Berpuasa adalah amalan umat muslim yang menjadi rukun islam keempat dengan cara menahan haus dan lapar dari fajar hingga magrib.
Puasa sendiri terdiri dari dua macam, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib biasanya dilakukan sebulan penuh pada Bulan Ramadhan, sedangkan puasa sunnah bisa dilakukan kapan saja.
Salah satu jenis puasa sunah ialah puasa Senin Kamis. Seperti namanya, puasa yang dilakukan di setiap hari senin dan kamis.
Rasulullah bersabda :
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya :
“Berbagai amalan akan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku sedang dihadapkan dan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
Dari hadist diatas dapat dijelaskan bahwa pada hari senin dan kamis adalah hari dimana amalan manusia dihadapakan kepada Allah.
Maka dari itu Rasulullah mengajarkan agar ketika amalan kita dihadapkan kepada Allah pada hari senin dan kamis, kita dalam keadaan sedang berpuasa.
Keutamaan pada hari senin dan kamis juga dijelaskan dalam hadist berikut.
Rasulullah bersabda :
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
Artinya :
“Pintu surga akan di buka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit-pun maka akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki pertengkaran (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim).
Puasa senin kamis ini memiliki berbagai keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
Puasa hari senin dan kamis merupakan pengamalan sunnah yang di lakukan oleh Rasulullah saw. Seperti halnya puasa sunnah lainnya - terdapat banyak kefadholan dari berpuasan Senin dan Kamis, barang siapa yang dapat mengerjakan puasa tersebut maka Allah akan menghapus kesalahan dan meninggikan derajatnya.
Latar belakang yang menjadi dasar kenapa muslim melaksanakan puasa sunnah Senin dan Kamis. Rasulullah saw. dilahirkan pada hari Senin dan pada hari ini pula Rasulullah mendapatkan wahyu dari Allah swt. Serta pada hari Senin dan Kamis amalan-amalan seorang hamba diangkat dan hari dimana Pintu Surga dibuka oleh Allah SWT.
“Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)..
Dalam riwayat lain dikatakan :
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.” (HR. Bukhari no. 1904)