Tawakal kepada Allah




Tawakal kepada Allah Azza wa jalla

 

Termasuk dari bentuk nikmat Allah Azza wa jalla tatkala turun bencana maupunn musibah, yaitu kita langsung cepat-cepat kembali untuk taat kepada Allah Ta'ala dan beribadah kepadaNya, kita juga bisa merasakan kelezatan manakala kita sedang berdo'a dan memohon kepadaNya supaya di mudahkan segala urusannya. Adapun kedudukan yang paling tinggi dalam sebuah ibadah dan amalan yaitu kedudukan tawakal kepada Allah Azza wa jalla, menyerahkan segala urusan dan hasilnya kepada Allah Ta'ala, sedangkan dalam tawakal itu sendiri dapat menguatkan jiwa, menjadikan hati berani menerima apa pun hasilnya, menjadi tenang dan tentram. Allah Azza wa jalla sendiri sangat mencintai orang-orang yang mempunyai sifat yang agung ini sebagaimana yang tertera jelas dalam firmanNya:

 

 

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.". QS al-'Imran: 159.

 

Sedangkan orang yang telag di cintai oleh Allah Ta'ala maka dirinya tidak di adzab, tidak di jauhkan dariNya, dan tidak terhalangi untuk melihat Allah Subhanahu wa ta'ala pada hari kiamat nanti. Dalam sebuah ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman:

 

 

"dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". QS ath-Thalaaq: 3.

 

Dalam ayat ini sebagai dalil yang kuat tentang keutamaan tawakal, di mana tawakal merupakan sebab terbesar untuk memperoleh maslahat dan menolak mara bahaya. Dan Allah Subhanahu wa ta'ala mengatur segala urusan alam ini sesuai dengan yang Ia kehendaki, di tanganNya segela perkara di bolak-balikan. Allah Ta'ala berfirman:

 

 

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?". QS Yunus: 3.

 

Hendaknya kita semua merasa yakin bahwa apa yang kita kerjakan untuk segera bisa keluar dari sebuah masalah hanyalah merupakan sebab dan sarana namun tetap yang mengatur alam ini adalah Allah Azza wa jalla, maka apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki kejadianya pasti tidak akan terjadi. Perhatikan pada hadits yang agung ini, di mana Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada anak pamannya Ibnu Abbas:

 

 

"Ketahuilah kalau sekiranya umat ini bersatu untuk memberi sesuatu manfaat kepadamu maka itu tidak akan bermanfaat bagimu melainkan dengan sesuatu yang memang sudah di tentukan oleh Allah Ta'ala bagimu, (dan begitu juga) kalau sekiranya umat ini berkumpul untuk memberi bahaya padamu maka tidak akan berbahaya kepadamu melainkan dengan sesuatu yang memang sudah di tentukan oleh Allah Ta'ala padamu, telah di angkat pena, dan telah kering catatan tersebut". HR Tirmidzi.