Muadzin pertama



Muazin pertama

Dalam sejarah Islam adalah Bilal bin Rabah RA, yaitu seorang budak yang dibebaskan pada zaman Nabi Muhammad (salallahu alayhi wasallam). Bilal bin Rabah dipilih oleh Rasulullah sebagai Muazzin karena suaranya yang indah dan merdu.

Sebelum adanya Pengeras suara (loud-speaker), para Mu'azzin mengumandangkan Azan dari menara Masjid agar dapat didengar oleh warga dan orang di sekitar masjid, praktik ini merupakan cara tradisional para Muazzin sejak dulu dan masih dipraktikkan di beberapa negara muslim seperti di sebagian masjid di negara Turki, walaupun sudah menggunakan Mikrofon tetapi mereka tetap mengumandangkan Azan dari Menara.

Muazzin di zaman Kesultanan Ottoman

Mu'azzin di Kesultanan Ottoman termasuk di antara personel yang terikat pada masjid-masjid tetapi tidak diharuskan memiliki gelar pendidikan tinggi, tidak sebagaimana mereka yang benar-benar ditugaskan untuk memimpin salat berjemaah dan menyampaikan khutbah (Imam). Pada dasarnya, para Muazzin dipilih untuk kualitas suara mereka yang bagus. Walaupun para Muazzin biasanya ketentuanya tingkat pendidikanya tidak harus setinggi Imam, namun banyak pula Muazzin yang bergelar akademis tinggi.

Wallahu a'lam.