Shalat awwabin adalah shalat sunnat yang dikerjakan setelah mengerjakan shalat sunnat ba’diah maghrib dan hukumnya adalah sunnat ghoiru muakkad, daripada waktu yang kosong itu digunakan untuk hal hal yang tidak berguna, alangkah baikny jika kita mengerjakan shalat awwabin dan memperbanya dzikir kepada Allah SWT. Sebuah hadits yang bersumber dari Hudzaifah ra telah menerangkan bahwa :
“Aku (Hudzaifah ra) pernah shalat maghrib bersama Nabi SAW kemudian setelah beliau shalat , beliau berdiri lagi untuk mengerjakan shalat, dan beliau senantiasa mengerjkan shalat tersebut sampai shalat isya, baru kemudian beliau keluar” (HR Imam Ahmad dan Tarmidzi)
Shalat Awwabin merupkan salah satu shalat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan antara shalat Maghrib dan Isya’. Shalat ini dianjurkan untuk dikerjakan sendirian, tanpa berjemaah. Ulama berbeda pendapat terkait jumlah rakaat paling banyak dari shalat ini, sebagian mengatakan 20 rakaat, ada yang mengatakan 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat. Menurut Syaikh Zainudin Al-Malibari, jumlah rakaat paling banyak dari shalat Awwabin adalah 20 rakaat, sementara paling sedikit adalah 2 rakaat.
Dalam kitab Fathul Muin, Syaikh Zainudin Al-Malibari berkata;
ﻭﻣﻨﻪ ﺻﻼﺓ ﺍﻷﻭﺍﺑﻴﻦ ﻭﻫﻲ ﻋﺸﺮﻭﻥ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀﻭﺭﻭﻳﺖ ﺳﺘﺎ ﻭﺃﺭﺑﻌﺎ ﻭﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻭﻫﻤﺎ ﺍﻷﻗﻞ
“Di antara shalat yang tidak disunahkan berjemaah adalah shalat Awwabin. Ia berjumlah 20 rakaat dan dilakukan antara shalat Maghrib dan Isya’. Diriwayatkan bahwa ia berjumlah 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat, dan 2 rakaat ini adalah jumlah rakaat paling sedikit.”