Gunung Iya

Aktifitas gunung berapi di seluruh Indonesia pasca meletusnya Gunung Merapi 26 Oktober 2010 lalu perlu diwaspadai, karena masih banyak gunung berapi di Indonesia lainnya berstatus aktif normal. Seperti halnya gunung api Iya yang berada di Kabupaten Ende ini statusnya saat ini adalah aktif normal. Gunung yang ketinggiannya 655 meter dari permukaan laut ini pernah meletus pada 27 Januari 1969, kala itu penghuni Belantara ini sedang tertidur pulas, tiba-tiba dikejutkan dengan suara ledakan keras, seperti dentuman bom yang dijatuhkan dari udara.

Kehidupan masyarakat di era orde lama pada 41 tahun silam masih primitif dan jauh tertinggal dari kemajuan teknologi. Namun pada saat itu kami bisa membaca tanda-tanda alam bahwa akan terjadi Gunung Iya meletus. Demikian Koly Obah (82 tahun) warga Koponggema Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, kepada Suara Flores dikediamannya beberapa waktu lalu.

Adapun tanda-tanda Gunung Iya akan meletus pada saat itu adalah hampir semua pohon dan tumbuh-tumbuhan layu dan mati. Hewan-hewan dan Binatang buas berkeliaran dipemukiman penduduk, serta terdengar bunyi gemuruh dimalam hari. Dari tanda-tanda itulah akhirnya dia dan keluarganya bersama semua penduduk yang bermukim dilokasi yang tidak jauh dari Gunung Api Iya ini selalu waspada, kisah Obah.

Pada waktu itu kami seluruh warga masyarakat yang bermukim tidak jauh dari lokasi tidak pernah diberitahu ataupun diperingati oleh pemerintah setempat akan terjadinya bencana alam gunung meletus, karena pada saat itu tidak ada pos-pos pemantau gunung berapi seperti sekarang ini. Sekarang ini kita bersyukur dengan adanya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi sehingga bisa terdeteksi lebih awal", ujar Obah.

Sementara itu, ketua Pos Pengamatan Gunung Api Iya, Towa Tiba Petrus melaui pengamat pemula Gunung Iya, Wilhelmus Nggo kepada wartawan di Pos Pengamatan Gunung Api Iya, Tewejangga, Kelurahan Tanjung, Kabupaten Ende, mengatakan, berdasarkan pengamatan visual kegiatan Gunung Api Iya sejak bulan Agustus adalah cuaca pada umumnya tampak berawan dan mendung, suhu udara minimum 22,0º C, maksimum 30,5º C, rata-rata 26,9º C, kelembaban minimum 75,0 %, maksimum 93,0%, rata-rata 84,7%, tekanan udara minimum 750,0 mmHg, maksimum 754,0 mmHg rata-rata 752,1 MmHg. Angin umumnya dari arah tenggara dengan kecepatan 1-5 m/dtk. Volume hujan 122,4 mm. Gunung Api Iya umumnya tampak jelas, kadang tertutup kabut 0-I/III. Asap solfatara pada dinding timur kawah II tampak putih tipis/tebal. Tinggi asap sekitar 50 sampai 150 meter dari puncak. Aktifitas vulkanik lainnya tidak pernah tampak/terdengar. Kegempaan selama bulan Agustus terekam 73 kejadian gempa, terdiri dari 4 kejadian vulkanik dalam 7 kejadian gempa tektonik lokal dan 62 kejadian gempa tektonik jauh. Gempa-gempa tersebut adalah gempa mikro. Hasil analisis gempa vulkanik dalam menunjukkan nilai 5-P sebesar 0,80-1,22 skala ricther dan energi gempa sebesar 0,099-0,427×1014 erg.

Untuk bulan September 2010, cuaca pada umumnya tampak berawan dan mendung, suhu udara minimum 23,0º C, kelembaban minimum 77,0%, maksimum 94,0 %, rata-rata 87,0%. Tekanan udara minimum 749,0 mmHg, maksimum 752,0 mmHg, rata-rata 750,6 mmg, angin umumnya tenang, kadang dari arah tenggara dengan kecepatan 2-3 m/detik. Volume hujan 138,1 mm dengan 11 hari hujan. Maksimum hujan 33,3 mm. Gunung Api Iya umumnya tampak jelas, kadang tertutup kabut 0-1/III. Asap solfatara pada dinding Timur Kawah II tampak putih tipis/tebal tinggi asap sekitar 50-150 meter dari puncak. Aktifitas vulkanik lainnya tidak pernah tampak atas terdengar. Selama September 2010, terekam 83 kejadian gempa terdiri dari I kejadian gempa vulkanik dalam, 8 kejadian gempa tektonik lokal dan 74 kejadian gempa tektonik jauh. Diantaranya 2 kali gempa terasa masing-masing pada tanggal 2 September 2010, pukul 11.38.34.440 Wita, dan tanggal 6 September 2010, 11.00.16.220 Wita, skala intensitas II mmi. Hasil analisis gempa vulkanik dalam menunjukkan nilai 5-P sebesar 2,1 detik, magnistude gempa sebesar 0,99 skala richter dan energi gempa sebesar 0,194x 1014 erg.

Sedangkan pada bulan Oktober 2010 terjadi gempa vulkanik dalam 4 kali, kejadian tektonik lokal 9 kali kejadian dan tektonik jauh 49 kali kejadian. Sementara itu bulan November 2010 hingga tanggal 3 November pukul 10.00 Wita, terjadi gempa vulkanik dalam 1 kali dan 4 kali tektonik jauh. Dari hasil pengamatan visual dan seismik tersebut tidak menunjukkan adanya pendangkalan sumber gempa mampu meningkatkan magnitude/tebal energi gempa sehingga dapat disimpulkan bahwa Gunung Api Iya selama bulan Agustus hingga Nopember 2010, (tanggal 3 Nopember , pukul 10.00 Wita) masih dalam stadium aktif normal. Terhadap aktivitas kegiatan Gunung Api Iya tersebut, pihaknya sudah melaporkan ke Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, melalui surat dengan tembusan kepada Gubernur NTT di Kupang dan Bupati Ende di Ende.