Suatu ketika, sebelah mata Ibnu Abbas ra. selalu berair, ada seorang tabib datang mengobatinya. Tabib itu berkata, "Saya akan mengobati tuan, tetapi tuan harus berhati-hati selama lima hari, tuan jangan bersujud di tanah. Tuan boleh bersujud di atas kayu yang lebih tinggi." Ibnu Abbas ra. menjawab, "Tidak mungkin. Demi Allah, saya tidak akan melakukannya walaupun satu raka'at. Saya mendengar Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa meninggalkan satu shalat dengan sengaja, maka ia akan menjumpai Allah swt. dalam keadaan Allah murka kepadanya." (Durrul Mantsur)
Faedah:
Secara syariat, agama membolehkan shalat seperti itu jika terpaksa. Perbuatan itu tidak termasuk meninggalkan shalat. Tetapi karena demikian kuat semangat para sahabat ra. dalam inengikuti shalat Nabi saw., sehingga Ibnu Abbas ra. merasa lebih baik matanya tidak sembuh daripada harus meninggalkan cara shalat Rasulullah saw.. Para sahabat ra. sanggup mengorbankan dunia dan isinya untuk dapat menjalankan shalat sesuai contoh Nabi saw.. Sedangkan kita sekarang, tanpa malu kita selalu beralasan agar dapat memudahkan shalat kita.
Padahal ketika dihadapkan di medan Mahsyar barulah akan diketahui hakekat yang sebenarnya dari ucapannya. Dan apa yang dapat kita perbuat?