Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunnah yang dijalankan oleh Nabi Muhammad.
Kapan puasa ini dilaksanakan dan apa saja keutamaannya?
Islam memiliki bulan-bulan yang semuanya istimewa. Dalam setiap bulannya, Anda bisa menunaikan ibadah puasa sunnah 3 hari.
Rasulullah bersabda :
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya :
“Jika engkau ingin mengerjakan puasa tiga hari pada setiap bulannya, maka kerjakanlah puasa itu pada tanggal 13, 14, dan 15 (di bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi).
dari sabda Rasulullah diatas dapat disimpulkan bahwa ibadah puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada hari ke 13, 14, dan 15 pada setiap bulannya.
Karena puasa ini dilaksanakan pada pertengahan bulan, maka puasa ini juga sering disebut dengan “puasa tengah bulan”.
Setiap orang islam disunnahkan untuk melakukan ibadah puasa minimal 3 kali dalam setiap bulannya. Oleh karena itu, puasa Ayyamul Bidh merupakan ibadah puasa sunnah yang diutamakan.
Disebut sebagai Ayyamul Bidh karena puasa ini dijalankan ketika bulan tengah bersinar dengan terang. Malam pun akan nampak menjadi lebih putih dan bercahaya.
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh akan bernilai ibadah. Selain disebut sebagai “puasa tengah bulan”, puasa ini juga sering disebut dengan “puasa putih”.
Siapa saja yang bisa dan mampu melaksanakan puasa putih, maka rahmat Allah akan datang kepadanya. Berpuasa di tengah bulan sama saja dengan menghidupkan Sunnah Rasulullah.
Dengan mengerjakan puasa putih ini maka akan memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya. Karena memang tubuh perlu untuk beristirahat.
Ketentuan dalam melaksanakan ibadah puasa ini hampir sama dengan puasa wajib bulan Ramadhan dan puasa sunnah lainnya.