Idgham Mutajanisain
adalah hukum tajwid yang berlaku apabila terjadi pertemuan dua huruf yang
berbeda sifat, namun sejenis tempat keluar suara atau makhraj-nya; satu dalam
keadaan sukun dan satu lagi berharakat.
Mutajanisain artinya
sejenis
Idgham artinya
meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya (di-tasydid-kan).
Di dalam Al-Quran
untuk huruf kedua yang berharakat sudah ditandai dengan Tanda Tasydid. Tasydid
pada Hukum Idgham Mutajanisain adalah Tasydid Hukum, yaitu tasydid yang
diberikan karena terjadinya pertemuan dua huruf. Sebagaimana fungsi tasydid,
maka panjang bacaannya adalah 2 harakat, sebagai bentuk penekanan dua huruf
yang bertemu.
Cara membacanya
adalah dengan ‘mengabaikan’ huruf yang sukun, dan langsung masuk ke huruf yang
berharakat, atau huruf yang sukun dileburkan ke huruf yang berharakat.
Hukum Idgham
Mutajanisain berlaku untuk 8 huruf, yaitu: ب
, ت , ث ,د , ذ , ط , ظ , م
Delapan Huruf
tersebut berasal dari 3 kelompok Makhraj:
Huruf Ba ( بْ ) dan mim ( م
) berasal dari Makhraj Syafawi; bibir atas dan bibir bawah posisi tertutup atau
merapat
Huruf Ta ( ت ), Tha ( ط
), dan Dal ( د ) berasal dari
Makhraj Lisani; ujung lidah yang bertemu dengan pangkal gigi seri atas (gigi
tengah atas).
Huruf Dzal ( ذ ), Zha’ ( ظ
), dan Tsa’ ( ت ) berasal dari
Makhraj Lisani; Ujung lidah dikeluarkan sedikit dan ditekan di ujung Gigi Seri
(Gigi Tengah) bagian atas.
Jika masih bingung
dengan pengelompokan Makhraj huruf-huruf ini, silahkan baca Makharijul Huruf
Di dalam Hukum Idgham
Mutajanisain, terjadi 7 pertemuan huruf yang sama makrajnya, yaitu:
Ba Sukun ( بْ ) bertemu huruf Mim Berharakat ( م )
Ta Sukun ( تْ ) bertemu huruf Dal Berharakat ( د )
Ta Sukun ( تْ ) bertemu huruf Tha Berharakat ( ط )
Tsa Sukun ( ثْ ) bertemu huruf Dzal Berharakat ( ذ )
Dal Sukun ( دْ ) bertemu huruf Ta Berharakat ( ت )
Dzal Sukun ( ذْ ) bertemu huruf Zha’ Berharakat ( ظ )
Tha Sukun ( طْ ) bertemu huruf Ta Berharakat ( ت )
Pertemuan huruf-huruf
tersebut dibaca jelas (izhar) tanpa disertai dengung, kecuali huruf Ba Sukun
bertemu huruf Mim berharakat.
Jika huruf Ba
‘diabaikan’, maka huruf Mim menjadi huruf yang bertasydid, maka secara otomatis
huruf Mim tersebut akan dibaca dengung – sebagaimana fungsi tasydid pada hukum
Ghunnah Musyadaddah yang dapat didengungkan 1 – 1 1/2 Alif atau sekitar 2 – 3
harakat.