وَتَرَى الْمَلاَئِكَةَ حَآفِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ
يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رِبِّهِمْ وَقُضِيَ بَيْنَهُم بِالْحَقِّ وَقِيلَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
“Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di
sekeliling Arsy bertasbih sambil memuji Rabb-nya; dan diberi putusan di
antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: “Segala puji bagi
Allah, Rabb semesta alam”. (QS. Az-Zumar: 75).
Dan firman-Nya juga,
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ
يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ
لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا
فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ
الْجَحِيمِ
“(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di
sekililingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya
serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): “Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
bernyala-nyala.” (QS. Al-Mu’min: 7).
Para imam ahli tafsir menjelaskan bahwa Arsy adalah suatu tempat yang
memiliki materi dan fisik, bukan seuatu ungkapan kiasan saja. Hal ini
sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Baihaqi “Dan pendapat para ahli
tafsir tentang al-Arsy adalah singgasana, dan dia adalah fisik yang
berbentuk, yang telah diciptakan Allah. Dan Dia perintahkan para
malaikat untuk memikulnya dan beribadah dengan mengagungkan dan
berthawaf padanya, sebagimana Dia menciptakan satu rumah di bumi dan
memerintahkan bani Adam untuk berthawaf padanya dan menghadap padanya
ketika sholat. Dan pendapat-pendapat mereka itu ada dalil penunjukkannya
yang jelas dalam ayat-ayat dan hadits-hadits serta atsar-atsar”.
Demikian juga Imam Ibnu Katsir ketika menjelaskan Arsy, ia berkata,
“Dia adalah singgasana yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para
malaikat. Bnetuknya seperti kubah yang menutupi alam semesta ini. Dan
dia adalah atapnya para makhluk”.
Penjelasan lainnya disampaikan oleh Imam adz-Dzahabiy –setelah
menyebutkan kebahagian ahli surga-, “Apa yang disangka tentang al-Arsy
yang agung yang telah dijadikan Allah untuk diri-Nya dalam ketinggian,
luas, tiang-tiang, bentuk, pemikulnya dan melaikat-malaikat berada di
sekeliling Arsy serta kebagusan dan keindahannya. Sungguh telah
diriwayatkan, Arsy itu terbuat dari yaqut (jenis permata yang sangat
indah (pen)) yang berwarna merah”.
Di antara dalil yang mendasari perkataan ulama di atas adalah ayat-ayat dan hadits-hadits berikut:
Pertama: Al-Arsy adalah makhluk Allah yang telah Allah ciptakan:
Dari Alquran
ذَالِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَىْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ
“(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu;
tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala
sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.”
(QS. Al-An’am: 102).
Maka setiap sesuatu di alam ini adalah makhluk yang Allah ciptakan
dan adakan, dan Arsy adalah salah satu makhluq dari makhluq-makhluq
Allah.
Dan firman Allah,
اللهُ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Allah, tiada Ilah Yang disembah kecuali Dia, Rabb Yang mempunyai Arsy yang besar.” (QS. An-Naml: 26).
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Dia adalah Rabb yang memiliki Arsy yang agung.” (QS. At-Taubah: 129).
Kemudian penjelasan dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut:
Dari Abu Raziin al-Uqaili, ia berkata:
يَارَسُوْلَ الله أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ
يَخْلُقَ خَلْقَهُ ؟ قاَلَ كَانَ فِيْ عَمَاء مَا فَوْقَهُ هَوَاءُ وَ مَا
تَحَْهُ هَوَاءُ ثُمَّ خَلَقَ عَرْشَهُ عَلَى اْلمَاءِ
“Wahai Rasulullah dimana dahulu Rabb kita berada sebelum menciptakan
makhluk-Nya?” Beliau menjawab, “Dia berada di ‘amaa, tidak ada di atas
dan bawahnya udara, kemudian dia menciptakan Arsy-Nya diatas air”. (HR.
Tirmidzi).
Ini adalah dalil-dalil yang digunakan oleh para ulama dalam menetapkan Arsy sebagai ciptaan dari ciptaan-ciptaan Allah.
Kedua: Al-Arsy adalah makhluk Allah yang tertinggi dan berbentuk kubah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ
فَإِنَّهُ وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ
وَمِنْهُ تَفْجُرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Jika kalian meminta, mintalah (surga) Al-Firdaus, karena dia adalah
tengah-tengah surga dan yang paling tinggi, dan di atasnya adalah Arsy
Allah, dan darinya terpancar sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari).
Dari hadits ini dapat kita pahami bahwa surga itu bertingkat-tingkat.
Susunan tingkatannya bagaikan setengah lingkaran parabola, sehingga
surga tertinggi letaknya di tengah, Allah a’lam. Hadits ini juga memberi
keterangan kepada kita bahwa Arsy adalah ciptaan Allah yang paling
tinggi tempatnya. Allah menghendaki dan mengkhususkan Arsy berada di
atas seluruh makhluk-Nya yang lain. Dengan demikian kelirulah
orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu berada di mana-mana, karena
hal itu tidak sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.
Adapun mengenai bentuk Arsy, Rasulullah pernah menggambarkan bentuknya dalam salah satu hadits beliau. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الله عَلَى عَرْشِهِ وَ إِنَّ عَرْشَهُ عَلَى سَمَوَاتِهِ وَ أَرْضِهِ كَهَكَذَا وَ قَالَ بِأَصَابِعِهِ مِثْلَ اْلقُبَّةِ
“Sesungguhnya Allah diatas Arsy-Nya dan Arsy-Nya diatas langit-langit
dan bumi, seperti begini dan memberikan isyarat dengan jari-jemarinya
seperti kubah.” (HR. Abu Dawud).
Dan tentang ketinggiannya Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ
فَإِنَّهُ وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ
وَمِنْهُ تَفْجُرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Jka kalian meminta, mintalah al-Firdaus, karena dia surga yang
paling utama dan yang paling tinggi dan di atasnya adalah Arsy Allah.
Darinya terpancar sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari).
Dan jelaslah dengan hadits-hadits ini bahwa Al-Arsy adalah makhluq yang paling tinggi dan bentuknya seperti kubah.
Ketiga: Dalil Al-Arsy Adalah Singgasana Yang Memiliki Tiang-Tiang.
Sebagian orang, ingin memalingkan makna Arsy kepada makna selain dari
singgasana. Mereka menganggap jika Arsy diartikan sebagai singgasana,
maka Allah memiliki kebutuhan terahdap ciptaan-Nya. Mereka mulai
menyamakan Allah dengan makhluk lainnya yang butuh akan sebuah
singgasana. Padahal di dalam hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dijelaskan bahwa Arsy adalah sebuah singgasana dan hal ini tidak
menunjukkan Allah butuh kepada Arsy.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, “Al-Arsy dalam bahasa Arab artinya dari singgasana untuk seorang raja, sebagaimana firman Allah.
وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
“Adalah dia (ratu Bilqis) mempunyai singgasana yang besar.” (QS. An-Naml: 23).
Dan bukan galaksi.
Demikian juga bangsa Arab tidak mengenal hal itu dan Alquran
diturunkan dalam bahasa Arab, maka dia adalah singgasana yang memiliki
tiang-tiang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
فَأَكُوْنَ أَوَّلَ مَنْ يَفِيْقُ فَإِذَا أَنَا بِمُوْسَى آَخِذٌ
بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ اْلعَرْشِ فَلا أَدْرِيْ أَفَاقَ قَبْلِيْ أَمْ
جُوْزِيَ بِصَعْقَةِ الطُّوْرِ
“Sesungguhnya manusia pingsan pada hari kiamat, lalu aku adalah orang
yang pertama sadar, seketika itu aku mendapatkan Musa sedang memegang
sebuah tiang dari tiang-tiang Arsy, maka aku tidak tahu apakah dia telah
sadar sebelumku ataukah dia dibebaskan (dari pingsan tersebut) karena
telah pingsan di Bukit Thur.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat: Arsy Dipikul Dan Para Malaikat MelakuKan Thawaf
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ
يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ
لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا
فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ
الْجَحِيمِ
“(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di
sekililingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya
serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan):”Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
bernyala-nyala.” (QS. Al-Mu’min: 7).
وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَآئِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada
hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arsy Rabbmu di atas (kepala)
mereka.” (QS. Al-Haqqah: 17).
Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Aku diizinkan untuk membicarakan seorang malaikat dari para
malaikat Allah dari pemikul Al-Arsy, sungguh jarak antara daun
telinganya sampai bahunya sepanjang perjalanan 700 tahun.” (HR. Abu
Dawud).
Kelima: Ciptaan Allah Yang Terbesar
Terdapat sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dzar yang menjelaskan tentang betapa besarnya Arsy. Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai, Rasulullah ayat apa yang paling besar dan paling agung
didalam Alquran?” Rasulullah menjawab, “Ayat kursi. Perbandingan tujuh
langit dengan kursi Allah seperti satu gelang yang dilemparkan di
tengah-tengah bumi ini. Dan perumpamaan besarnya Arsy Allah dengan kursi
seperti perumpamaan bumi ini dengan gelang besi itu.”
Dalam hadits lainnya dijelaskan,
مَا السَمَوَاتُ السَبْعُ وَالأَرْضُوْنَ السَبْعُ وَمَا بَيْنَهُنَّ وَمَا
فَيْهِنَّ فِيْ الكُرْسِي إِلاَ كَحَلَقَةِ مُلْقَاةٌ بِأَرْضِ فَلاَة
وَإِنَّ الكُرْسِي بِمَا فِيْهِ بِالنِسْبَةِ إلَىالْعَرْشِ عَلَى كتِلْكَ
الحَلَقَةِ عَلَىتِلْكَ الفلاَةِ
“Tidak langit yang tujuh dan bumi yang tujuh dan apa yang ada
diantara dan di dalamnya dibandingkan dengan Kursi kecuali seperti
lingkaran (gelang) yang dilempar ke tanah lapang, dan Kursi dengan apa
yang ada didalamnya dibandingkan dengan Arsy seperti lingkaran (gelang)
tersebut pada tanah lapang tersebut.” (Silsilah Ahadits al-Shahihah
No.109).
Demikianlah Arsy, singgasana Allah dan ciptaan-Nya yang paling besar.
Ayat-ayat dan hadits-hadits tentang Arsy ini harus kita imani sesuai
dengan keterangan dari Allah dan Rasul-Nya, tanpa menolaknya, tanpa
mengilustrasikan atau mengandai-andaikannya yang membuatnya keluar dari
apa yang telah dijelaskan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik kepada kita untuk
semakin mengangungkan-Nya. Karena Dialah al-Alim (Yang Maha Mengetahu)
dan al-Kabir (Yang Maha Besar).
نَسْأَلُ اللهَ الْكَرِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ العَظِيْمِ
أَنْ يَرْزُقَنَا أَجْمَعِيْنَ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ، وَأَنْ
يَنْفَعَنَا بِهَدْيِ كِتَابِهِ وَأَنْ يُوَفِقَنَا لِاتِّبَاعِ سُنَّةِ
نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُوْلُ هَذَا الْقَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ
الْفَضْلِ وَالْجُوْدِ وَالْاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ:
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنُهُ وَدُنْيَاهُ.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Allah Ta’ala menyebutkan doa malaikat pemikul arsy,
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ
يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ
لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا
فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ
الْجَحِيمِ. رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ
وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ
إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ. وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ ۚ وَمَنْ
تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya
serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn
yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di
antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan
mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan
orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari
itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan
itulah kemenangan yang besar”. (QS. Al-Mukmin: 7-9).
Dengan kedudukannya yang agung dan kedekatannya dengan Allah Ta’ala,
para malaikat pemikul Arsy mendoakan hamba-hamba Allah dari kalangan
manusia yang beriman. Allah menyebutkan doa para malaikat ini bukanlah
hanya sekedar kisah dan cerita semata, akan tetapi penyebutan itu
mengandung hikmah yang mendalam.
Di antara hikmahnya adalah Allah mengabulkan doa para malaikat
tersebut untuk orang-orang yang beriman. Para malaikat adalah makhluk
yang suci, yang tidak pernah bermaksiat kepada Allah sama sekali. Oleh
karena itu, hendaknya kita menjadi orang-orang yang beriman. Beriman
kepada yang ghaib. Di antaranya beriman kepada Arsy dan kepada para
malaikat yang memikulnya. Kita percaya dengan adanya makhluk-makhluk
tersebut, dengan kepercayaan yang utuh sesuai dengan keterangan Alquran
dan as-sunnah.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang didoakan oleh
para malaikat pemikul Arsy. Mendapatkan ampunan, rahmat, dan masuk ke
dalam surge yang penuh dengan kenikmatan.
وَاعْلَمُوْا – رَعَاكُمُ اللهَ- أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ
كَلَامُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ
فَإِنَّ يَدَ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ.
وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا – رَعَاكُمُ اللهُ – عَلَى
مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي
كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
اَلْأَئِمَّةَ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ
وَعَلِيْ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ
التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ .
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ،
وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ،
اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ
إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ،
اَللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ نَاصِراً وَمُعِيْناً وَحَافِظاً وَمُؤَيِّداً،
اَللَّهُمَّ وَعَلَيْكَ بِأَعْدَاءِ الدِّيْنَ فَإِنَّهُمْ لَا
يُعْجِزُوْنَكَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُوْرِهِمْ
وَنَعُوْذُ بِكَ اللَّهُمَّ مِنْ شُرُوْرِهِمْ، اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي
أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ
وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ
العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ،
وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِي رِضَاكَ، وَأَعِنْهُ عَلَى طَاعَتِكَ، وَارْزُقْهُ
البِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَّاصِحَةَ، اَللَّهُمَّ وَفّقْ جَمِيْعَ
وُلَاةَ أَمْرِ المُسْلِمِيْنَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ.
اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، زَكِّهَا أَنْتَ
خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ
أَعِنَّا وَلَا تُعِنْ عَلَيْنَا، وَانْصُرْنَا وَلَا تَنْصُرْ عَلَيْنَا،
وَامْكِرْ لَنَا وَلَا تُمْكِرْ عَلَيْنَا، وَاهْدِنَا وَيَسِّرْ الهُدَى
لَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيْنَا. اَللَّهُمَّ وَارْزُقْنَا
وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ
خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّازِقِيْنَ، اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَ
أَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ
فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ،
وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ البَّاطِنُ
فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اَللَّهُمَّ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَاغْنِنَا
مِنَ الفَقْرِ.
اَللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْباً إِلَّا غَفَرْتَهُ،
وَلَا هَمّاً إِلَّا فَرَجْتَهُ، وَلَا دَيْناً إِلَّا قَضَيْتَهُ،
اَللَّهُمَّ وَلَا تَجْعَلْ فِيْنَا ضَالاً إِلَّا هَدَيْتَهُ. اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَنَا ذُنُبَنَا كُلَّهُ دِقّهُ وَجِلَّهُ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
سِرَّهُ وَعَلَنَهُ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا
وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ
اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ .
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ : اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ،
وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ .
Oleh tim KhotbahJumat.com