Doa Melihat Hilal (Bulan Tanggal Satu)



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ


Allaahu akbar, allaahumma ahillahu 'alainaa bil amni wal iimaan, was-salaamati wal islaam, wat-taufiiqi limaa tuhibbu wa tardhoo, robbunaa wa robbukallaah.

Allah Maha Besar, Ya Allah, munculkanlah hilal itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq kepada apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Rabb kami dan Rabb kamu (wahai bulan) adalah Allah.

HR. Ahmad dalam musnadnya 888, Ad-Darimi dalam sunannya 1729, At-Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir 13330. Hadits ini digolongkan hadits shahih li ghairi oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no. 1816, dan dinilai shahih oleh Syu'aib Al-Arnauth dalam Ta'liq Musnad Ahmad 3/171.

Hadits selengkapnya:

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melihat hilal, beliau berdoa: (doa di atas).

Keterangan:
  1. Doa ini hanya dibaca ketika seseorang melihat hilal di awal bulan. Karena itu, bagi yang tidak melihat hilal, tidak disyariatkan membaca doa ini ketika masuk awal bulan (sebagaimana keterangan Syaikh Dr. Said Al-Qahthani dalam Syarh Hisnul Muslim, hlm. 262).
  2. Tidak dianjurkan membaca doa ini sambil menghadap ke hilal, namun tetap dengan menghadap ke arah kiblat. Syaikh Al-Albani mengatakan: Banyak orang menghadap ke bulan (hilal) ketika membaca doa ini. Sebagaimana mereka menghadap ke arah kuburan ketika mendoakan mayit. Dan semua ini tidak boleh. Mengingat ketentuan dalam syariah: “Tidak boleh menghadapkan diri ketika berdoa kecuali ke arah kiblat shalat”.
  3. Sungguh indah apa yang diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (no. 9729), dari Ali bin Abi Thalib, bahwa beliau mengatakan: “Apabila kalian melihat hilal, janganlah menengadahkan kepalanya ke arah hilal (untuk berdoa), tapi cukup berdoa dengan mengucapkan: (doa di atas).”
  4. Kemudian dari Ibnu Abbas bahwa beliau membenci seseorang menghadapkan wajahnya ke arah hilal untuk berdoa. Namun cukup dia menghadap sebentar kemudian ke arah yang lain dan membaca doa: (doa di atas). (Ta'liq ala Al-Kalimut Thayyib no. 162, dinukil dari Syarh Hisnul Muslim, hlm. 263). Doa ini adalah doa umum, berlaku untuk semua awal bulan, tidak khusus untuk bulan Ramadhan.


Sumber: http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/267457030021029 dan https://konsultasisyariah.com/19029-doa-menyambut-ramadhan.html