الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“(Dialah Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa
lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2).
Allah menjadikan bumi ini indah sebagai tempat hidup kita umat
manusia, agar Dia menguji kita siapakah di antara kita yang baik
amalannya. Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa mereka yang baik
amalannya lah yang akan mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Baik dalam
arti zahirnya perbuatan itu adalah perbuatan yang baik, bukan bersifat
merusak atau zalim. Dan baik dalam arti sesuai dengan teladan dan contoh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan baik menurut perasaan semata.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kita boleh mengatakan diri kita sebagai seorang muslim. Namun ada
pertanyaan di balik pernyataan ini. Terkumpulkan pada diri kita
sifat-sifat muslim atau mukmin? Lebih jauh lagi, kita katakan bahwa diri
kita seorang Ahlussunnah wal Jamaah. Namun pertanyaannya, sudahkah pada
diri kita terkumpul sifat orang-orang yang mengikuti sunnah? Sudahkah
amalan, perbuatan, dan akhlak kita sesuai dengan akhlaknya salafush
shalih? Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman,
“supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2).
Sehingga ketika para sahabat Nabi mengucapkan dua kalimat syahadat,
memeluk Islam, mereka langsung bertanya tentang “amalan apakah yang
paling baik?”, “sedekah apakah yang paling baik?” “jihad apa yang paling
utama?”
Melihat keadaan umat Islam pada hari, salah seorang ulama mengatakan,
“jangan dibandingkan Islam dengan kondisi umat Islam pada hari ini”.
Ini adalah sebuah ungkapan yang tepat dan menjadi introspeksi kita
bersama. Lihatlah, ketika Islam menggambarkan akhlak yang terpuji, maka
sebagian umat Islam tidak berakhlak dengan akhlak yang terpuji. Jika
Islam menggambarkan keagungan dan kemulian, maka kondisi sebagian umat
Islam tidak menggambarkan keagungan dan kemuliaan itu.
Ada seorang Eropa yang memeluk agama Islam, ia berkata,
“Alhamdulillah, Allah kenalkan saya kepada Islam sebelum Allah
mengenalkan saya kepada umat Islam”. Ia bersyukur kepada Allah. Mungkin
seandainya dia terlebih dahulu mengenal umat Islam, ia tidak akan
tertarik dengan agama Islam. Tidak akan sampai hidayah agama yang mulia
ini kepadanya.
Ada yang lain yang berujar “Saya baru tahu, kalau Islam dan umat
Islam itu berbeda”. Ini adalah teguran bagi kita, kita sudah jauh dari
agama kita. Tidak perlu kita mengarahkan kritikan ini kepada orang lain.
Atau kepada mereka yang kita lihat di telivis mengadakan pemboman dan
peperangan. Mengadakan pengrusakan dan berbuat kekacauan. Kita tujukan
kritik ini kepada diri kita terlebih dahulu. Sudahkah kita menepati
janji ketika berjanji? Sudahkan kita tepat waktu ketika datang ke
kantor, sekolah, dll? Sudahkah kita menunaikan amanat? Sudahkan kita
berbakti kepada orang tua kita? Dan sudahkah kita bertauhid kepada Allah
Ta’ala?
Kaum muslimin rahimakumullah,
Di sebagian tempat, ada orang tua yang non muslim mengajak anaknya
datang ke masjid, agar sang anak memeluk Islam. Mengapa? Karena ia
melihat tetangga-tetangganya yang muslim sangat berbakti kepada orang
tuanya. Ia melihat betapa orang-orang Islam menjaga dan memuliakan orang
tuanya. Ia ingin agar anaknya menjadi seseorang yang berbakti,
menghormat, dan memuliakannya, sehingga ia perintahkan anaknya untuk
memeluk Islam.
Subhanallahu, inilah keindahan Islam yang tidak kita praktikkan di
negeri kita. Negeri yang merupakan komunitas muslim terbesar di dunia.
Inilah yang dikehendaki Allah Ta’ala dengan firman-Nya,
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
“supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ،
وَنَفَعْنَا بِهَدْيِ سَيِّدِ المُرْسَلِيْنَ وَقَوْلُهُ القَوِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ
وَلِلْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرِ لَهُ عَلَى مَنِّهِ
وَجُوْدِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
تَعْظِيْماً لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ اَلدَّاعِيْ إِلَى رِضْوَانِهِ؛ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى .
Kaum muslimin rahimakumullah,
Marilah kita sama-sama mengoreksi diri kita. Sudahkah akidah kita
sebagaimana akidahnya seorang muslim? Sudahkah akhlak kita sebagaimana
akhlaknya seorang muslim? Sudahkah amalan kita sebagaimana amalan yang
diridhai oleh Islam?
Ibadallah,
Wajib bagi kita menunjukkan karakter seorang muslim pada diri kita,
secara lahir dan batin. Islam adalah keyakinan. Islam adalah ucapan. Dan
Islam adalah amal perbuatan.
Janganlah kita menjadi seorang muslim, tapi kita jauh dari
nilain-nilai Islam. Dan beruntunglah orang-orang Islam yang teguh dengan
keislamannya di tengah orang-orang yang menganggap nilai-nilai Islam
itu asing.
Mudah-mudahan Allah Ta’ala memberikan taufik kepada kita
agar kita betul-betul meyakini Islam dengan hati kita, mengucapkannya
dengan lisan, dan tampak dalam amal perbuatan kita sehari-hari.
عِبَادَ اللهِ: وَ صَلُّوْا وَسَلِّمُوْا -رَعَاكُمُ اللهُ- عَلَى
مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي
كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:56] ، وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)).
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
.وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ
المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ،
وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِي الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ
اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ
بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ. اَللَّهُمَّ احْمِ
حَوْزَةَ الدِّيْنِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي
أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ
وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ
العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ
عَمَلَهُ فِي رِضَاكَ وَأَعِنْهُ عَلَى طَاعَتِكَ وَارْزُقْهُ البِطَانَةَ
الصَّالِحَةَ النَّاصِحَةَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
للَّهُمَّ اغْفِرْ ذُنُوْبَ المُذْنِبِيْنَ مِنَ المُسْلِمِيْنَ،
اَللَّهُمَّ وَتُبْ عَلَى التَّائِبِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَارْحَمْ
مَوْتَانَا وَمَوْتَى المُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَاشْفِ مَرْضَانَا
وَمَرْضَى المُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ فَرِجّْ هُمُ المَهْمُوْمِيْنَ مِنَ
المُسْلِمِيْنَ وَفَرِّجْ كَرْبَ المَكْرُوْبِيْنَ، وَاقْضِ الدَّيْنَ
عَنِ المَدِيْنِيْنَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا
قَيُّوْمُ أَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الوَكِيْلِ. { رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ }.{ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ }.
عِبَادَ اللهِ: اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
مَا تَصْنَعُونَ .
Oleh tim KhotbahJumat.com