Makna do'a istikharah
Makna dari doa shalat istikharah diatas adalah sebagai berikut:
- Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika
Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika ( اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ )
artinya :aku meminta petunjuk yang terbaik dari dua perkaraku ini dengan pertolongan ilmu-Mu yang meliputi segala sesuatu.
Sebab, Engkaulah yang lebih mengetahui apa yang terbaik bagimu dan keduanya. Engkaulah Yang Maha Mengetahui keseluruhan dan detail-detail kebaikan di antara keduanya.
Firman Allah pada Al Quran surah Al Baqarah ayat 216:
وَ اللّٰہُ یَعۡلَمُ وَ اَنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya:
“…Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)
- Wa’astaqdiruka
Wa’astaqdiruka ( وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ )
artinya : aku meminta kepada-Mu dengan qudrat-Mu (kekuasaan-Mu) yang sempurna.
Agar Engkau memberi kekuatan kepadaku untuk memudahkan urusanku, untuk memudahkan kebaikan itu kepadaku. Sesungguhnya, tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan-Mu.
- Wa’asaluka min fadhika
Wa’asaluka min fadhika ( وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ )
artinya : aku meminta dari karunia-Mu yang besar. Maksud dari karunia adalah penentuan kebaikan perkara tersebut, kejelasannya, pemberian kekuatan, dan kemudahan untuk meraih kebaikan itu.
Hal ini memberi isyarat bahwa pemberian dari Allah adalah murni karunia dan anugerah dari-Nya. Tidak ada seorang hamba pun yang berhak atas nikmat-nikmat-Nya, karena segala apa yang telah diusahakan oleh hamba adalah atas karunia dan nikmat-Nya.
- Fa’innaka taqdiru walaa aqdiru
Fa’innaka taqdiru walaa aqdiru ( فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ )
artinya : bahwa kesempurnaan kekuasaan itu hanya milik-Mu. Segala apa pun yang berlaku dan berjalan pada diriku adalah atas kekuasaan, kehendak, dan ketetapan-Mu.
Sedangkan aku adalah makhluk lemah yang tak memiliki kekuatan dan kekuasaan apa pun. Aku tidak mampu melakukan sesuatu, kecuali dengan daya kekuatan dan kekuasaan-Mu.
Sesungguhnya, Engkau telah lebih berkuasa sebelum Engkau menciptakan kekuasaan itu pada diriku. Ketika Engkau memberikan kekuasaan itu, dan setelah Engkau mengaruniakan kekuasaan itu untukku.
- Wata’lamu walaa ‘alamu
Wata’lamu walaa ‘alamu ( وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ )
artinya : bahwa hakikat ilmu itu hanyalah milik-Mu. Segala apa pun yang berlaku dan berjalan pada diriku adalah atas ilmu dan kesempurnaan pengetahuan-Mu.
Aku tidak mampu mengetahui sesuatu, kecuali dengan karunia ilmu-Mu. Engkau telah lebih mengetahui sebelum Engkau menciptakan ilmu itu pada diriku, dan setelah Engkau menciptakannya.
- Wa anta ‘allaamul ghuyuub
Wa anta ‘allaamul ghuyuub ( وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ )
artinya :Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui segala hal yang gaib, yang tersembunyi, dan yang rahasia.
Engkau Yang Maha Mengetahui setiap urusan makhluk-Nya dalam segala segi, kebaikan dan keburukannya, kemudahannya dan kesulitannya, dunianya dan akhiratnya, dan lainnya.
Kalimat ini adalah penyempurnaan dan pengukuhan terhadap apa yang sebelumnya, yakni bahwa Engkaulah yang benar-benar mengetahui segala sesuatunya.
- Allaahumma in kunta ta’lamu hadzal amra khairun lii fii diini
Allaahumma in kunta ta’lamu hadzal amra khairun lii fii diini ( اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (…) خَيْرٌ لِى فِى دِينِى )
artinya : jika memang perkara yang aku kehendaki ini (disebutkan perkaranya dengan lisan atau di dalam hati) menurut ilmu-Mu baik untukku dalam agamaku
Kebaikan dalam agama berarti perkara itu sanggup mendatangkan kemaslahatan dalam ibadah ketaatan kepada Allah dan tidak mengundang musibah dosa dan kemurkaan Allah.
Kalimat. “allahumma inkunta ta’lamu….” (ya Allah, jika Engkau mengetahui) sepintas mungkin agak membingungkan, karena terkesan meragukan ke-Mahatahuan Allah.
Namun, makna yang dikehendaki di sini adalahat-tafwidh (penyerahan diri kepada Allah Swt). Rela dengan pengetahuan-Nya terhada perkara yang kita mintakan petunjuk kepada-Nya.
- Wama’aasyi
Wama’aasyi ( وَمَعَاشِى )
artinya : perkara itu baik pula untuk kehidupan duniaku. Kebaikan dunia berarti sesuatu yang membawa keberuntungan dan kesenangan dunia berupa bermacam-macam rejeki.
- Wa’aaqibatu amrii
Wa’aaqibatu amrii ( وَعَاقِبَةِ أَمْرِى )
artinya : perkara itu baik pula untuk akhir dari perkaraku. Akhir dari perkara berarti menyangkut masa depan yang dekat dan yang jauh.
Masa depan yang dekat berarti kehidupan mendatang yang akan dilalui. Sedangkan masa depan yang jauh berarti kehidupan di akhirat.
Kebaikan akhir dan perkara adalah perkara itu menghasilkan rahmat dan kenikmatan di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat.
- Faqdurhu lii wayassirhu
Faqdurhu lii wayassirhu ( فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ )
artinya : jika perkara ini memang baik dalam kesemuanya itu, maka tetapkanlah ia untukku, siapkanlah ia untukku, dan mudahkanlah ia bagiku.
- Tsumma baarik lii fiihi
Tsumma baarik lii fiihi ( ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ )
artinya :kemudian perbanyaklah kebaikan dan keberkahan dalam apa yang Engkau takdirkan dan mudahkan untukku itu.
- Allaahumma wainkunta ta’lamu anna hadzal amra syarrun lii fii diinii
Allaahumma wainkunta ta’lamu anna hadzal amra syarrun lii fii diinii ( وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى )
artinya : jika perkara yang aku hendaki ini (disebutkan perkaranya dengan lisan atau di dalam hati) menurut ilmu-Mu buruk untukku dalam agamaku.
Keburukan dalam agama berarti perkara itu bisa mendatangkan kemudharatan dan kerugian dalam ibadah ketaatan kepada Allah dan bisa mengundang dosa serta siksaan-Nya.
- Wama’aasyi
Wama’aasyi ( وَمَعَاشِى )
artinya :perkara itu buruk pula untuk kehidupan duniaku. Keburukan/kejelekkan dunia berarti sesuatu yang membawa kerugian dan kesengsaraan hidup di dunia dari segala hal yang dibenci dan dihindari.
- Wa’aaqibatu amrii
Wa’aaqibatu amrii ( وَعَاقِبَةِ أَمْرِى )
artinya : perkara itu buruk pula untuk akhir dari perkaraku. Keburukan akhir perkara adalah perkara itu mengakibatkan kemurkaan Allah Swt. dan siksaan-Nya di masa depan di dunia maiupun di akhirat.
- Washrifhu ‘annii Fashrifnii
Washrifhu ‘annii Fashrifnii ( فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ )
artinya : hindarkanlah ia (perkara itu) jauh-jauh dariku dengan ketidakmampuanku untuk memperolehnya, kesulitanku untuk meraihnya, dan hilangnya hasratku untuk mencarinya.
- Waqdur lii al-khaira khaitsu kaana tsumma radhdhiniibihi
Waqdur lii al-khaira khaitsu kaana tsumma radhdhiniibihi ( وَاقْدُرْهُ لِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ )
artinya :takdirkanlah untukku kebaikan beserta kemudahannya, dimana pun dan kapan pun kebaikan itu ada. Lalu, berilah aku keridhaan dalam kebaikan tersebut.
Demikian ulasan tentang shalat istikharah, niat shalat istikharah, tata cara shalat istikharah, doa shalat istikharah dan makna doa sholat istikharah lengkap. Silahkan melaksanakan shalat istikharah untuk menentukan pilihan yang sulit agar Allah yang menentukan pilihan untuk Anda.