Jenis jenis nadzar


Ada beberapa jenis nazar dari segi perbuatannya, yaitu:
  1. Nazar taat dan ibadah seperti bernazar untuk bersedekah. Nazar taat adalah bernazar untuk melakukan amalan sunah seperti seperti shalat sunnah, puasa sunnah, sedekah, i’tikaf, umroh. Adapun jika seseorang bernazar untuk melakukan sholat lima waktu atau melaksanakan puasa Ramadhan bukanlah termasuk kedalam nazar taat. Hal ini dikarenakan dua amalan tersebut merupakan amalan ang wajib dilakukan umat manusia. Nazar seperti ini hukumnya wajib ditunaikan dan bila dilanggar harus membayar kaffarah (tebusan).


    Dalil yang menunjukkan wajibnya adalah,

    مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ
    Barangsiapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. ” (HR. Bukhari no. 6696)
  2.   Nazar mubah seperti bernazar untuk tidur. Nazar mubah itu bernazar untuk melakukan suatu perkara yang mubah/diperbolehkan dan bukan ibadah. Pada sebagian ulama menyatakan kalau nazar seperti ini tidak dilaksanakan juga tidak apa-apa dan tidak membayar kafarat juga tidak apa-apa.

  3.   Nazar maksiat. Contoh, bernazar untuk berzina dengan artis. Nazar seperti ini merupakan nazar yang sah tapi tidak boleh dilaksanakan dan harus membayar kaffarah. Sebagian ulama berpendapat tidak perlu membayar kafarah (tebusan).


    وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ
    Barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah memaksiati-Nya. ” (HR. Bukhari no. 6696)

  4. Nadzar makruh. Contoh, bernazar untuk merokok. Nazar makruh merupakan bernazar untuk melakukan perkara yang makruh maka memilih antara melaksanakannya atau membayar kaffarah.

  5. Nazar syirik. Contoh, bernazar untuk menyembah berhala, nadzar makruh merupakan bernadzar untuk melakukan perkara yang makruh maka memilih antara melaksanakannya atau membayar kaffarah.