kehinaan orang yang terhina, sebuah kemuliaan dengannya Allah, meninggikan Islam, dan kehinaan dengannya Allah mencampakkan kekufuran.”

(HR Ahmad dan Hakim).

Ketiga, Dari Abu Qubail berkata:

“Kami sedang berada di majelis Abdullah bin Amru bin Ash. Beliau ditanya di antara kedua kota yang akan ditaklukkan terlebih dahulu. Kostantinopel atau Rumiyah? Kemudian Abdullah meminta untuk diamilkan sebuah kotak yang bertali miliknya, lalu ia mengeluarkan sebuah kitab dan berkata, “Ketika kami mengelilingi Rasulullah saw, sambil menulis, Rasulullah ditanya tentang mana di antara Kostantinopel atau Rumiyah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu?” Rasulullah bersabda, “Kota Heraklius akan ditaklukkan lebih dulu,’ yaitu Kostantinopel.”
(HR. Ahmad, ad-Darimy, dan Hakim).

Menurut al-Albani, Rumiyah adalah Kota Roma sebagaimana yang tertera dalam Ensiklopedia Negara Dunia, yaitu Ibukota Italia saat ini. Telah diketahui bahwa penaklukkan Konstantinopel telah terjadi pada masa Muhammad Fatih al-Utsmany. Hal itu terjadi lebih dari 800 tahuns etelah sabda Nabi saw. Adapun penaklukkan kedua (Roma) akan terjadi dengan izi Allah dan pasti akan terwujud, pasti akan diketahui pada saatnya nanti. Tak diragukan pula bahwa realsiasi penaklukkan kedua mengharuskan kembalinya kepemimpinan yang diberi petunjuk (al-khilafah ar-rasyidah) pada umat Islam. Itulah yang dikabarkan oleh Rasulullah dalam haditsnya.


Keempat, “Periode kenabian ada atas kehendak Allah, kemudian Allah mengahpusnya pada saat Dia menghendakinya, kemudian kepemimpinan yang didasari manhaj kenabian datang atas kehendak Allah. Allah pun menghapusnya pada saat Allah menghendakinya. Kemudian penguasa zalim menggantikannya atas kehendak Allah pun menghapusnya pada saat Allah menghendakinya. Kemudian ada penguasa yang diktator atas kehendak Allah, Allah pun menghapusnya pada saat Dia menghendakinya. Kemudian kepemimpinan yang berdasarkan manhaj kenabian,” lalu beliau saw, terdiam.
(HR Ahmad).

Meskipun keadaan gelap gulita yagn menaungi umat saat ini, demi Allah kami optimis dan yakin adanya pertolongan Allah yang merupakan janji-Nya dan janji Rasul-Nya bahwa kemenangan milik agama ini. Kita yang saat ini sedang berada di dalam kegelapan itu hanya waktu sesaat ketika Allah membedakan antara baik dan buruk, di zaman ketika fitnah berpencar, pastilah saat itu harus ada ujian dan cobaan.

Bergembiralah, wahai para pemuda! Bangkitlah dengan pertolongan Allah! Meskipun pertolongan datang jika Allah menghendaki, kita tetap haru menjadi hamba-hamba Allah yang berhak atas pertolongan-Nya.



Menu