Dalam pertempuran Irak, khalifah Umar bin Khattab ra. berniat menyertai pasukan muslimin dalam peperangan tersebut.
Masyarakat biasa dan para tokoh telah berkumpul dan bermusyawarah hingga beberapa hari; Apakah Umar ra. lebih baik ikut dalam pertempuran itu atau lebih baik tingal di Madinah untuk mempersiapkan pasukan yang akan dikirim kemudian? Kalangan rakyat biasa mengusulkan lebih baik Umar ra. ikut dalam peperangan, sedangkan para tokoh berpendapat, Umar ra. lebih baik tinggal di Madinah. Dalam musyawarah tersebut, muncullah nama Sa'ad bin Abi Waqas ra. Mereka lebih suka, jika Sa'ad bin Abi Waqash ra. yang memimpin pasukan, sehingga Umar ra. tidak perlu pergi ke medan perang.
Sa'ad bin Abi Waqash ra. adalah seorang pemberani dan terkenal sebagai singa Arab. Singkat cerita, diputuslah Sa'ad bin Abi Waqash ra. dikirim memimpin pasukan Muslimin. Ketika pasukan telah sampai di Kadisiah, Raja Kisra telah mengirim pasukan yang dipimpin oleh Rustum, yang terkenal dengan kehebatannya. Padahal, Rustum telah berkali-kali meminta kepada raja, agar ia diijinkan untuk tetap mendampingi raja. Sebenarnya ia takut menghadapi pasukan Muslimin. Namun, ia sembunyikan ketakutannya itu, dan berkata kepada raja, "Saya lebih baik tinggal di sini untuk mempersiapkan pasukan yang akan dikirim dan dapat membantu paduka dalam perundingan-perundingan nanti." Tetapi, Raja yang bernama Yadzdajir, menolak usulan Rustum. Sehingga terpaksa Rustum menyertai pasukan. (Asyhar)
Ketika Sa'ad bin Abi Waqqash ra. akan berangkat, Umar bin Khattab ra. berwasiat kepadanya, "Hai Sa'ad, janganlah kamu terperosok dalam tipuan, kamu disebut sebagai paman dan sahabat Rasulullah saw.. Allah swt. tidak membalas keburukan dengan keburukan, tetapi membalas keburukan dengan kebaikan. Dan Allah tidak memiliki hubungan apapun dengan hamba-Nya kecuali penghambaan yang dikabulkan-Nya. Semua hamba itu pada hakekatnya sama. Semuanya adalah hamba Allah, dan Allah adalah Rabb manusia. Nikmat-Nya didapatkan melalui penghambaan kepada-Nya. Segala perintah-Nya hendaknya dilaksanakan sesuai contoh Rasulullah saw.. Itulah amal shalih. Ingatlah nasehat ini dengan baik. Kamu dikirim untuk suatu tugas yang sangat besar. Dan itu dapat kamu kerjakan, bila berpegang teguh kepada yang hak. Biasakanlah dengan sifat kebaikan pada dirimu serta kawan-kawanmu. Tingkatkanlah rasa takut kepada Allah. Takut kepada Allah swt. itu ada dua hal: Mentaati Allah swt. dan menghindari dosa. Ketaatan kepada Allah ini akan diperoleh oleh mereka yang membenci dunia dan hanya mencintai akherat."
Setelah itu, Sa'ad ra. dengan wajah berseri-seri, membawa pasukannya ke medan perang. Sesuai dengan surat yang dikirim olehnya kepada Rustum:
'Sesungguhnya saya membawa sebuah pasukan, yang mencintai mati, sebagaimana orang-orangmu mencintai khamar.' (TafsirAzizi)
Faedah:
Tanyakanlah kepada para pecinta khamar, bagaimanakah rasanya? Jika ada yang mencintai syahid di jalan Allah, seperti orang yang mencintai khamar, maka mengapa kita tidak mengikuti jejak mereka?