Salah satu dari fauna yang ada di Papua dan merupakan hewan kebanggaan masyarakatnya hingga disematkan gelar sebagai fauna maskot provinsi papua adalah Burung Cendrawasih DuaBelas (12) Kawat atau lazim disebut The Twelve-Wired Paradise Bird. Cendrawasih duabelas kawat ini berbeda dengan burung cendrawasih yang biasa kita kenal selama ini. Cendrawasih duabelas kawat yang asli Hutan Indonesia ini memiliki berbagai keunikan yang tidak dimiliki burung Cendrawasih lainnya.
Burung ini mempunyai ciri yang khas yaitu berupa bulu panjang sebanyak 12 jumlahnya yang keluar dari punggungnya, panjangnya 30 cm. Bulu yang seperti kawat ini berwama coklat keabu-abuan. Wamanya memang elok, satu pola dengan Cendrawasih Kuning besar atau Merah dengan sayap dan punggung berwarna coklat cerah. Akan tetapi rincian pola warna Cendrawasih 12 kawat nyata berbeda dengan jenis-jenis lainnya. Betina dan jantan berbeda pola warnanya. Yang jantan mempunyai bulu hias di lehernya yang dapat dimekarkan. Bulu ini berwarna hitam mengkilat berlapis hijau dan pinggiran berwarna hijau mengkilat. Bila dimekarkan, yaitu bila sedang mencumbu si betinanya, bulu ini akan menutupi sebagian kepalanya. Bulu samping tebal menutupi juga perutnya, memanjang ke belakang, berwarna kuning emas. Yang betina berwarna coklat pada punggungnya dengan warna merah pada tepi sayap, sedangkan dadanya coklat berbintik. Karena keindahannya inilah kebanyakan burung dalam suku Paradisaeidae, terutama yang jantan, diburu untuk dijadikan binatang hias, baik dalam keadaan hidup maupun mati.
Habitatnya adalah hutan hujan dataran rendah dekat pesisir dan hutan sepanjang sungai-sungai di dataran rendah, terutama di hutan sagu dan pandanus. Pada umumnya hidup di dalam hutan pamah di Irian Jaya. Pada waktu tidak terbang, burung-burung ini bertengger pada dahan pepohonan. Penyebaran burung ini adalah di Salawati, Irian dan Papua New Guinea.