Rahasia Sholat Fardhu Dan Sunnah

  • Rahasia Sholat Fardhu Dan Sunnah
  • Sholat Isya

    Rahasia Dibalik Sholat Isya

  • Sholat Shubuh

    Rahasia Dibalik Sholat Shubuh

  • Sholat Dzuhur

    Rahasia Dibalik Sholat Dzuhur

  • Sholat Ashar

    Rahasia Dibalik Sholat Ashar

  • Sholat Maghrib

    Rahasia Dibalik Sholat Maghrib

  • Sholat Sunnah

    Rahasia Dibalik Sholat Sunnah

  • Sholat Sunnah Tahajud

    Rahasia Dibalik Sholat Sunnah Tahajud

  • Sholat Sunnah Dhuha

    Rahasia Dibalik Sholat Sunnah Dhuha

  • Rahasia Dibalik Gerakan Sholat

    Rahasia Dan Manfaat Gerakan Sholat

  • Makna Dan Filosfi Sholat

    Makna Dan Filosofi Dari Gerakan Sholat

  • Cara Khusyuk Dalam Shalat

    Khusyuk Saat Shalat Untuk Mencapai Kesempurnaan Ibadah


Scroll Stop Menu

Sholat Isya

Rahasia Dibalik Sholat Isya


Pahala Sholat Isya Setara dengan Sholat Malam?


“Barang siapa melakukan sholat Isya berjama’ah pahalanya sama dengan orang yang melaksanakan sholat separuh malam, sedangkan orang yang melaksanakan sholat Isya dan Shubuh berjamaah pahalanya sama dengan melaksanakan sholat sepanjang malam”.

“Seandainya manusia mengetahui pahala dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain dengan diundi, tentu mereka saling mengundi.
Seandainya mereka mengetahui pahala pada At-Tahjir ( menuju shalat lebih awal ), tentu mereka akan berlomba-lomba mendapatkannya.
Dan sendainya mereka tahu pahala dalam shalat isya dan subuh, tentu mereka akan mendatangi keduanya walaupun harus merangkak “

(HR. Bukhari.)

“Seandainya manusia mengetahui … ,seandainya mereka mengetahui … ,seandainya mereka tahu … ,” kalimat ini diulang-ulang oleh Rasulullah SAW seakan-akan ia sangat-sangat menyayangkan bila umatnya tidak melaksanakan shalat berjamaah di mesjid, khususnya untuk Keutamaan sholat isya .

Karena boleh jadi Rasulullah SAW telah diperlihatkan sendiri oleh Allah SWT pahala apa dan keutamaan apa yang akan didapat oleh manusia bila mereka melaksanakan kedua shalat ini secara berjamaah.
Sedangkan untuk kita, kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa hal itu adalah benar dan pasti akan kita dapatkan baik di dunia sekarang maupun di akhirat kelak.

Salah satu Keutamaan sholat isya berjamaah di mesjid yaitu akan mendapatkan jaminan dari Allah SWT. Begitu pula sholat subuh, Diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa yang menunaikan shalat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan jaminanNya. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat subuh , Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka”
(HR. Muslim.)

Katakanlah : ”Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami . Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal”.
(QS.Attaubah : 51)


Keutamaan Sholat Isya


Pengertian Sholat Isya adalah salah satu termasuk kedalam Sholat Wajib Lima Waktu didalam Ajaran Islam karena untuk Sholat Wajib atau Sholat Fardhu sendiri antara lain Sholat Subuh, Sholat Dzuhur, Sholat Ashar, Sholat Maghrib dan Sholat Isya.

Dengan melihat namanya maka sudah tentu bahwa Sholat Fardhu Isya sudah diwajibkan untuk dikerjakan bagi Setiap Muslim – Muslimah sehingga akan mendapatkan Dosa Besar jika Seorang Mukmin tidak menunaikan Sholat Isya ini disetiap harinya.

Tetapi akan mendapatkan Pahala Banyak dan memperoleh Manfaat Sholat Isya bagi setiap Muslim yang selalu taat dalam menunaikan Sholat Isya dan Sholat Wajib Lima Waktu lainnya disetiap harinya.

Selain itu Allah SWT juga telah memerintahkan kita sebagai Orang Yang Beriman untuk selalu mengerjakan Sholat, dan salah satu Firman Allah didalam Al-Qur’an tentang perintah mendirikan Sholat telah ada pada Surat Al-Baqarah Ayat 43.

yang berbunyi:
”Dan dirikanlah Sholat, tunaikanlah Zakat dan Rukulah bersama orang – orang yg ruku
(QS. Al-Baqarah, Ayat:43)”.

Sedangkan didalam Waktu Mengerjakan Sholat Wajib Isya ini bisa kalian kerjakan ketika telah memasuki Waktu Sholat Isya,
yakni di Malam Hari dan lebih tepatnya diawali dengan Hilangnya Syafaq (Cahaya Merah) dilangit Barat dan Batas Waktu Sholat Isya ini terjadi ketika munculnya Fajar Shaddiq di langit Timur atau sebelum masuk waktu sholat subuh.

Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa Waktu Sholat Wajib Isya sangatlah banyak (Panjang), namun sangat dianjurkan untuk menunaikan Sholat Isya ini di Awal Waktu dan dikerjakan secara Berjamaah.

Hal tersebut dikarenakan Keutamaan Sholat Isya Secara Berjamaah (Makmum) itu lebih banyak dan lebih baik, jika dibandingkan dengan mengerjakan Sholat Wajib Isya Secara Sendirian. Lalu dianjurkan sekali bagi kalian Para Pembaca Muslim

Untuk mengerjakan Sholat Sunnah di Malam Hari setelah mengerjakan Sholat Isya, seperti Sholat Sunnah Tahajud, Sholat Hajat, Sholat Istikharah, Sholat Taubat maupun Sholat Witir karena Keutamaan Sholat Sunnah di Malam Hari adalah bisa dijadikan sebagai Ibadah dan Pahala Tambahan bagi kalian.

Setelah kalian sedikit memahami mengenai Sholat Wajib Isya di Malam Hari ini, maka sekarang tiba saatnya bagi kalian para Pembaca Muslim untuk mengetahui Keistimewaan Sholat Isya yang bisa kalian dapatkan ketika menunaikan Sholat Wajib Isya.

Karena tidak bisa dipungkiri bahwa Keajaiban Sholat Isya memang banyak dan sudah banyak dijelaskan didalam Hadits – Hadits Shahih dan didalam Kitab Suci Al Qur’an.
Mungkin bisa kalian Langsung lihat penjelasannya di bawah ini:


Memperoleh Pahala Yang Banyak


Hikmah Mengerjakan Sholat Isya yang pertama adalah akan mendapatkan Pahala yang banyak dan akan terhindar dari Dosa Besar karena sekali lagi Sholat Isya merupakan salah satu Sholat Wajib Lima Waktu
yang harus dikerjakan dan dilaksanakan setiap harinya sehingga akan mendapatkan Pahala bagi yg mengerjakannya, dan akan mendapatkan dosa bagi yg meninggalkannya.

Hal tersebut seperti telah diterangkan didalam Al Qur’an, bahwa Orang – Orang Yg Beriman (Umat Muslim) sdh diperintahkan oleh Allah SWT untuk mendirikan (Mengerjakan) Sholat.

Seperti Firman Allah SWT dlm Surat Al Baqarah Ayat 43 berbunyi:
” Dan kerjakanlah Sholat, tunaikanlah Zakat dan Ruku’lah bersama orang – orang yg ruku

(QS. Al Baqarah Ayat 43)”.

Dan Firman Allah SWT didalam Al Qur’an Surat HUD Ayat 114 yang berbunyi: ” Dan dirikanlah Sholat itu pada Kedua Tepi Siang (Pagi dan Petang) dan pd bahagian permulaan daripada Malam. Sesungguh-nya perbuatan2 yg baik itu menghapuskan Dosa perbuatan2 yg buruk. Itulah peringatan bagi orang2 yg ingat
(QS. HUD, Ayat 114)”.


Bukan Termasuk Muslim Yang Munafik


Keutamaan Mengerjakan Sholat Isya Yang Kedua adalah terhindar dari ciri – ciri orang muslim yang Munafik.
Sholat Isya merupakan salah satu Sholat Wajib Lima Waktu dan mempunyai keutamaan yg Banyak bagi yg mengerjakannya, tetapi Shalat isya merupakan shalat yg sulit untuk dilakukan.

Karena waktu datangnya shalat isya bersamaan dengan waktu istirahat sehingga akan timbul rasa malas yg menyebabkan enggan melakukannya sholat wajib isya,
dan orang – orang muslim yg sering melalaikan Sholat Isya karena Rasa Malas inilah yg merupakan ciri – ciri orang Muslim yang munafik.

Hal ini telah dijelaskan didalam Sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
” Sholat yang terasa paling berat bagi orang yg munafik adalah Waktu Sholat Isya dan Sholat Subuh.
Apabila mereka mengetahui keutamaan dari kedua Shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan cara merangkak

(Hadits Riwayat Bukhari No. 141 dan Muslim No. 651)”.

Selain itu didalam Hadist Riwayat Muslim berbunyi: ” Barang siapa yg mendirikan Sholat Isya berjama’ah seolah dia telah Sholat Malam selama separuh malam.
Dan barang siapa yg Sholat Shubuh berjamaah seolah dia telah Sholat seluruh malamnya"

(HR. Muslim no. 656)


Sholat Isya Dapat Menghapus Dosa


Kebaikan Mengerjakan Sholat Isya yang termasuk kedalam Sholat Wajib Lima Waktu adalah dapat menghapuskan dan mencuci Dosa Dosa kita. Hal ini seperti dijelaskan oleh Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim bahwa dari Abu Hurairah Ra mengatakan bahwa:

Nabi Muhammad SAW bersabda berbunyi: ”Tahulah kalian, seandainya terdapat sebuah Sungai di dekat Pintu salah seorang dari kalian. Lalu dia Mandi dari Air Sungai tersebut Lima Kali setiap hari, apakah akan tersisa kotoran nya walau sedikit ? ”. Para Sahabat lalu menjawab, ” Tidak akan tersisa sedikit pun kotoran nya”.

Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda,
” Maka begitulah perumpamaan Sholat Lima Waktu, dengan nya Allah akan menghapuskan Dosa

(Hadits Riwayat Bukhari No. 528 dan Muslim No. 667)”.

Dan Hadits Muslim lainnya menjelaskan, dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
” Diantara Sholat yg Lima Waktu, diantara Jum’at yg satu dan Jum’at lainnya, diantara Ramadhan yg satu dan Ramadhan yg lainnya, itu akan menghapuskan Dosa diantara kedua -nya selama seseorang menjauhi Dosa – Dosa yg besar" (Hadits Riwayat Muslim, No. 233)”.


Mendapatkan Cahaya Di Dunia Dan Akhirat


Keutamaan Sholat Isya dan Sholat Lima Waktu yang lainnya adalah akan mendapatkan Cahaya baik itu Cahaya di Dunia maupun Cahaya di Akhirat.

Terdapat Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi,bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda berbunyi:
” Berilah kabar gembira kepada Orang yg berjalan di Masjid dlm keadaan yg Gelap bahwasanya kelak Dia akan mendapatkan Cahaya Sempurna di Hari Kiamat
(Hadits Riwayat Abu Daud No. 561 dan Tirmidzi No. 223)”
.

Selain itu, terdapat Hadits Shahih Riwayat Ahmad yang menerangkan bahwa, dari Abdullah bin Amr bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda:
”Siapa yg menjaga Sholat Lima Waktu, bagi -nya Cahaya, bukti dan keselamatan pd hari Kiamat.
Siapa yg tidak mengerjakannya, maka dia tidak akan mendapatkan Cahaya, Bukti dan juga tidak mendapatkan Keselamatan.
Pada hari kiamat kelak, dia akan bersama Qurun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Kholaf

(Hadits Riwayat Ahmad)”.

Itulah Keutamaan – Keutamaan Sholat Isya sebagai salah satu Sholat Wajib Lima Waktu yang bisa didapatkan bagi setiap Muslim – Muslimah yang selalu mengerjakan Sholat Wajib Isya dan selalu menjaga Sholat Wajib Lima Waktu lainnya disetiap hari.

Semoga saja ulasan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi kalian para Pembaca Muslim – Muslimah yang ada di Indonesia karena tidak bisa dipungkiri bahwa Mayoritas Masyarakat Indonesia merupakan Umat Muslim sehingga sudah tentu informasi seperti masih banyak yang mencari dan membutuhkannya.

Scroll Stop Menu

Sholat Shubuh

Rahasia Dibalik Sholat Shubuh


Rahasia Keutamaan Shalat Subuh


Betapa nikmatnya bisa melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid. Sebuah kenikmatan hidup yang tidak bisa dibeli dengan uang manapun,
karena kenikmatan itu berasal dari Allah langsung kepada para hamba-Nya yang taat menjalankan perintah-perintahNya.

Pada saat waktu shubuh itu, para malaikat turun ke bumi dan menyaksikan orang-orang yang shaleh mengucapkan tasbih, tahmid, dan tahlil. Seraya berzikir mengucapkan Subhanallah, walhamdulillah, walaailaha illallahu, Allahu Akbar.

Shalat shubuh adalah shalat yang paling sulit dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki kadar keimanan rendah. Bila seorang muslim memiliki kadar keimanan tinggi, pastilah ia akan mendatanginya dengan cara merangkak karena merasakan betapa nikmatnya shalat shubuh itu.

Ada sebuah rahasia shalat shubuh yang mungkin belum pernah anda DENGAR. Dalam zaman Rasulullah, Muhammad SAW, masjid-masjid selalu dipenuhi para jamaahnya pada saat shalat shubuh. Berbeda sekali pada saat ini.

Banyak masjid yang kosong dari para jamaah, dan hanya sedikit orang-orang yang beriman melaksanakan shalat shubuh berjamaah Pada zaman sahabat Rasul, begitu banyak orang-orang yang selalu datang ke masjid karena tahu rahasia sholat subuh ini.

Begitu dahsyatnya shalat shubuh itu, sampai-sampai Rasulullah menyuruh para sahabat membakar rumah-rumah yang di dalamnya ada seorang muslim yng tidak melaksanakan shalat shubuh di masjid.

Sepintas terlihat kejam, tetapi sebenarnya di sana ada sebuah pembelajaran yang mahal harganya, karena Rasullullah tak ingin umatnya jauh dari pintu surga dan mendekati pintu api neraka yang panas itu.

Shalat shubuh adalah shalat yang sangat dimuliakan dari shalat-shalat wajib lainnya. Sebab pada saat menjelang fajar menyingsing, sulit sekali melawan rasa kantuk yang luar biasa.

Bila kita tak terbiasa, maka adzan shubuh dari masjid tak terdengar sampai ke telinga bahkan kalau pun kita mendengarnya, maka kita langsung menarik bantal dan sarung untuk tidur kembali.

Makanya, dalam adzan subuh itu ditambahkan kalimat Assholaatu Khoirum Minannauum, yang artinya shalat itu lebih baik daripada tidur. Saya sering merinding bila menjadi Muadzin memanggil orang-orang untuk datang ke masjid. Sebab saya takut, saya sendiri yang kelak justru tertidur ketika waktu shalat shubuh tiba.

Wahai kawan yang beriman. Temukan rahasia penting dalam shalat shubuhini, dan pastikan anda adalah orang yang menemukan rahasia itu.
Bila anda telah melaksanakan shalat shubuh berjamaah di masjid tanpa putus satu kalipun,
maka anda akan temukan sebuah rahasia besar yang akan membuat anda menjadi pribadi yang super dan berbeda dari sebelumnya.

Kalau anda tak percaya, silahkan membuktikannya. Jadilah pemenang yang mampu mengalahkan hawa nafsu dari dalam diri. Bila anda telah memenangkan pertempuran melawan hawa nafsu yang telah bersemayam di tubuh anda, maka anda akan menjadi orang yang takwa.

Inna Akromakum Indallahi Atkokum. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang Bertakwa. Rahasia shalat shubuh tak akan pernah anda dapatkan, bila anda tak pernah melaksanakan shalat shubuh itu secara berjamaah.

Sebuah rahasia yang telah didapatkan oleh mereka yang beriman dan beramal shaleh dansaling nasehat menasehati didalam kebenaran dan kesabaran.
Selalu menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati dan mengatakan dalam dirinya, Sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taat.
Bukan sami’na wa asyoina, kami dengar dan kami asyik tidur kembali.


Keutamaan Shalat Shubuh


Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Sungguh dua raka’at itu (sebelum Shubuh) lebih aku cintai daripada seluruh dunia.”
Jika dunia dengan segenapisi dan perbendaharaannya di mata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak dapat menyamai dua rakaat sebelum Shubuh maka bagaimana lagi keutamaan shalat Shubuh itu sendiri.

Keutamaan shalat shubuh sebagai sebab masuk surga dan selamat dari neraka. Disebutkan di dalam sebuab hadits bahwa siapa saja yang menjaga shalat Shubuh dan Ashar maka akan dimasukkan ke dalam Surga dan dijauhkan dari api neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim, “Barang siapa yang shalat di dua waktu yang sejuk maka dia akan masuk surga.”

Dan dalam hadits yang lain beliau bersabda, “Tidak akan dijilat api neraka seseorang yang shalat sebelum Matahari terbitdan sebelum tenggelam.” Yang dimaksudkan dengan dua waktu yang sejuk adalah waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar.

Disaksikan Malaikat Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dirikanlah shalat dari sesudah Matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
(QS. 17:78)

Shalat Shubuh, disebut Qur’anul Fajr karena bacaan al-Qur’an pada shalat ini lebih panjang daripada shalat-shalat yang lain, dan shalat Shubuh ini disaksikan oleh para malaikat.

Terkait dengan ini, Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wasallammenjelaskan dalam sebuah haditsnya:
“Malaikat saling bergantian dalam mengawasi kalian semua pada waktu malam, dan juga malaikat pengawas di waktu siang, mereka berkumpul pada waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar.
Kemudian malaikat yang berjaga malam hari naik, lalu Allah bertanya kepada mereka tentang hamba-hamba-Nya sedangkan Allah lebih tahu keadaan mereka,
“Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Maka para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan ketika kami datang mereka pun juga sedang dalam keadaan shalat.”

Sungguh bahagia orang-orang yang mau memerangi diri, bangkit meninggalkan kasur-kasur mereka. Berjuang keras melawan segala yang menariknya ke tempat tidur, rasa kantuk, dingin, malas dan lain sebagainya.

Mereka berharap untuk mendapatkan tiket yang begitu mahal, terbebas dari sifat nifaq, dan untuk menggapai apa yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, masuk surga.

Mereka juga ingin mendapatkan persaksian mulia dari para malaikat, ingin menjadi hamba-hamba yang ditanyakan Allah keadaannya, lalu dijawab oleh para malaikat bahwa mereka sedang shalat. Allah Bersumpah dengan Waktu Fajar.

Karena besarnya keutamaan waktu Shubuh ini maka Allah subhanahu wata’ala bersumpah dengan menggunakan waktu itu, Allah berfirman:
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.”
(QS. 89:1-2)


Memberi Banyak Manfaat


Wahai saudaraku, merupakan ciri khas dari shalat Shubuh ini adalah bahwasanya dia dapat menyegarkan dan memperbaharui keimanan, menghidupkan hati, melapangkan dada, membuat jiwa penuh dengan kebahagiaan serta menjadikan berat timbangan amal kebaikan.

Sesungguhnya nikmatnya tidur pada waktu Shubuh yang hanya sekian menit tidaklah sebanding dengan kengerian di kubur, atau kengerian jurang-jurang di neraka.
Kala itu seseorang hanya mampu menggigit jari menyesal untuk selama-lamanya seraya mengatakan, “Wahai Rabb kembalikan aku ke dunia, aku akan melakukan amal shalih yang dulu aku tinggalkan.”

Betapa celaka, kenikmatan yang di akhiri dengan penyesalan, dan kenyamanan yang membawa penderita an begitu menyakitkan. Saudaraku tercinta, cobalah kita ingat nikmat Allah yang terus menerus mengiringi kita tiada henti, coba bandingkan kondisi anda dengan kondisi orang lain.

Ketika mereka berbaring di tempat tidur, kepala mereka masih diselimuti oleh berbagai beban berat, kegalauan dan kekhawatir an, apa yang akan dimakan besok?
Sementara tubuh diliputi rasa penat dan lelah, setelah seharian mencari sesuap nasi untuk menghilang kan rasa lapar.

Sebagian dari mereka ketika bangun di pagi hari terkadang ditemani oleh dentuman meriam dan rentetan tembakan senapan, sementara perut terasa lapar sedang hawa pun demikian dingin menyengat. Di sisi mereka anak-anak yang masih kecil menangis, berteriak kelaparan dan mengeluh kesakitan.

Adapun kita sungguh kita dalam keadaan aman ketika makan dan minum, badan kita pun sehat, masih punya kekuatan dan umur. Maka janganlah itu semua menipu dan membuat kita terlena,
dengan menggunakan kenikmatan tersebut untuk kemaksiatan dan dosa serta lupa bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan segala nikmat dengan tanpa batas.

Saudaraku, apakah engkau merasa aman ketika menuju pembaringanmu, padahal boleh jadi ia adalah tidur terakhirmu di dunia. Engkau tidak bangun lagi setelahnya dan ketika bangun tahu-tahu engkau telah berada di alam kubur.

Maka selayaknya kita bersiap-siap selagi kita masih berada di dunia ini. Siapkanlah jawaban untuk di kubur, jawaban yang benar dan lurus tentunya.

Jangan lupa kita selalu memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar menjadikan kita semua orang-orang yang mau mendengarkan ucapan dan mau mengikuti mana yang baik di antara ucapan itu.

Menjadikan akhir kehidupan kita dengan akhir kehidupan yang baik dan bahagia, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menolong kita untuk selalu berdzikir mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbaiki ibadah hanya kepada-Nya.


Jika Shalat Shubuh Diremehkan


Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

(QS. 4:103-104)

Islam adalah jalan kehidupan yang universal dan mencakup seluruh sisi kehidupan manusia. Islam merupakan sebuah ikatan antara seorang hamba dengan Rabbnya

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia,dan jangan kamu menyembunyi kannya,” lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.”
(QS. 3:187)

Maka seorang hamba harus iltizam (komitmen) terhadap kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh Rabbnya.
Dan Allah subhanahu wata’ala pun telah memberikan berbagai macam hak manusia dan berikut keistimewaannya.

Dan pada akhirnya seorang hamba akan mendapatkan haknya yang terbesar sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
artinya, “Dan hak hamba atas Allah adalah Allah tidak menyiksa siapa saja yang tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun.”

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS. 2:208)

Para mufassirin mengatakan tentang makna ayat ini (yaitu), “Terimalah Islam dengan segenap hukum dan syari’atnya.” Allah subhanahu wata’ala telah murka kepada bani Israil yang hanya menerima sebagian ajaran agama yang mereka kehendaki serta enggan mengerjakan sebagian yang lainnya.

Maka Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?”
(al Baqarah:85)

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu memvonis orang yang tidak shalat Shubuh dan Ashar dengan berjama’ah sebagaimunafiq ma’lumun nifaq (yang nyata nifaqnya) maka bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak mengerjakan shalat, berjama’ah maupun tidak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah bersabda:
artinya, “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq daripada shalat Subuh dan Isya’. Seandainya mereka mengetahui besarnya pahala kedua shalat tersebut, niscaya akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.”
(HR al-Bukhari)

Allah subhanahu wata’ala berlepas diri dari orang- orang yang meninggalkan shalat fardu lima waktu, sebagaimana disebutkan di dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam artinya:
“Janganlah engkau meninggalkan shalat dengan sengaja, karena sesungguhnya siapa saja yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka tanggungan Allah dan Rasul-Nya telah terelepas darinya.”
(HR Ahmad dalam al-Musnad)


Solusi


Di antara solusi yang insya Allah dapat membantu kita menjadi orang-orang yang dapat menjaga shalat adalah sebagai berikut :
  • Hendaknya memposisikan shalat sesuai dengan kedudukannya dalam kehidupan kita, sehingga dalam seluruh aktivitas kehidupan kita senantiasa menekankan masalah shalat ini, bukan sebaliknya menyepelekannya.
  • Mempergunakan jam (bel/weker) untuk membangunkan kita agar tidak terlambat dalam menjalankan shalat Shubuh.
  • Tidur lebih awal, agar dapat bangun lebih awal pula, dan usahakan melakukan pekerjaan atau aktivitas setelah selesai shalat Shubuh. Karena Allah subhanahu wata’ala membagi rizki-Nya pada waktu setelah Shubuh ini.
  • Membiasakan untuk membaca dzikir dan do’a sebelum tidur, dan memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar menolong kita untuk selalu mengerjakan shalat.
  • Merasa sangat bersalah dan berdosa ketika kita ketinggalan shalat dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulangi kesalahan itu.

    Allahu a'lam

    Scroll Stop Menu
  • Sholat Dzuhur

    Rahasia Dibalik Sholat Dzuhur


    Manfaat dan Keutamaan Sholat Dzuhur


    Pembahasan mengenai Sholat Dzuhur dalam Ajaran Islam adalah salah satu Sholat Wajib Lima Waktu yg harus dikerjakan dan wajib dilakukan oleh Setiap Muslim – Muslimah sehingga akan mendapatkan Pahala Yg Banyak bagi setiap Muslim

    Yang menunaikan Sholat Wajib Dzuhur, dan akan mendapatkan Dosa Yg Besar bagi Setiap Muslim yang meninggalkan atau tidak mengerjakan secara sengaja Sholat Dzuhur ini.
    Lalu untuk Sholat Dzuhur ini dilakukan sebanyak Empat Raka’at dan dikerjakan dimulai ketika tergelincirnya matahari atau Zawalus Syamsi sampai masuknya waktu sholat wajib ashar.

    Adapun Waktu Awal Sholat Dzuhur Zawalus Syamsi ini artinya adalah waktu dimana posisi matahari berada di atas kepala kita, tetapi mulai bergerak ke arah barat sedikit dan pada waktu tersebut kebanyakan Orang-Orang sedang dalam kesibukan aktivitas bekerja.

    Diceritakan pula bahwasanya pada Waktu Sholat Dzuhur ini Pintu Langit sd terbuka dan siap memberikan pahala kepada Muslim yg melaksanakan Sholat Dzuhur sehingga hal ini tentunya menjadi
    Kesempatan emas bagi kita (Umat Muslim) untuk melakukan Sholat Dzuhur, dan jangan sampai kita merugi tidak menunaikan sholat dhuhur karena kepentingan duniawi semata.

    Mungkin bisa kalian baca salah satu Isi Kandungan Surat dalam Al Qur’an, yakni
    Surat Ar Rum Ayat 31 yang berbunyi:
    ” Dengan kembali bertaubat kepadanya (Tuhan) dan bertakwalah kepadanya, serta kerjakanlah Sholat dan janganlah kamu termasuk Orang-Orang yg mempersekutukan Allah
    (QS. Ar-Rum, Ayat : 31)”.

    Selain itu terdapat Hadits Shahih bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda berbunyi:
    ” Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat adalah perkara Sholat, apabila Sholat-nya baik, maka baik pula seluruh amalan ibadah lainnya, kemudian semua amalannya akan dihitung atas hal itu
    (HR. Nasa’i)”.


    Manfaat dan Keutamaan Sholat Dzuhur di Ajaran Islam


    Dengan melihat Firman Allah Subhanahu wa ta’ala dan Sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam diatas maka sudah bisa kalian pahami sendiri bahwa Sholat Dzuhur itu sangatlah penting dan harus dilakukan karena sekali lagi Sholat Dzuhur itu salah satu Sholat Wajib Lima Waktu yg harus dilakukan oleh Setiap Muslim – Muslimah.

    Untuk itu disini Penulis akan memberikan ulasan secara lebih detail mengenai Keutamaan Mengerjakan Sholat Dzuhur, dan diharapkan dengan adanya ulasan detail ini maka bisa memberikan Motivasi kepada kalian Pembaca Muslim untuk selalu mengerjakan Sholat Dzuhur dan Sholat Wajib Lima Waktu lainnya.


    Mendapatkan Pahala dan Terhindar Dosa


    Langsung saja untuk Keistimewaan Mengerjakan Sholat Dzuhur Yang Pertama adalah akan mendapatkan Pahala Yang Banyak yang bisa menjadi salah satu Sebab Kalian masuk kedalam Jannah (Surga), selain itu akan terhindar dari Dosa Besar yang bisa menjerumuskan kedalam Neraka Jahannam.

    Dalam hal ini dikarenakan kalian sebagai Umat Muslim telah melakukan dan mengerjakan apa yang sudah menjadi Kewajiban Kalian sebagai Umat Islam sehingga sekali lagi dengan selalu mengerjakan Sholat Wajib Dzuhur maka kalian akan mendapatkan Pahala dan Keistimewaan Sholat Dzuhur, serta terhindar dari Dosa Besar.


    Dapat Menghapuskan Dosa Yang Lalu


    Lalu untuk Keajaiban Mengerjakan Sholat Dzuhur Yang Kedua adalah dapat menghapuskan Dosa Seorang Muslim – Muslimah yang lalu, malahan jika konsisten dan disiplin mengerjakan Sholat Wajib Lima Waktu disetiap hari mampu membuat Umat Mukmin bersih dari Dosa – Dosa.

    Dalam hal ini bisa kalian lihat didalam Hadits Riwayat Muslim bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: ” Permisalkan Sholat Lima Waktu itu seperti sebuah Sungai yg mengalir melimpah di Dekat Pintu Rumah dari salah seorang diantara kalian.
    Dia Mandi dari Air Sungai tersebut setiap hari 5 kali, tentu tidak tersisa kotoran (Dosa) sedikit pun dibadan-nya

    (Hadits Riwayat Muslim, No.668)”.


    Shalat itu Cahaya di Dunia dan Akhirat


    Hikmah Mengerjakan Sholat Dzuhur Yang Ketiga adalah akan mendapatkan Cahaya karena dengan selalu mengerjakan Sholat Dzuhur maka kalian telah menjaga Sholat Wajib Lima Waktu dan Sholat itu Cahaya.

    Bisa kalian baca didalam Hadits Shahih Riwayat Ahmad bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
    ” Siapa yg menjaga Sholat Wajib Lima Waktu, baginya Cahaya, Bukti dan Keselamatan di Hari Kiamat Kelak. Siapa yg tidak menjaga-nya maka dia tidak akan mendapatkan Cahaya, Bukti dan juga tidak memperoleh Keselamatan.
    Pada Hari Kiamat, dia akan bersama Qor’un, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Kholaf

    (Hadits Riwayat Ahmad, Nomor 2:169)”.


    Terapi Jantung dan Melancarkan Pencernaan


    Lalu untuk Manfaat Mengerjakan Sholat Dzuhur Yang Keempat adalah sebagai sarana terapi Jantung dan Usus Kecil karena setelah beraktifitas dari Pagi Hari, Jantung Manusia bekerja secara terus menerus dibawah tekanan pekerjaan.

    Menurut kaidah ilmu kesehatan China, waktu yang paling tepat untuk Terapi Jantung adalah jam 11.00 – 13.00 Siang sehingga dengan melaksanakan Sholat Dzuhur, relaksasi akan tercapai melalui air wudhu sehingga perlahan panas jantung akan kembali normal.

    Selain itu Manfaat Sholat Dzuhur Bagi Kesehatan yang lainnya adalah dapat memperlancarkan Sistem Pencernaan Manusia karena pada waktu siang hari, mengurangi makan adalah amalan yang dianjurkan agar mengurangi beban kerja organ pencernaan.

    Apabila dibarengi dengan sholat dhuhur, tubuh akan terasa segar dan sistem pencernaan akan terasa lebih lancar, selain itu sudah tentu masih banyak Keutamaan Sholat Dzuhur bagi Kesehatan Manusia lainnya yang sangat berguna bagi Setiap Muslim – Muslimah.

    Mungkin hanya seperti itu saja pembahasan mengenai Keutamaan – Keutamaan Sholat Dzuhur yang bisa Penulis jelaskan kepada kalian para Pembaca Muslim dan semoga ulasan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi kalian karena tidak bisa dipungkiri bahwa ulasan ini banyak dicari oleh kalangan Pembaca,

    Selain ulasan tentang Niat Sholat Wajib Dzuhur sehingga sangat diharapkan sekali bahwa ulasan ini dapat berguna dan bisa menjadi suatu ilmu yang bermanfaat bagi kalian, karena sekali lagi sudah tugas sesama Muslim untuk memberikan Ilmu Yg Bermanfaat bagi sesama Muslim lainnya.

    Scroll Stop Menu

    Sholat Ashar

    Rahasia Sholat Ashar


    Amalan Yang Mengantarkan Ke Surga


    “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.”
    (HR. Bukhari no.574 Dan Muslim No.635).

    “Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin (shubuh dan ashar), maka dia akan masuk surga.”
    (HR. Al-Bukhari No. 540 dan Muslim No.1005)

    “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”
    [QS. Al-Baqarah [2]: 238]

    Menurut pendapat yang paling tepat, yang dimaksud dengan “shalat wustha” dalam ayat di atas adalah shalat ashar.
    Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi perang Ahzab, “Mereka (kaum kafir Quraisy) telah menyibukkan kita dari shalat wustha, (yaitu) shalat ashar.”

    Tidak melaksanakan shalat Ashar akan terhapus amalannya dan seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya
    “Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya”
    (HR. Bukhari no. 594).

    “Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.”
    (HR. Bukhari no. 552 dan Muslim no. 200, 626.)


    Pembeda Diri Dari Orang Munafik


    “Itulah shalatnya orang munafik, (yaitu)duduk mengamati matahari. Hingga ketika matahari berada di antara dua tanduk setan (yaitu ketika hampir tenggelam), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.”
    (HR. Muslim no. 622.)


    Shalat Yang Disaksikan Oleh Malaikat


    “Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar.
    Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka -dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya). “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab: “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat.”

    (HR. Al-Bukhari no.555 dan Muslim no.632)

    Manfaat shalat ashar banyak yang tidak di ketahui oleh seorang muslim.Manfaat shalat ashar dapat dirasakan langsung di dunia bahkan kelak di akhirat.Akan tetapi banyak seseorang yang masih sering mengerjakan shalat ashar di akhir waktu bahkan tidak mengerjakan samasekali.

    Hal ini sangat di larang dan orang yang melakukan hal ini termasuk orang yang sangat rugi. Mengapa demikian ? karena di balik perintah shalat ashar , Alloh swt selalu memiliki suatu rahasia di balik rahasia , yang terkadang manusia tidak menyadarinya.


    Dasar Perintah Shalat Ashar


    Dalil naqli yang menjelaskan tentang shalat Ashar yaitu terkandung di dalam QS.Al- Baqarah ayat 238:

    pengertian bahwa shalat wustha adalah shalat ashar yaitu terkandung di dalam hadist nabi di bawah ini:

    Dalam sebuah hadist juga di jelaskan ,Rosulullah bersabda:
    “Mana kala shalat ashar adalah waktu dimana Nabi Adam a.s. memakan buah huldi . Ini sebagai pengingat untuk seluruh umat islam agar tidak melakukan dosa seperti yang dilakukan nabi adam , dan semoga orang mukmin yang mengerjakan shalat ashar akan diampuni seperti bayi baru lahir .”


    Manfaat Shalat Ashar


    Ada banyak manfaat shalat ashar yang di jelaskan dalam al – qur’an dan hadist , manfaat dari shalat ashar yaitu diantaranya :
    Balasan mengerjakan shalat ashar yaitu syurga Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist :

    Orang yang mengerjakan shalat ashar akan mendapatkan pahala dua kali lipat.
    Penjelasan ini berdasar dari hadist Nabi muhammad saw:

    Seseorang yang menjaga shalat ashar akan diharamkan api neraka baginya.
    Hadist yang menjelaskan hal ini yaitu:

    Seseorang yang menjalankan shalat ashar maka akan di mudahkan melihat dzat Alloh swt tanpa berdesakan di syurga.
    Hadist yang menjelaskan:


    Shalat Ashar Bermanfaat Secara Medis Dan Psikis


    Shalat ashar dilaksanakan di waktu dimana kebanyakan orang mengakhiri sebuah pekerjaan . Di waktu itupun seseorang merasa lelah dan emosi meningkat karena beban pekerjaan seharian yang sangat banyak.
    Ada pula di waktu ini merupakan awal pergantian pekerjaan.

    Maka dengan shalat ashar mampu melancarkan peredaran darah, sehingga yang awalnya sudah malas dan lelah bahkan emosi sudah memuncak akan kembali fres dan rilex . Dan bagi yang baru akan mulai bekerja akan lebih semangat menjlani aktivitasnya.


    Balasan Orang Yang Menunda Shalat Ashar


    Dalam kehidupan sehari – hari tentu terkadang kita banyak pekerjaan yang menyita waktu .Walaupun demikian sebagai seorang muslim kita tidak boleh meninggalkan kewajiban kita untuk beribadah salah satunya yaitu mengerjakan shalat ashar.

    Seseorang yang mengerjakan shalat ashar di akhir waktu dikarenakan sebab tertentu yang sangat darurat dan hanya sesekali maka shalatnya akan tetap syah walaupun hanya satu raka’at , hal ini di jelaskan rasulullah saw dalam suatu hadist:

    Beda halnya dengan seseorang yang senang yang tiap harinya suka menunda – nunda padahal dirinya sempat maka orang ini termasuk kedalam ciri – ciri orang Munafik.
    Rosulullah saw bersabda:


    Balasan Bagi Orang Yang Meninggalan Shalat Ashar


    Orang yang meninggalkan shalat ashar ia akan mendapatkan dosa yang sangat besar dan akan terhapus amal perbuatannya, sampai – sampai di gambarkan seperti kehilangan seluruh keluarganya dan harta bendanya.

    Rosulullah saw bersabda dalam suatu hadist:

    Dan dijelaskan juga dalam suatu hadist:

    Masih tetap meninggalkan shalat ashar ,walau sudah mengetahui apa saja manfaat dari shalat ashar dan bahaya meninggalkannya ? tentu tidak kan. Semoga setelah membaca ini sesibuk – sibuk nya kita , kita tetap ingat kepada kewajiban kita sebagai seorang hamba menjalankan ibadah kepada Allah swt.

    Scroll Stop Menu

    Sholat Maghrib

    Rahaia Dibalik Sholat Maghrib


    Manfaat dan Keutamaan Sholat Maghrib


    Sholat Lima Waktu dalam Sehari menjadi Ibadah utama bagi setiap Muslim Muslimah yang dapat menentukan baik buruknya keseluruhan hidup manusia karena Sholat Lima Waktu merupakan Tiang Agama, sehingga barangsiapa yang tidak mengerjakan Sholat maka artinya telah merobohkan Agamanya tersebut.

    Dan Sholat Lima Waktu yang telah diperintahkan untuk dilakukan sebanyak Lima kali dlm sehari ini terdiri dari Sholat Subuh, Sholat Dzuhur, Sholat Ashar, Sholat Maghrib serta Sholat Isya, dan untuk Sholat Maghrib ini sendiri salah satu Sholat Fardhu yang terdiri dari Tiga Raka’at dan dikerjakan di Malam Hari.

    Adapun Waktu Mengerjakan Sholat Maghrib lebih tepatnya dilakukan ketika terbenamnya Matahari sampai masuknya waktu sholat wajib isya yakni ketika hilangnya Cahaya Merah (Syafaq) di langit Barat, hal ini seperti dijelaskan didalam Hadits Riwayat Muslim nomor 1388:
    ” Waktu Sholat Maghrib adalah bila matahari telah tenggelam selama belum jatuh/hilang syafaq
    (HR. Muslim) ”.

    Namun yang mesti kalian ketahui bahwa didalam Waktu Sholat Maghrib tersebut merupakan waktu dimana Zat Melatonin didalam Tubuh Manusia meningkat dan bersifat menenangkan diri sehingga diwaktu tersebut kebanyakan Orang lebih mudah untuk tertidur dan malas – malasan.

    Tidak jarang banyak Masyarakat Muslim – Muslimah yang meninggalkan dan tidak mengerjakan Sholat Wajib Maghrib karena rasa malas dan tertidur di waktu tersebut, padahal yang mesti kalian tahu bahwa bahwa Keistimewaan Sholat Maghrib ini sangatlah banyak jika dikerjakan oleh setiap Muslim.

    Salah satunya ialah akan mendapatkan Pahala Banyak dan akan terhindar dari Dosa Besar karena sekali lagi Sholat Maghrib ini merupakan Sholat Fardhu Lima Waktu yg Wajib dikerjakan, apalagi jika Sholat Wajib Maghrib ini dikerjakan secara Berjamaah (Makmum) maka akan bertambah banyak lagi Pahala yang akan didapatkan oleh kalian.


    Manfaat dan Keutamaan Sholat Maghrib Menurut Hadits


    Dengan melihat fakta bahwa didalam Waktu Sholat Maghrib yg relatif sedikit dan merupakan waktu dimana banyak Manusia dg mudahnya merasakan Malas dan Tertidur karena Zat Melatonin didalam Tubuh Manusia meningkat.

    Maka dikesempatan ini saya akan berikan ulasan mengenai Manfaat Sholat Maghrib yg bisa kalian dapatkan ketika mengerjakan Sholat Maghrib, karena setidaknya jika kalian mengetahui mengenai Hikmah Sholat Maghrib.

    Maka kalian bisa memotivasi diri agar bisa melawan rasa malas untuk mengerjakan Sholat Maghrib.
    Dan mungkin bisa kalian langsung baca penjelasannya dibawah ini:


    Mendapatkan Pahala Yang Banyak


    Keutamaan Mengerjakan Sholat Maghrib yang pertama adalah akan mendapatkan Pahala yang banyak dan akan terhindar dari Dosa Besar karena sekali lagi Sholat Maghrib merupakan salah satu Sholat Wajib Lima Waktu.

    Yang harus dikerjakan setiap hari oleh setiap Muslim – Muslimah, dan Sholat Wajib Lima Waktu menjadi salah satu penyebab Orang masuk ke dalam Surga dan hal ini telah dijelaskan oleh

    Firman Allah Subhanahu wa ta’ala didalam Al Qur’an Surat Al Ma’arij Ayat 34 dan Ayat 35 yang berbunyi:
    ” Dan Orang – Orang yg memelihara Sholatnya. Mereka itu Kekal di Surga lagi dimuliakan
    (QS. Al Ma’arij, Ayat:34 – 35) ”.

    Sholat Wajib Maghrib dan Sholat Wajib Lima Waktu lainnya merupakan termasuk Ibadah Rukun Islam Kedua (Lima Pondasi Agama Islam) dan suatu Ibadah yg akan pertama kali dihisab ketika di hari kiamat kelak, dlm hal ini telah dijelaskan oleh

    Sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi:
    ” Sesungguhnya Amalan Ibadah yg pertama kali akan di Hisab dari seorang Hamba di Hari Kiamat ialah Sholatnya. Jika Sholat nya baik, maka sungguh Dia telah beruntung dan sukses. Namun jika Sholatnya Rusak, maka sungguh ia telah Gagal dan Rugi
    (Hadits Shahih Riwayat Targhib wa Tarhib, no 540, dan Syaikh Al Albani telah mengatakan bahwa Hadits ini Hadits Shahih Lighairihi)”.


    Sholat Menghapuskan Dosa–Dosa


    Kemudian Keajaiban dan Kebaikan Mengerjakan Sholat Maghrib yang selanjutnya adalah dapat menghapuskan dosa – dosa yang pernah dilakukan oleh kalian sebagai Seorang Mukmin.

    Terdapat Hadits Shahih Riwayat Muslim, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
    ” Tidaklah Seorang Mukmin yg datang kepadanya Sholat Fardhu, lalu ia sempurnakan Wudhu -nya dan khusyu nya kecuali Sholat tersebut menjadi penebus bagi apa yg sudah berlalu dari Dosa – Dosa dia, selama tidak dilanggar dosa – dosa besar dan yg demikian itu satu masa seluruhnya
    (Hadits Riwayat Muslim, No 228)”.

    Selain Hadits Riwayat Muslim tersebut, terdapat Hadits Shahih Riwayat Bukhari yang menjelaskan bahwa dari Abu Hurairah Ra, berkata bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda: ” Tahulah kalian, seandainya ada sebuah Sungai di Dekat Pintu dari salah seorang dari kalian, lalu dia mandi dari Air Sungai tersebut lima kali dalam sehari, apakah akan tersisa kotoranya walaupun Sedikit ? ”,
    Para Sahabat lalu menjawab: ” tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya ”. Lalu Nabi Muhammad SAW berkata: ” Maka begitulah perumpamaan Sholat Lima Waktu, dengannya Allah SWT akan mengapuskan Dosa
    (Hadits Riwayat Bukhari, no 528)”.

    Mungkin hanya seperti itu saja penjelasan mengenai Keutamaan – Keutamaan Sholat Maghrib yang bisa ditulis kali ini, dan tentunya masih banyak sekali Keutamaan Sholat Maghrib yang bisa kalian dapatkan selain yang telah dijelaskan diatas karena sekali lagi Sholat Maghrib termasuk kedalam Sholat Wajib Lima Waktu dan Allah SWT sudah memerintahkan bagi Orang – Orang Beriman untuk mengerjakan Sholat, yang telah banyak ditulis didalam Kitab Suci Al Qur’an.

    Olah karena itu mulai saat ini kalian sebagai seorang Muslim – Muslimah jangan malas dan jangan meninggalkan Sholat Wajib Maghrib dan Sholat Wajib Lima Waktu lainnya, malahan kalau bisa Sholat Maghrib dikerjakan secara Berjamaah karena akan mendapatkan Pahala lebih banyak.

    Scroll Stop Menu

    Sholat Sunnah

    Rahasia Dibalik Sholat Sunnah


    Shalat sunnah ialah sholat yang tidak wajib dilakukan oleh setiap muslim tapi sunnah (berpahala) jika dilakukannya. Sesuatu yang sunnah akan lebih baik jika dilaksanakan karena bisa menyempurnakan kekurangan ibadah kita.



    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

    “Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.
    Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”



    Shalat sunah terbagi atas 2 bagian:

    A. Shalat sunah rawatib
    Sholat sunnah rawatib: ialah sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu (shalat lima waktu).
    B. Shalat sunah bukan rawatib
    Sholat sunnah bukan rawatib: ialah sholat sunah yang mempunyai waktu-waktu tersendiri, sebab-sebab tersendiri dan tidak ada hubungannya dengan sholat fardhu (shalatlimawaktu).

    A. Shalat sunah rawatib

    Ia dibagi 2 bagian:
    1.Shalat sunah rawatib mu’akkadah
    Muakkadah: yaitu sholat sunah yang selalu dilakukan oleh Nabi saw. Sholat ini jumlahnya ada 10 raka’at

  • Dua raka’at sebelum shalat Dhuhur
  • Dua raka’at setelah shalat Dhuhur
  • Dua raka’at setelah shalat Maghrib
  • Dua raka’at setelah shalat Isya’
  • Dua raka’at sebelum shalat shubuh
  • Dari Ibnu Umar ra, ia berkata:
    “Aku shalat bersama Rasulallah saw dua raka’at sebelum shalat dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau.” Kemudian ia berkata: “saudaraku Hafsha pernah meriwayatkan bahwa Rasulallah saw shalat dua raka’at ringan ketika terbit fajar (sebelum shalat subuh).”
    (HR Bukhari Muslim)

    2.Shalat sunah rawatib bukan mu’akkadah
    Bukan Mu’akkadah: yaitu shalat sunnah yang kadang kadang ditinggalkan atau tidak dilakukan oleh Nabi saw. Shalat ini jumlahnya ada 12 raka’at, yaitu:
  • Dua raka’at sebelum sholat dzuhur
  • Dua raka’at sesudah shalat dzuhur
  • Empat raka’at sebelum sholat Ashar
  • Dua raka’at sebelum sholat Maghrib
  • Dua raka’at sebelum sholat Isya’
  • Dari Umu Habibah ra, Rasulullah saw bersabda:
    “Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.”
    (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi, hadits hasan shahih)

    Dari Ali r.a. ia berkata:
    “Nabi saw biasa shalat empat raka’at sebelum ashar, beliau membaginya menjadi dua dengan ucapan salam kepada para malaikat yang selalu dekat dengan Allah dan kepada orang-orang yang mengikuti mereka dari kalangan kaum muslimin dan mukminin.”
    (HR Hasan Tirmidzi).

    Dari Abdullah bin Mughaffal ra, Rasulallah saw bersabda:
    “Shalatlah kalian sebelum Maghrib (beliau mengulangnya tiga kali). Diakhirnya beliau bersabda: Bagi siapa saja yang mau melaksankannya. Beliau takut hal tersebut dijadikan oleh orang-orang sebagai sunnah.
    (HR Bukhori) Dari Abdullah bin Mughaffal ra ia berkata: Nabi saw bersabda:
    “Diantara adzan dan iqomah ada sholat, diantara adzan dan iqomah ada sholat (kemudian ketiga kalinya beliau berkata:) bagi siapa yang mau”
    (HR Bukhari Muslim)

    B. Shalat Sunnah Bukan Rawatib

    Shalat ini terbagi atas 2 bagian:
    1.Sholat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berjama’ah

  • Shalat Witir (Shalat Ganjil)
  • Shalat Dhuha
  • Shalat Tahiyatul Masjid
  • Shalat Setelah Wudhu’
  • Shalat Istikharah
  • Shalat tahajjud
  • Shalat tasbih
  • Shalat Awwabin
  • Shalat hajat
  • Shalat sunnah ihram
  • Shalat setelah tawaf
  • 2.Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah

  • Sholat Tarawih
  • Sholat Hari Raya (Iedul Fitri & Iedul Adha)
  • Sholat Gerhana
  • Shalat Istisqa’ (Minta Hujan)
  • Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat lima waktu. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat sunnah qobliyah. Sedangkan sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah ba’diyah.

    Di antara tujuan disyari’atkannya shalat sunnah qobliyah adalah agar jiwa memiliki persiapan sebelum melaksanakan shalat wajib. Perlu dipersiapkan seperti ini karena sebelumnya jiwa telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia.
    Agar jiwa tidak lalai dan siap, maka ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu.

    Sedangkan shalat sunnah ba’diyah dilaksanakan untuk menutup beberapa kekurangan dalam shalat wajib yang baru dilakukan. Karena pasti ada kekurangan di sana-sini ketika melakukannya.


    Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib


    Pertama:
    Shalat adalah sebaik-baik amalan
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ


    “Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian adalah shalat



    Kedua:
    Akan meninggikan derajat di surga karena banyaknya shalat tathowwu’ (shalat sunnah) yang dilakukan Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah ditanyakan mengenai amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga atau amalan yang paling dicintai oleh Allah.

    Kemudian Tsauban mengatakan bahwa beliau pernah menanyakan hal tersebut pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau menjawab:

    عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً


    “Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah karena tidaklah engkau bersujud pada Allah dengan sekali sujud melainkan Allah akan meninggikan satu derajatmu dan menghapuskan satu kesalahanmu. Ini baru sekali sujud. Lantas bagaimanakah dengan banyak sujud atau banyak shalat yang dilakukan?!



    Ketiga:
    Menutup kekurangan dalam shalat wajib
    Seseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

    إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

    “Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya.

    Untuk menutup kekurangan ini, disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

    “Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.
    Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu."



    Keempat:
    Rutin mengerjakan shalat rawatib 12 raka’at dalam sehari akan dibangunkan rumah di surga.
    Dari Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    « مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

    “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.”



    Coba kita lihat, bagaimana keadaan para periwayat hadits ini ketika mendengar hadits tersebut. Di antara periwayat hadits di atas adalah An Nu’man bin Salim, ‘Amr bin Aws, ‘Ambasah bin Abi Sufyan dan Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang mendengar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara langsung.

    Ummu Habibah mengatakan:
    " Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ”

    ‘Ambasah mengatakan:
    “Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut dari Ummu Habibah.”

    ‘Amr bin Aws mengatakan:
    “Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut dari ‘Ambasah.”

    An Nu’man bin Salim mengatakan:
    “Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut dari ‘Amr bin Aws.

    Yang dimaksudkan dengan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi, dari ‘Aisyah.


    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

    “Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.



    Hadits di atas menunjukkan dianjurkannya merutinkan shalat sunnah rawatib sebanyak 12 raka’at setiap harinya.

    Dua belas raka’at rawatib yang dianjurkan untuk dijaga adalah:

  • [1] empat raka’at sebelum Zhuhur
  • [2] dua raka’at sesudah Zhuhur
  • [3] dua raka’at sesudah Maghrib
  • [4] dua raka’at sesudah ‘Isya’
  • [5] dua raka’at sebelum Shubuh.
  • Shalat Qobliyah Shubuh Jangan Sampai Ditinggalkan Shalat sunnah qobliyah shubuh atau shalat sunnah fajr memiliki keutamaan sangat luar biasa. Di antaranya disebutkan dalam hadits ‘Aisyah:


    رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

    “Dua raka’at sunnah fajar (qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersemangat melakukan shalat ini, sampai-sampai ketika safar pun beliau terus merutinkannya.

    ‘Aisyah mengatakan:

    لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ

    "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah memiliki perhatian yang luar biasa untuk shalat sunnah selain shalat sunnah fajar.



    Ibnul Qayyim mengatakan:
    “Termasuk di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar adalah mengqoshor shalat fardhu dan beliau tidak mengerjakan shalat sunnah rawatib qobliyah dan ba’diyah.
    Yang biasa beliau tetap lakukan adalah mengerjakan shalat sunnah witir dan shalat sunnah qabliyah shubuh. Beliau tidak pernah meninggalkan kedua shalat ini baik ketika bermukim dan ketika bersafar.

    Niat Sholat Rawatib
    Shalat Rawatib: Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu.

    Niatnya:

  • Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib.
  • Waktunya:
    2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya’.

    Niatnya:
    ‘Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa’ Artinya: ‘aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah’
    * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.

  • Ba’diyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu.
    Waktunya: 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya

  • Scroll Stop Menu

    Sholat Sunnah Tahajud

    Rahasia Dibalik Sholat Sunnah Tahajud


    Rahasia Besar Sholat Tahajud


    Sholat Tahajjud adalah sholat dua rakaat yang dijalankan pada waktu malam hari, tepatnya di sepertiga malam, dan hukumnya sunah. Artinya jika kita menjalankannya akan mendapatkan pahala, namun jika tidak menjalankan kita pun tak mendapatkan dosa.

    Namun yang masih belum banyak umat Islam ketahui adalah sebuah manfaat dahsyat yang tersembunyi di balik sholat tahajud. Dimana manfaat tersebut bisa menjadi modal hidup kita tak hanya di dunia namun juga untuk bekal di akhirat kelak.

    Salah satu hal kenapa sholat tahajud sangat bemanfaat bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat karena waktu pelaksanaannya di sepertiga malam yang merupakan waktu mustajab untuk berdoa, memohon kepada Allah SWT.

    Dan waktu mustajab itu sendiri adalah waktu dimana Allah memberikan kita banyak kesempatan untuk terkabulnya segala permintaan dan taubat kita kepadaNya. Luar biasa sekali bukan?

    Manfaat Sholat Tahajud

    Setidaknya, ada beberapa manfaat sholat tahajud yang disampaikan dalam penelitian, yaitu:

    1. Penghapus dosa dan mencegah berbuat dosa
    Seperti yang disampaikan di atas, sholat tahajud adalah ibadah yang selalu dilakukan oleh orang-orang shaleh. Ibadah ini mendekatkan diri seorang manusia kepada pencipta-Nya, Allah SWT. Bisa dibilang sholat tahajud mampu menjadi media penghapus dosa seseorang. Mereka pun pastinya memperkuat iman dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa besar maupun kecil.

    Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sholat malam adalah ibadah yang sering dilakukan oleh orang-orang shaleh. Ibadah ini dapat mendekatkan seseorang kepada Sang Pencipta, jalan menghapuskan dosa serta mencegah muslimin untuk berbuat dosa.

    2. Tanda takwanya terlihat di muka
    Orang yang selalu melaksanakan sholat tahajud akan terlihat bersinar wajahnya. Inilah yang menjadi tanda bahwa seseorang tersebut bertakwa kepada Allah SWT. Tanda-tanda ketakwaan tersebut selalu terlihat oleh orang-orang di sekitar mereka. Hal tersebut bisa jadi pelecut semangat bagi kaum muslimin yang lain untuk selalu melaksanakan shalat tahajud. Shalat tahajud tetap menjaga keimanan seseorang teguh kepada sang Maha Penyayang.

    3. Melancarkan aliran darah di tubuh
    Sholat tahajud biasanya dilakukan pada pukul 03.00 pagi. Setiap muslim umumnya terbangun pada jam tersebut untuk mengerjakan sholat tahajud dan beribadah pada Sang Pencipta. Ibadah ini nyatanya tak hanya sekedar berbagi keluh kesah, namun memberikan udara segara bagi seluruh organ tubuh.

    Ketika itu, udara di atmosfer masih sangat segar dan dihirup oleh paru-paru. Tubuh kita pun menggerak-gerakkan seluruh otot yang membuat badan segar seketika dan seluruh aliran darah terasa lancar. Oksigen segar akan menghilang ketika matahari terbit dan kembali pada pagi berikutnya. Hanya orang-orang yang terbangun untuk melaksanakan sholat tahajudlah yang bisa merasakannya.

    4. Membesarkan rongga paru-paru
    Manfaat gerakan sholat nyatanya memberikan efek positif bagi kesehatan manusia. Gerakan takbiratul ihram yang diikuti dengan bersedekap sebenarnya membuka rongga paru-paru lebih lebar. Hal tersebut diketahui mampu memperlancar aliran udara menuju paru-paru. Kerap kali kita merasakan paru-paru jauh lebih lapang daripada sebelumnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri sebagai salah satu olah napas yang sangat baik selain berolahraga.

    5. Jaminan masuk surga
    Rasulullah pernah mengatakan bahwa siapapun yang melaksanakan shalat tahajud, maka jaminan surga baginya. Hal ini sempat pula diriwayatkan dalam salah satu hadits, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:

    “Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, salat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat”.
    (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmizy).

    6. Pikiran jauh lebih segar
    Bangun tidur pastinya Anda memiliki pemikiran yang jauh lebih jernih. Bayangkan saja, dalam 1 hari jantung manusia bekerja 100.000 kali dan bernapas sebanyak 20.000 kali. Setiap organ tersebut memerlukan waktu istirahat yang cukup. Nyatanya tidur adalah istirahat yang sangat baik bagi tubuh. Dengan begini, seluruh organ tubuh akan beristirahat dari setiap tugas beratnya.

    Tidur membantu tubuh memulihkan sel yang sempat terganggu, menambah kekuatan dan otak pun kembali bekerja dengan baik. Alasan tersebutlah yang menjadikan shalat tahajud dilaksanakan setelah bangun dari tidur. Pikiran yang jauh lebih fresh dan segar membuat gerakan shalat kita juga khusyu’ memaknai ayat-ayat Al-Qur’an.

    7. Mendapat keringanan ketika dinasab di akhirat
    Keutamaan lainnya dari shalat tahajud adalah keringanan di hari akhir nanti. Setiap orang pastinya mempunyai catatan dosa dan pahala yang akan diterima di akhirat. Apabila catatan amalnya lebih banyak, niscaya surga tempatnya. Namun bila sebaliknya, sudah barang tentu neraka adalah tempat yang tepat. Bagi kaum muslim yang taat, shalat tahajud bisa menjadi media untuk mendapatkan keringanan ketika dinasab di akhirat. Allah akan memberikan keutamaan ini kepada mereka yang memohon ampun dan berdoa di sepertiga malam.

    8. Memperoleh cinta Allah
    Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, bahwa orang yang selalu melaksanakan shalat tahajud akan memperoleh cinta dari Allah SWT. Sebagaimana Beliau bersabda pada Abu Darda’ r.a. tentang keutamaan shalat tahajud ini. Mereka yang memilih bangun di tengah malam dan meninggalkan kenyamanan tidur, niscaya akan mendapat cinta dari Allah SWT.

    Kaum mukmin tersebut memutuskan meninggalkan syahwat mereka dan bersujud di hadapan sajadah. Segala pengampunan doa diberikan Allah kepada orang-orang tersebut. Tentu saja cinta Allah kepada orang-orang shaleh tak berputus hingga hari akhir dan perhitungan nanti.

    9. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    Secara bio-teknologi, penemuan baru menyebutkan bahwa shalat tahajud mampu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Di samping itu, bagi para penderita kanker akan merasakan manfaat lainnya, yaitu menghilangkan rasa nyeri yang kerap melanda. Pada bidang ini pula dikatakan bahwa shalat tahajud meningkatkan respon positif yang sangat efektif dalam anastesi pra bedah.

    Alasan inilah yang menjadikan mengapa shalat tahajud sangat baik dilaksanakan oleh penderita penyakit berat sekalipun. Anda akan merasakan begitu banyak manfaat dalam gerakan shalat malam tersebut.

    10. Shalat yang paling afdol setelah 5 waktu
    Kewajiban setiap muslim dan muslimin di seluruh dunia adalah mengerjakan shalat 5 waktu. Allah SWT menyukai umat-Nya yang selalu mengingat-Nya baik dalam keadaan senang maupun sedih. Tak ada tempat berbagi ataupun mengadu yang lebih baik selain kepada Allah SWT. Shalat tahajud menjadi salah satu ibadah yang paling afdol setelah shalat 5 waktu. Shalat tengah malam memberi kesempatan kepada Anda untuk beribadah lebih khusyu’. Waktu tersebut juga sangat tepat untuk berkeluh kesah dan memohon ampunan dari Sang Pencipta.

    11. Rezeki Berkah yang Melimpah di Dunia Maupun Akhirat Kelak
    Rezeki adalah sebuah nikmat yang diditipkan oleh Allah kepada hambaNya untuk dijaga, dipelihara, dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar menajdi ebrmanfaat, baik bagi dirinya sendiri, agamanya, maupun Islam. Seseorang yang diberikan rezeki oleh Allah hendaknya selalu bersyukur agar Allah melipatgandakannya dalam keberkahan yang tak pernah putus-putus. Bukan malah menjadi pribadi sombong yang seolah merasa memiliki segaanya atas kemampuannya sendiri.

    Dan sholat tahajud sesungguhnya adalah sebuah sarana agar kita sebagai hamba dekat dengan Sang Pencipta selalu, dekat dalam artian selalu diberikan jalan rezeki yang baik dan berkah, sehingga kita tak akan menajdi hamba yang lalai serta lupa diri dari bersykur padanya. Dengan bersyukur selalu dalam ketaatan dan taubat, Allah akan memberkahi rezeki kita di dunia dan di akhirat kelak. Insyhaa Allah.

    2. Penantian Akan Jodoh Akan Segera Terjawab
    Salah satu jalan rezeki yang akan Allah hantarkan kepada kita adalah pasangan hidup. Dan jika kita selalu berusaha mendekatkan diri kepadaNya, berusaha memperbaiki diri, memperbaiki hubungan dengan orang-orang serta tentunya kepada Allah, maka jodoh kita pasti sedang seperti itu juga.

    Sholat tahajud adalah waktu mustajab untuk kita memohon segala kebaikan dan ampunan kepada Allah. dan bukankah memohon untuk segera dipertemukan dengan jodoh yang shalih atau shalihah adalah sebuah doa baik yang akan menjadi rezeki kita di dunia dan akhirat?

    Maka sambil kita berusaha dan berikhtiar, maka jangan lupa untuk selalu kusyu’ dalam meminta segala kebaikan padanya, terutama di waktu yang merupakan saat paling dekat hamba dengan Allah, yaitu di sepertiga malam saat sholat tahajud. In shaa Allah, ketika Allah memandangmu sudah siap dan mampu, jodoh yang kamu nanti akan segera datang menghampiri dengan cara yang baik dang berkah.

    3. Ketentraman Hidup Yang Tiada Duanya
    Seseorang hidup di dunia pasti menginginkans ebuah perasaan yang aman, nyaman, dan tenteram. Agar bisa lebih baik dalam menjalankan aktivitas, terutama bisa lebih kusyu’ dalam beribadah kepada Allah. Begitulah hakikatnya seseorang yang selalu rutin menjalankan sholat tahajud, dia merasa dekat sekali dengan Allah, Tuhannya, sehingga taka da keraguan sedikitpun akan janjiNya. Dia tak takut miskin, tak takut sakit, bahkan tak takut mati, karena dia tahu bahwa dia milik Allah.

    Dengan kedekatan yang terbangun lewat rutinnya menjalankan sholat tahajud, seseorang akan merasa bahwa Allah selalu menjaga dan memperhatikannya. Sehingga dia tak takut pada suatu apapun selain Allah, dan tak berani melakukan dosa sekecil apapun.

    4. Kesehatan Tubuh Tetap Terjaga
    Banyak hasil riset yang mengatakan bahwa pada saat dini hari, lebih tepatnya saat sepertiga malam antara pukul 02.00 sampai 04.00 adalah waktu yang sangat kaya akan oksigen dan baik untuk menjalankan olahraga bahkan mandi.Dan kita tahu bahwa banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari gerakan sholat kita selama ini. bagaimana posisi rukuk dan sujud dapat meregangkan syaraf dan otot kita, serta saat sujud aliran darah dari otak dapat mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh.

    Dengan rutin menjalankan sholat tahajud, dilanjutkan dengan dzikir serta munajat kepada Allah di waktu pagi sampai matahari terbit, selain tubuh akan selalu terjaga dalam kesehatan, kita bisa berlatih lebih disiplin. Maka Allah juga akan memberikan banyak keberkahan dalam hidup kita.

    Demikian dijelaskan Ibnu Katsir ketika menafsirkan Surat Al Isra ayat 79.

    "Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajud-lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji"
    (QS. Al Isra: 79).

    Makna tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur. Waktunya terbentang mulai setelah isya hingga sebelum Subuh, dengan didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir. Sering kali shalat tahajud disebut qiyamul lail meskipun qiyamul lain bersifat umum menghidupkan malam dengan ibadah baik tahajud, shalat witir, maupun tarawih.

    Shalat tahajud dikerjakan dua rakaat salam dua rakaat salam. Paling sedikit dua rakaat, dan Rasulullah biasa mengerjakannya delapan rakaat.

    Siapa yang biasa mengerjakan shalat tahajud, Allah Subhanahu wa Taala menjanjikan maqaman mahmuda baginya. Maqaman mahmuda bagi Rasulullah adalah kedudukan mulia memberikan syafaat di akhirat. Sedangkan bagi umatnya, maqaman mahmuda adalah kedudukan mulia di sisi Allah Azza wa Jalla.

    Selain mendapatkan kedudukan mulia di akhirat, orang-orang yang ahli shalat tahajud juga akan mendapatkan kedudukan yang mulia di dunia. Allah akan memberinya kemuliaan dan kewibawaan.

    "Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya"
    (HR. Hakim hasan)

    Ketika seorang mukmin mengerjakan shalat tahajud di sepertiga malam yang terakhir, ia akan mendapatkan ampunan, kebaikan, dan pengabulan doa. Sebab dalam shalat terhimpun permohonan ampunan, kebaikan dan doa-doa. Apalagi jika ditambah doa lainnya setelah shalat tahajud maka lengkaplah sudah.

    "Rabb kita Tabaraka wa Taala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: "Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya."
    (HR. Bukhari)

    Hasan Al Basri menjelaskan bahwa shalat tahajud bisa membuat wajah seorang mukmin cerah karena ia telah menyendiri dengan Allah, kemudian Allah mengenakan kepadanya cahaya dari cahaya-Nya. Adapun orang yang suka berbuat dosa dan kemaksiatan, mereka pasti terhalang dari shalat sunnah yang paling utama ini.

    Dalam penelitian ilmiah di era modern diketahui bahwa shalat tahajud juga bermanfaat secara medis. Orang yang terbiasa menjalankan tahajud, ia relatif lebih sehat dibandingkan orang-orang yang tidak mengerjakannya. Sejumlah buku tentang manfaat shalat tahajud secara medis telah ditulis dan diterbitkan untuk semakin menguatkan motivasi kita, meskipun niatnya harus tetap ikhlas karena Allah semata.

    Rahasia dan keajaiban shalat tahajud dipaparkan dengan tegas dan jelas. Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibn Majah yang mendapatkan kesaksian dari Abdullah Ibn Muslin, bahwa rasullulah menganjurkan berbuat kebaikan demi keselamatan masuk surga nanti antara lain salam, berbagi makanan, sambung silaturahmi, dan shalat malam (tahajud).

    Pernyataan tersebut ternyata Az-Zariyat ayat 15-18 di mana orang yang berbuat baik adalah orang yang sedikit tidur di waktu malam dan mengakhiri malam mereka dengan memohon ampun kepada Allah, dan orang yang berbuat baik akan tinggal di tengah taman-taman surga yang banyak mata air. Hal itu merupakan isyarat bahwa shalat tahajud merupakan kunci menuju surga.

    Keistimewaan lainnya dari shalat tahajud adalah pewaktuannya. Allah SWT berjanji kapada orang-orang yang berdoa saat shalat tahajud akan mengabulkan semua permintaannya. Allah SWT juga berkata bahwa diri-Nya turun ke bumi pada 1/3 malam terakhir sebelum fajar. Doa yang dilantunkan pada waktu tersebut akan diijabah. Hal ini juga merupakan konfirmasi dari ayat dan hadits yang dalam isinya dijelaskan bahwa orang yang memohon ampun di malam hari akan diampuni dan dosanya akan dihapus.

    Dari pendekatan supernatural pun, Allah SWT menjelaskan bahwa Setan, suka sekali mengikat orang yang tidur (menjelaskan kenapa orang yang pemalas menjadi sulit bangun tidur, malas, dan banyak hal). Ikatan tersebut ada tiga lapis, dan jika anda melakukan shalat tahajud ketiga lapisan tersebut akan terlepas seketika.

    Shalat tahajud juga memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Beberapa ayat dan hadits telah menyebutkan bahwa shalat tahajud mencegah datangnya penyakit dan menyembuhkan penyakit berbagai penyakit. Ilmuwan berhasil mendapatkan kaitan mengenai hal ini dengan kesehatan. Pada waktu sepertiga malam terakhir, temperatur tubuh manusia akan turun hingga titik terendah, di waktu itu, sistem imun diproduksi dengan lebih baik, menggantikan imun lama yang sudah lelah melawan penyakit. Jika anda melakukannya setiap hari, anda dijamin sehat.

    Perintah untuk tidur dulu sebelum tahajud juga terbukti bermanfaat. Ilmuwan menemukan adanya getaran pada gelombang alpha dan theta (gelombang yang dikaitkan dengan pengalaman spiritual). Pada tingkat aktivitas ini, manusia paling mudah masuk ke pikiran superconscious (lawan dari subconscious atau alam bawah sadar). Kita menjadi sangat rileks, dan fokus karena tubuh kita mengeluarkan hormon bahagia dalam jumlah yang banyak. Sehingga darah yang mengalir di dalam tubuh akan mengalir dengan lancar.

    Pemikiran superconscious ini adalah hal lain yang berhubungan dengan ilmu metafisika. Pikiran superconscious seringkali diperkirakan (ilmuwan tidak meyakini hal yang tidak fisis) pikiran antara jiwa dan raga akan semakin kuat. Jika anda pernah mendengar tentang out-of-body-experience dan sejenisnya, hal itu terjadi di fase ini. Kedekatan anda dengan Allah akan semakin kuat dengan adanya koneksi shalat tahajud yang telah dilaksanakan, nah dengan koneksi yang kuat ini segala permintaan doa-doa anda akan dikabulkan oleh Allah.

    Scroll Stop Menu

    Sholat Sunnah Dhuha

    Rahasia Dibalik Sholat Sunnah Dhuha


    Rahasia Sholat Dhuha


    Rahasia dan keutamaan shalat Dhuha merupakan salah satu di antara shalat-shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak sekali penjelasan hadits yang telah menyebutkan berbagai keutamaan dan keistimewaan shalat Dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya.

    Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

    1. Sedekah Bagi Seluruh Persendian Tubuh Manusia
    Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

    “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala”
    (HR Muslim).

    2. Ghanimah (keuntungan) Yang Besar
    Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:

    Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.

    Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.

    Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).

    Lalu Rasulullah saw berkata: “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”

    Mereka menjawab: “Ya!”

    Rasul SAW berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya,” (Shahih al-Targhib: 666).

    3. Sebuah Rumah Di Surga
    Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

    “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,”
    (Shahih al-Jami`: 634)

    4. Memperoleh Ganjaran Di Sore Hari
    Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata:

    Allah ta`ala berkata:

    “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya”
    (Shahih al-Jami: 4339).

    5. Pahala Umrah
    Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:

    “Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…”
    (Shahih al-Targhib: 673).

    6. Ampunan Dosa
    “Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,”
    (HR Tirmidzi).

    Untuk itu, yuk! Yang belum melaksanakan sholat duha. Mulai sekarang kita sama-sama belajar menjalankan sunah-sunah Rasulullah SAW.

    Dhuha adalah waktu pagi, waktunya mencari rezeki. Pahamkanlah waktu kita melakukan shalat dhuha itu artinya kita percaya bahwa Allah lah Pemberi Rezeki? Shalat dhuha adalah shalat rezeki dan doa nya adalah energi tinggi dalam keimanan kita bahwa Allah lah Yang Maha Meluaskan dan Menyempitkan rezeki.

    Dengan shalat dhuha artinya kita percaya bahwa rezeki yang kita mintakan pasti terkabul .. dan memang akan terkabul .. insya Allah .. Semua sejauh mana kita meyakini akan keutamaan shalat dhuha tersebut.

    Pahamkanlah ini .. keajaiban dan fadhilah shalat dhuha akan di terima oleh orang yang yakin .. . Ingat rumusnya ..

    .. Ilmu + Amal + Yakin = Keajaiban ..

    “Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang yang menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi langit serta membinanya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”
    (QS. As-Syams:1-10).

    Shalat dhuha dilakukan untuk meneguhkan langkah dan perwujudan dari doa-doa saat shalat tahajud di tengah malam, ditengah aktifitas yang kita jalankan.

    Keutamaan shalat dhuha, .. orang yang melakukan dua rakaat tercatat sebagai orang yang tidak lalai, .. orang yang melakukan empat rakaat sebagai ahli ibadah dan gemar melakukan hal-hal kebaikan, .. orang yang melakukan enam rakaat akan terjaga dari perbuatan dosa sepanjang hari itu, .. orang yang melakukan delapan rakaat tercatat sebagai orang-orang taat dan sukses, .. orang yang melakukan dua belas rakaat akan dibuatkan rumah indah didalam surga.

    Nabi Muhammad saw bersabda:

    ”Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab al dhuha (pintu dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada yang memanggil,’dimana orang yang senantiasa mengerjakan shalat dhuha?’inilah pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang (rahmat) Allah”.

    Ingat ingat ini .. Shalat adalah energi tinggi .. kita tahu listrik yang menghasilkan energi? Kurang lebih sama dengan shalat dhuha .. Energi yang kita keluarkan adalah energi rezeki, .. karena memang ilmunya begitu ..

    Manusia adalah mahluk energi, ketika kita shalat dhuha kita mengeluarkan energi, yaitu permintaan dan keyakinan kepada Allah SWT, .. bahwa rezeki kita akan dijamin-Nya …

    Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang dapat dilakukan ketika matahari sudah mulai naik sepenggalah (sekitar pukul 7 pagi) hingga matahari mulai tergelincir (saat memasuki waktu dzuhur). Namun ada waktu yang paling tepat untuk melakukan sholat dhuha yaitu ketika matahari sudah agak tinggi dan panas agak terik.

    Ibadah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki beberapa keutamaan-keutamaan yang sangat bermanfaat bagi yang melakukannya. Untuk itu mulai dari sekarang, rajin-rajinlah melaksanakan shalat dhuha walaupun hanya sebanyak 2 rakaat karena meskipun hanya 2 rakaat namun memiliki manfaat yang sangat luar biasa.Diantara sekian banyak keutamaan-keutamaan shalat dhuha, berikut ini beberapa diantaranya:

    Merupakan Salah Satu Wasiat Rasulullah SAW

    Shalat dhuha merupakan salah satu wasiat Nabi Muhammad SAW kepada kita semua. Rasulullah pernah berwasiat bahwa kita dianjurkan untuk melakukan shalat dhuha, minimal 2 rakaat setiap harinya. Dalam sebuah hadits, berikut wasiat Rasulullah tersebut:

    Dari Abu Hurairah, beliau berkata:

    “Kekasihku (Nabi Muhammad) mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa tiga hari dalam tiap bulan, melakukan dua rakaat shalat dhuha dan melakukan sholat witir sebelum tidur.”
    [HR. Bukhari dan Muslim]

    Hadits diatas menegaskan bahwa Rasulullah sangat menganjurkan kita untuk melakukan shalat dhuha meskipun hanya 2 rakaat, padahal kita tahu bahwa setiap yang Rasulullah perintahkan kepada kita pasti memiliki manfaat dan kebaikan di dalamnya.

    Sebagai Pengganti Sedekah

    Dalam Islam, kita diwajibkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan salah satu caranya adalah dengan cara bersedekah. Setiap hari, kita diwajibkan untuk bersedekah. Bersedekah sendiri tidak harus memberi sesuatu kepada orang lain, karena dalam Islam bersedekah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dan salah satu cara untuk mendapatkan pahala sedekah adalah dengan cara melakukan shalat dhuha dua rakaat.

    Dan hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah sebagai berikut, diriwayatkan oleh Abu Dzar bahwa Rasulullah bersabda:

    “Pada pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian wajib bershadaqah; setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh berbuat baik adalah shadaqah, melarang dari yang mungkar adalah shadaqah, dan itu semua cukup dengan dua raka’at shalat Dhuha yang ia kerjakan”
    [HR. Muslim].

    Shalatnya Orang-Orang yang Bertaubat

    Rasulullah bersabda:

    “Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah pada saat berdirinya anak unta karena teriknya matahari.”
    [HR. Muslim]

    Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahumallah dalam Penjelasan Riyadush Shalihin menjelaskan bahwa shalat yang dimaksud adalah sholat Dhuha. Hadits ini juga menjelaskan bahwa waktu paling afdhol untuk melakukan shalat dhuha adalah ketika matahari sudah terik.

    Shalatnya Orang-Orang yang Taat

    Orang yang rajin melakukan shalat dhuha akan memiliki nilai lebih dimata Allah SWT, karena orang-orang yang rajin melaksanakan shalat dhuha akan dianggap sebagai orang yang kembali taat di jalan kebaikan islam, inilah mengapa shalat dhuha juga disebut juga sebagai shalat awwabin.

    “Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.”
    [HR. Ibnu Khuzaimah]

    Diampuni Dosa-Dosanya Sehari Penuh

    Salah satu keutamaan shalat dhuha yang lain ialah akan diampuni dosa-dosanya selama seharian oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah sebagai berikut:

    “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, maka akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah. Sekalipun itu seperti buih di lautan.”
    [HR. Tirmidzi]

    Dimudahkan Segala Sesuatunya Oleh Allah

    Orang yang melakukan shalat dhuha sebanyak 4 rakaat, maka Allah akan memudahkan segala urusannya pada hari itu, menuntaskan masalah-masalah yang dihadapinya, dan mencukupi segala sesuatunya.

    Allah berfirman:

    “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.”
    [HR. Ahmad]

    Mendapatkan Pahala Haji dan Umrah Dengan Shalat Dhuha

    Haji dan umrah merupakan ibadah yang wajib dilakukan bagi mereka yang memiliki rizki yang cukup untuk bepergian ke tanah suci. Pahala yang didapat dari haji dan umrah sangatlah besar, namun jika Anda belum bisa melaksanakannya, maka perbanyaklah melaksanakan shalat dhuha. Karena dengan melaksanakan shalat dhuha, maka Allah akan memberikan pahala yang setara dengan haji dan umrah, masya Allah.

    “Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.”
    [Shahih al-Jami`: 6346]

    Itulah beberapa manfaat dan keutamaan tentang shalat dhuha, semoga membuat kita semua menjadi lebih rajin melaksanakan shalat dhuha meski hanya dua rakaat setiap pagi.

    Scroll Stop Menu

    Rahasia Dibalik Gerakan Sholat

    Rahasia Dan Manfaat Gerakan Sholat


    Rahasia Dibalik Gerakan Sholat


    Salah satu kewajiban umat Islam adalah melaksanakan sholat lima waktu. Sholat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan sholat ternyata paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, sholat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit.

    Selama ini sholat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan sholat tersebut.

    Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya. Berikut ini beberapa manfaat gerakan sholat bagi kesehatan manusia:


    Takbiratul Ihram

    Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

    Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke s! eluruh tubuh.

    Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.


    Rukuk

    Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

    Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulangbelakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.


    I’tidal

    Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

    Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.


    Sujud
    Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

    Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.

    Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

    Pacu Kecerdasan

    Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof . Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah.

    Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry , AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.


    Perindah Postur

    Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) . Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan. Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada.

    Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.


    Memudahkan Persalinan

    Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama.

    Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).


    Perbaikan Kesuburan

    Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

    Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum. Dengan Sholat Insya Alloh hidup kita Sehat


    Duduk

    Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

    Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens.

    Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.


    Salam

    Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

    Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.

    Scroll Stop Menu

    Makna Dan Filosfi Sholat

    Makna Dan Filosofi Dari Gerakan Sholat


    Makna Dan Filosofi


    Niyyah (Niat Sholat):

    Niat adalah keputusan hati, pernyataan dari alasan-alasan di balik perbuatan. Ia artinya berniat untuk mengatakan “ya’ kepada Allah (swt) dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya.



    Takbir Iftitah (Takbir Pembukaan)

    Dengan mengucapkan Allahu Akbar, kita melemparkan seluruh urusan duniawi di belakang kita dengan tangan kita dan memohon perlindungan dalam kasih sayang Allah (swt). Ia untuk menegaskan bahwa Allah Maha Besar dengan mengucapkan takbir (Allahu Akbar).



    Qiyam (berdiri):

    Dengan prinsip ini di dalam sholat, manusia merepresentasikan para malaikat dan pepohonan yang senantiasa berdiri dan memuji Allah (swt). Qiyam adalah berdirinya manusia di hadapan Zat (swt) Yang Maha Kekal dengan raga dan hatinya.Kepala yang tertunduk saat qiyam mencerminkan ketiadaan kesombongan dan kerendahan hati.



    Qira’at (Bacaan):

    Qira’at adalah untuk mensyukuri kesempurnaan Allah yang tanpa cacat, keindahan yang tidak dapat diserupai, dan kasih sayang Allah yang tiada batas dengan mengucapkan Alhamdulillah.Juga, Qira’at menunjukkan bahwa segala perbuatan dapat terwujud dengan pertolongan Allah dan pujian hanya bagi Dia.Untuk terhubung dengan Zat Yang Maha Kekal(swt) dengan mengucapkan

    (“Ya Tuhan Hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan). (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in).



    Ruku’

    Dalam posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah Allah dalam posisi ini secara konsisten dan hewan-hewan yang selalu berdiri dalam ruku’nya di atas empat kaki mereka.

    Ruku’ artinya mengagungkan Kebesaran Sang Pencipta beserta seluruh alam semesta yang melihat kelemahan dan kemiskinan manusia dengan melafazkan “subhana robbial azim”… untuk berusaha menanamkan akarnya di dalam hati kita dan untuk mengangkat kepala kita dari ruku’ dengan harapan memperoleh rahmat Allah dengan cara mengulang-ulang kebesaran Allah (swt).



    Sujud:

    Dengan posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang secara terus menerus bersujud dan binatang melata yang nampaknya hampir selalu bersujud seumur hidupnya.Sujud adalah meninggalkan segala sesuatu selain dari pada Allah (swt) dengan mengucapkan “subhanarobial a’la” dengan kerendahan hati kepada Keindhan Allah, asma Allah dan segala sifat-Nya.” Seorang hamba menjadi paling dekat dengan Tuhannya ketika bersujud.

    Maka, perbanyaklah doa dalam sujud” (Muslim).



    Qa’da (duduk):

    Dengan posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah-Nya sambil duduk dan juga gunung-gunung, bebatuan juga Nampak dalam bentuk yang sedang duduk. Manusia menegaskan bahwa segala sesuatu yang dia miliki sebenarnya adalah milik Allah dengan mengucapkan tahiyyat.

    Dia memperbarui imannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ( Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya). Di dalam sholat- semacam Mi’raj bagi orang beriman- tasyahud adalah mengingat percakapan antara Nabi Muhammad (saw) dengan Allah (swt) pada saat Mi’raj.



    Filosofi Gerakan Sholat


    Sholat yang telah Kita lakukan selama ini tentu bukan sekedar kewajiban, namun juga merupakan kebutuhan untuk jiwa kita. Merupakan sarana agar kita dapat menjalin hubungan dengan erat dengan sang Maha Pencipta. Dibalik itu semua, terdapat filosofi yang luar biasa dari gerakan- gerakan sholat yang Kita lakukan sehari- hari.

    Takbiratul Ihram (Awal dan Akhir)

    Pengawalan segala sesuatu, sebagaimana hidup dimulai kelahiran, sesuatu yg ada pasti ada awalnya. Dengan keimanan kita yakin bahwa semuanya berawal dari Allah. Maka dengan takbir kita mengembalikan kepada segala aktivitas kita adalah karena Allah.

    Takbiratul Ihram sebagai starting point sholat, simbol starting perjalan hidup. Bermakna penyerahan totalitas pada yang Maha Awal bahwa karenaNya kita ada dan karenaNYa kita melakukan perjalanan hidup.



    Berdiri (Gerak Perjalanan)

    Berdiri lambang siap berjalan menjelajahi kehidupan, karena jika duduk dan berdiam kita tidak mungkin bisa berjalan. Tegak artinya kehidupan harus ditegakkan (ditumbuhkan) pada ruang waktu, iman harus ditegakkan, akhlak harus ditegakkan, amalan pribadi dan amalan sosial juga harus ditegakkan. Sebagai mana sabda rosulullah:

    “Sholat adalah tiang agama (agama didirikan/ ditegakkan oleh sholat)”.

    Dalam tegak berdiri, posisi kepala tunduk, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh pada segala hukum dan kehendak Allah. Kedua tangan mendekap ulu hati, simbol bahwa hati harus selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup.



    Rukuk (Penghormatan)

    Mengenal Allah melalui hasil ciptaanNya . Dalam perjalanan hidup, pada ruang ciptaan Allah kita menemukan, menyaksikan dan merasakan bermacam- macam hal: tanah, air, gunung, laut, hewan, sistem kehidupan, rantai makanan, rasa senang, rasa sedih, rasa marah, kelahiran, kematian, pertengkaran, percintaan, ilmu alam, pikiran, manusia sekitar kita, Nabi, Rosul, dll. Ini merupakan bukti bahwa Allah itu Ada sebagai Pencipta dari semua itu.

    Dan kita tahu apabila tanpa petunjuk para utusan Allah (Nabi dan Rosul) kita tidak akan tahu jika itu semua ciptaan Allah dan dengan para UtusanNya, kita tahu tujuan hidup serta cara mengisi kehidupan ini agar selamat.



    Itidal (Puja- puji pada Allah)

    Kemudian kita berdiri lagi untuk mengisi perjalanan hidup dengan penuh puja dan puji pada Allah serta penuh syukur setiap saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan. Dengan mengetahui hasil ciptaan Allah, maka akan tumbuh kekaguman dan kecintaan pada Allah sehingga tumbuh rasa cinta dan iklas atau dengan senang hati akan menjalani menjalani hidup ini sesuai Kehendak Allah.



    Sujud (penyatuan diri dengan Kehendak Allah)

    Jika berdiri di analogikan dengan perjalan jasadi, maka Sujud dengan kaki dilipat, atau setengah berdiri adalah simbol dari perjalanan hati (rohani). Dangan sujud hati dan fikiran kita direndahkan serendahnya sebagai tanda ketundukan total pada atas segala kuasa dan kehendak Allah. Menyatu kan kehendak Allah dengan Kehendak kita.

    Sujud pertama merupakan penyatuan Kehendak Allah dengan Kehendak ruhani/ hati/ jiwa kita. Diselangi permohonan pada duduk antara 2 sujud dengan doa : “Rabbighfirli (ampuni aku), warhamni (sayangi aku), Wajburni (cukupkanlah kekuranganku), warfa’ni (tinggikanlah derajadku), warzuqni (berilah aku rezeki), wahdini (tunjukilah aku), wa’fani (sehatkan aku), wa’fu’anni (maafkan aku).

    Sujud kedua merupakan pernyataan pengagungan Allah secara lebih personal antara makhluk dengan Sang Pencipta, pernyataan ingin kembali pada Sang Pencipta akhir dari perjalanan. Dan pada waktu itu juga, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa dalam sujud kita yang panjang.



    Duduk diantara 2 Sujud (Permohonan)

    Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan denganNya, butuh sumber dukungan hidup jasmani dan ruhani, serta pemeliharaan dan perlindungan jasmani ruhani agar tetap pada jalan Allah.



    Attahiyat: Pernyataan Ikrar

    Tahap pemantapan, karena perjalanan hidup itu naik turun dan fitrah manusia tidak lepas dari sifat lupa, maka perlu pemantapan yang di refresh dan diulang untuk semakin kokoh, yaitu dengan Ikrar Syahadat, dengan simbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan. Sebelum Ikrar, memberikan penghormatan untuk para Utusan Allah dan ruh hamba- hamba sholeh (Auliya) yang melalui merekalah kita mengenal Allah dan melalui ajaranya kita dibimbing ke jalanNya, serta menjadikan mereka menjadi saksi atas Ikrar kita.

    Sholawat menjadi pernyataan kebersediaan mengikuti apa yang diajarkan Rosululloh Muhammad SAW, dan menempatkannya sebagai pimpinan dalam perjalanan kita. Salam penghormatan kepada Bapak para Nabi (Ibrohim) yang menjadi bapak induk ajaran Tauhid. Kemudian diakhir dengan permohonan doa dan permohonan perlindungan dari kejahatan tipuan Setan dan Jin agar kita dapat tetap istiqomah dan berhasil mencapai Allah.


    Salam

    Salam adalah ucapan yang mengakui adanya manusia lain yang sama- sama melakukan perjalanan dalam hidup ini (aspek kemasyarakatan). Menunjukkan bahwa hidup ini tidak sendiri, sehingga hendaknya menyebarkan salam dan berkah kepada sesama untuk saling bahu membahu menegakkan kehidupan yang harmonis (selaras) dan tegaknya kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan di bumi.

    Salam adalah penutup sekaligus awal dari mulainya praktek aplikasi sholat dalam bentuk aktivitas kehidupan di lapangan hingga ke sholat berikutnya. Nah salam itu simbol dari putaran yang dimulai dari kanan ke kiri dengan poros badan. Jika dihubungkan dengan Hukum Kaidah Tangan Kanan berarti arah energi ke atas, simbolisasi bahwa perjalanan digantungkan pada Allah SWT (di atas) sebagai penjamin keselamatan dalam perjalanan.

    Scroll Stop Menu

    Cara Khusyuk Dalam Shalat

    Khusyuk Saat Shalat Untuk Mencapai Kesempurnaan Ibadah


    Khusyuk


    Shalat Merupakan Aktivitas Hati (jiwa), Bukan Aktivitas Pikiran

    Shalat hakikinya merupakan komunikasi batin antara hamba dengan Tuhannya. Apabila hubungan batin (khusyu’) tidak terbangun maka shalat yang dilakukan tidaklah sempurna bahkan sia-sia karena komunikasi batin dengan Tuhan tidak terjalin.

    Membangun khusyu’ dengan cara konsentrasi, menatap satu titik di tempat sujud, memahami arti bacaan, menghadirkan Allah didalam hati, dan sebagainya ternyata tidaklah mudah, atau sulit bahkan teramat sulit. Menatap titik ditempat sujud memang membantu agar pandangan mata tidak kemana-mana, akan tetapi tidak membantu mencegah pikiran untuk tidak kemana-mana.

    Demikian pula dengan konsentrasi, mempraktekkan konsentrasi dalam shalat seperti mengarahkan anak panah dari busur menuju sasaran bidik rupanya juga kurang logis. Karena shalat itu sesungguhnya adalah aktivitas hati (jiwa), bukan aktivitas pikiran. Padahal konsentrasi adalah aktivitas pikiran.

    Ali bin Abi Thalib menjelaskan, “Khusyu tempatnya ada di hati. Ia adalah perasaan di dalam jiwa yang nampak dari anggota badan dalam bentuk ketenangan dan ketawadhukan. Khusyu merupakan buah dari kokohnya keyakinan di dalam hati terhadap pertemuan dengan Allah.”


    Khusyu’ Adalah Kesadaran

    Dalam QS Albaqaroh 45-46 disebutkan, bahwa orang yang khusyu itu adalah orang yang senantiasa yakin akan pertemuannya dengan Allah dan mereka akan kembali kepada-Nya. Keyakinan (akan pertemuannya dengan Allah) adalah sebuah “kesadaran” dengan sepenuh hati yang ada didalam jiwa.

    Secara sederhana khusyu’ adalah sebuah “kesadaran”. Sehingga shalat yang khusyu’ adalah shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa setiap sikap dan gerakan merupakan komunikasi batin dengan Allah SWT.


    Empat Hal Untuk Mencapai Khusyu’

    Khusu’ adalah aktivitas hati yang dapat dibangun dengan 3 hal, yang kesemuanya berkaitan dengan kesadaran batin atau jiwa, yaitu: sadar, pasrah, dan nyambung. Karena khusu’ harus berlangsung sepanjang aktivitas shalat, maka kesadaran batin itu harus dipertahankan dan dibangun kembali di setiap sikap dalam rukun shalat, baik berdiri, duduk, ruku’ dan sujud. Aktivitas ini disebut tuma’ninah. Sehingga tuma’ninah sebenarnya merupakan aktivitas untuk membangun kembali kesadaran batin dengan 3 hal itu.

    Dengan demikian maka untuk mencapai khusyu’ sepanjang shalat dapat dilakukan dengan empat hal, yaitu Sadar, Pasrah, Nyambung, dan Tuma’ninah.


    Membangun Kesadaran Batin (Sadar)

    Membangun kesadaran batin adalah hal yang dilakukan pada aktivitas paling awal dari pelaksanaan shalat. Dalam rukun shalat kesadaran awal ini biasa dikenal sebagai “niat.”

    Rasulullah bersabda: “Innamal a’maalu bin niyyah”, sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya). Membangun kesadaran atau niat ini bukanlah konsentrasi yang harus dilakukan dengan mengerahkan segenap pikiran, tetapi justru mengosongkan atau melepaskan pikiran dari segala ikatan nafsu dunia, lalu mengelola batin atau jiwa untuk menghadirkan “Aku”.

    “Aku” disitu bukanlah fisik. Tubuh ini bukanlah ''aku'', sama seperti ketika menyebutkan ''rumahku'' berarti rumahku bukan ''aku''. Karena rumah dan aku adalah dua wujud yang berbeda dan terpisah. Begitu pula tubuhku, tanganku, kepalaku. Semuanya terpisah dengan aku. Jadi tubuh kita yang bergerak bukan ''aku''-nya kita. ''Aku'' adalah jiwa.

    Allah berfirman: ''wahai jiwa yang tenang kembalilah ke Rab-mu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.”
    (Al-Fajr; 27-28).

    Membangun kesadaran ini cukup memerlukan waktu 1 sampai 3 detik saja, yaitu dengan mengucapkan kalimat, “Aku akan berjumpa dengan Sang Khalik” dalam suasana hati yang tenang. Pengucapkan kalimat itu boleh pula dilakukan secara lisan.


    Kedua. Sikap pasrah

    Setelah mengucapkan “niat”, hal yang dilakukan berikutnya adalah “pasrah”. Dalam pemahaman yang sederhana, pasrah adalah rela. Pasrah merupakan aktivitas untuk mengosongkan atau melepaskan pikiran dari belenggu persoalan duniawi dan merelakan semuanya untuk ditinggalkan, agar “sang aku” mudah bertemu Allah.

    Pasrah dapat dilakukan dengan cara mengendorkan otot-otot seluruh tubuh sehingga tidak ada anggota tubuh yang tegang kecuali kedua kaki yang menopang berat badan. Saat pasrah tanpa disadari mata akan terpejam, kepala akan tertunduk, urat-urat di wajah mengendor, kedua bahu dan kedua tangan akan lemas terkulai. Pada saat inilah perasaan tenang dan damai muncul.

    Dengan perasaan pasrah maka pikiran akan kosong, tidak ada lagi persoalan yang membebani pikiran, semua telah dilepaskan (direlakan), sehingga menghasilkan perasaan rileks, kemudian jiwa menjadi tenang dan damai.


    Ketiga. Nyambung (Shilatun).

    Sayid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran menyebutkan bahwa shalat adalah shilatun (nyambung) dan liqo’ (pertemuan) antara seorang hamba dan Tuhannya. Nyambung (connect/ shilatun) adalah getaran jiwa yang menghubungkan antara seorang hamba dengan Tuhannya.

    Nyambung dilakukan setelah tercapai perasaan tenang dan damai akibat dari pasrah, dengan mengucapkan “takbiratul Ihram.” Nyambung adalah aktivitas batin dimana sang aku seolah tengah terbang keatas meninggalkan raga yang telah pasrah menuju kehadirat Sang Khalik. Mi’raj disertai dengan ucapan kalimat “takbiratul Ihram.”

    Saat takbiratul ihram dengan mengucapkan kalimat “Allahu Akbar”, rasakan “sang aku” seolah terbang keatas meninggalkan raga yang telah pasrah menuju kehadirat Sang Khalik. Sang aku terbang keatas, berpisah dengan tubuh dan jiwa ini menyaksikan raga itu bukanlah “aku”.

    Sengajakan sang aku pergi menuju Allah, menyatu bersama seluruh alam semesta dengan Sang Khalik. Inilah yang oleh para sufi disebut “wahdatul wujud”,yaitu menyatunya jiwa atau ruh yang berasal dari nurullah bersama Sang Khalik sumber nurullah. Wahdatul wujud ini dalam khasanah sufi jawa dikenal dengan istilah Manunggaling Kawula Gusti.

    Proses “nyambung” ini bagi pemula membutuhkan waktu beberapa saat antara 5 sampai 10 detik, namun setelah terbiasa proses ini bisa berlangsung cukup singkat antara 1 sampai 2 detik saja. Setelah proses nyambung ini dilalui barulah membaca doa-doa wajib (al-fatihah) dan bisa pula ditambah doa sunah (doa iftitah dan ayat al quran).


    Keempat, tuma’ninah sebagai kesadaran disetiap sikap dalam shalat

    Tuma’ninah adalah sikap tenang sejenak untuk membangun kesadaran ilahiyah, yang dilakukan di awal pada setiap sikap dalam rukun shalat (berdiri, rukuk, duduk dan sujud).

    Pada setiap setelah selesai melakukan suatu gerakan shalat, yaitu pada awal setiap sikap tubuh dalam rukun shalat, janganlah langsung membaca bacaan (sunah) shalat tetapi lakukan terlebih dahulu tuma’ninah.

    Pada saat rukuk kita harus mempunyai kesadaran penuh bahwa kita sedang rukuk dalam rangka menyembah Sang Khalik. Pada saat sujud kita juga harus sadar bahwa kita sedang sujud. Demikian pula saat berdiri, duduk dan seterusnya.

    Hakikinya tuma’ninah adalah sarana untuk membangkitkan kesadaran batin dengan cara tenang sejenak untuk melakukan 3 hal yaitu sadar, pasrah, dan nyambung.

    Di antara kesalahan besar yang terjadi pada sebagian orang yang shalat adalah tidak melaksanakan tuma’ninah ketika shalat. Padahal tuma’ninah adalah salah satu rukun dalam shalat. Jika tidak melakukan tuma’ninah maka shalatnya tidak sah.


    Indikator ketidak khusyu’an

    Esensi khusyu’ adalah “kesadaran”. Sehingga pemahaman shalat yang khusyu’ adalah shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran, sejak saat niat sebelum takbiratul ihram, serta disetiap gerakan dan sikap shalat, hingga salam diakhir shalat, bahwa sepanjang shalat adalah komunikasi batin dengan Allah SWT. Empat hal yang harus dilakukan untuk menggapai kekhusyu’an adalah sadar, pasrah, nyambung dan tuma’ninah.

    Agar kita dapat memelihara kekhusyu’an shalat, maka kita harus mengenali tanda-tanda ketidak khusyu’an. Apabila kita mendapati indikator tersebut maka kita harus segera mengembalikannya.

    Dua indikator sederhana yang bisa dijadikan sebagai alat kontrol yang menunjukkan shalat yang kita lakukan tidak khusyu’ yaitu, pertama adalah apabila tubuh kita tidak rileks, urat-urat di wajah tegang, atau kedua bahu kaku. Hal itu mengindikasikan hilangnya kepasrahan karena ada sesuatu yang membebani pikiran.

    Indikator kedua adalah apabila kita melakukan gerakan dan bacaan shalat secara otomatis tanpa melalui kesadaran jiwa, disebabkan karena rutinitas sehingga hafal seluruh gerakan dan doanya. Hal itu mengindikasikan bahwa shalat yang kita lakukan tanpa tuma’ninah, yang berarti tiadanya kesadaran.


    Shalat adalahMi’raj-nya Orang Mukmin

    Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa “Asshalatu mi’rajul mu’minin”, sesungguhnya shalat itu mi’raj-nya orang mukmin. Mi’raj adalah naiknya jiwa (nafs) seorang hamba menuju ke hadirat Sang Khalik dengan meninggalkan segala ikatan nafsu yang terdapat dalam fisik manusia.
    Jika Nabi Muhammad SAW naik ke langit Sidratul Muntaha (mi’raj) dalam peristiwa Isra Mi’raj untuk bertemu langsung dengan Allah SWT, maka seorang mukmin melakukan mi’raj untuk bertemu dengan Allah SWT melalui sarana shalat.
    Shalat adalah satu-satunya perintah yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad (tanpa perantara Malaikat Jibril) saat beliau menghadap (mi’raj) kehadirat Allah SWT. Shalat pada hakekatnya adalah sarana mi’raj rohani mukmin untuk menuju kehadirat Allah SWT.
    Demikianlah hasil perenungan dari pengalaman dan pencarian untuk menggapai shalat khusyu’ sebagai tips sederhana.

    Sesungguhnya shalat merupakan salah satu dari rukun Islam yang bersifat praktis dan amat besar pahalanya. karena itu, melakukan shalat disertai dengan penuh penghayatan dan kekhusyuan sangat dianjurkan oleh syariat Islam. Hanya saja, untuk mencapai kekhusyuan dalam shalat itu sangat berat sekali. Ini karena Iblis telah bertekad bulat untuk berusaha menggoda dan menyesatkan manusia, seperti yang terungkap dalam al-Quran,"Kemudian saya (Iblis) akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan kiri mereka."

    Dengan demikian, tipu daya Iblis yang paling hebat adalah berusaha memalingkan kekhusyuan umat yang tengah shalat dengan mempergunakan segala macam sarana (media). Di samping ia juga berusaha keras untuk menaburkan perasaan was-was ke dalam hati mereka ketika shalat. Dengan begitu, mereka tidak dapat lagi merasakan nikmatnya Ibadah shalat disamping tidak akan mendapatkan pahala dari Allah.

    Betapa banyak manusia yang tergoda oleh tipuan setan sehingga dalam melakukan shalatnya tidak lagi dapat berkonsentrasi (khusyu'). Bahkan khusyu' dalam shalat meupakan perkara yang pertama kali dicabut oleh Allah dari permukaan bumi, padahal kita kini hidup pada akhir zaman. Keadaan ini sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Hudzaifah Radhiyallhu 'anhu:

    "Mula-mua sesuatu yang kamu kehilangan dari agamamu adalah kekhusyuan. Sedangkan yang terakhirnya adalah shalat. Mungkin seseorang yang mengerjakan shalat, tetapi tidak mendapat kebaikan. Hampir-hampir kamu masuk masjid, tetapi tidak kamu jumpai orang-orang yang shalat dengan khusyu'."


    Dibawah ini ada tips-tips untuk menjadikan shalat kita khusyu:


    Persiapan Diri Untuk Shalat

    Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal. Diantaranya menjawab seruan adzan dan dilanjutkan dengan berdoa sesudah adzan, menyempurnakan wudhu, menyiapkan diri untuk shalat dengan memilih pakaian yang bagus dan harum, bersegera pergi menuju masjid dengan ketenangan, menunggu shalat berjamaah dimulai dan segera melurus-rapatkan shaf (barisan) karena setan selalu mencari celah-celah untuk dilaluinya.


    Thuma'ninah dalam Shalat

    Orang yang tidak melakukan thuma'ninah dalam shalatnya, tidak mungkin dapat mencapai kekhusyuan, karena shalat yang dikerjakan dengan cepat-cepat dapat menghilangkan kekhusyuan dan dapat menghilangkan pahala.

    "Sejahat-jahat manusia adalah pencuri, yaitu orang yang mencuri dari shalatnya." Qatadah bertanya,"Ya Rasulullah, bagaimana ia bisa mencuri shalatnya?" Beliau menjawab."Ia tidak emnyempurnakan ruku dan sujudnya."
    (Ahmad)


    Mengingat mati dalam shalat

    "Ingatlah kematian dalam shalatmu, karena apabila seseorang mengingat kematian dalam shalatnya, sudah pasti ia akan berusaha keras untuk menyempurnakan shalatnya. Dan, shalatlah kamu seperti shalatnya seseorang yang tidak membayangkan bahwa dirinya bisa mengerjakan shalat sesudah itu." (As-silsilah Ash-Shahihah oleh Albani)


    Menghayati ayat-ayat dan zikir yang dibaca serta berinteraksi dengannya

    Diantara hal-hal yang dapat membantu kita menghayati al-Quran adalah membaca ayat-ayat al-Quran secara berulang-ulang sambil membiasakan diri mengamati artinya. Selain itu, hal lain yang dapat mebantu kita agar dapat menghayati ayat-ayat al-quran adalah dengan mengadakan interaksi dengan ayat-ayat tersebut. Juga diantara hal-hal yang dapat membantu penghayatan (terhadap ayat-ayat yang dibacanya) adalah membaca al-quran dan berbagai macam dzikir yang terdapat pada rukum-rukun shalat dengan segala variasinya.

    Setelah dihafal maka dibaca, direnungkan dan difikirkannya. Diantara bukti interaksi kita terhadap ayat-ayat al-quran ialah ketika kita mengucapkan amin setelah membaca al-Fatihah. Atau seperti apa yang diriwayatkan Hudzaifah,"Pada suatu malam saya shalat bersama Rasulullah. Beliau membaca al-Quran dengan perlahan-lahan. Apabila melewati ayat yang mengandung tasbih, beliau pasti mebaca tasbih. Apabila melewati ayat yang berisikan permohonan (kepada Allah), belaiu memohon. Dan, apabila melewati ayat yang berisikan permohonan perlindungan beliau pasti memohon perlindungan (kepada Allah)." (Muslim)


    Mentartil bacaan ayat per ayat

    Metode memotong bacaan ayat per ayat dilakukan untuk lebih mempercepat memahami sekaligus menghayati ayat-ayat tersebut. Bahkan hal yang demikian itu merupakan Sunnah Nabi sebagaimana yang dituturkan oleh Ummu Salamah mengenai bacaan Rasulullah, "Bismillahirrahmaanirrahiim." Dalam satu riwayat disebutkan,"

    Kemudian beliau berhenti sejenak, lalu membaca alhamdu lillahi rabbil 'alamiin, kemudian berhenti. Setelah itu membaca ar-rahmaanir rahiim." Dalam riwayat yang lain disebutkan,"Kemudian beliau berhenti, lalu membaca maaliki yaumid diin, sambil memutus-mutuskan ayat demi ayat."


    Membaca dengan tartil dan memperbagus suara bacaannya

    Membaca al-Quran dengan tartil dan perlahan-lahan itu lebih mendorong si pembacanya untuk menghayati dan bersikap khusyu. Keadaan yang demikian itu berbeda dengan membaca secara cepat den tergesa-gesa. Yang juga dapat membantu kekhusyuan dalam shalat adalah memperbagus suara bacaan.

    Hal ini bukan berrati melenggak-lenggokkan suara dan membaca berdasarkan bacaan orang lain yang tidak benar. Akan tetapi suara itu dikatakan indah bila disertai dengan bacaan yang mengandung kesedihan, seperti disabdakan Nabi:

    "Sesungguhnya di antara manusia yang suaranya bagus ketika membaca al-Quran adalah apabila kamu mendengar al-quran itu dibacanya, kamu mengira bahwa dia benar-benar takut kepada Allah." (Ibnu majah)


    Menyadari bahwa Allah pasti Mengabulkan doa dalam shalatnya

    "Apabila salah seseorang diantaramu berdiri shalat, sesungguhnya ia sedang bermunajah kepada Rabb-nya, maka hendaklah ia memperhatikan bagaimana cara bermunajah kepada-Nya (yang baik)." (Mustadrak al-Haakim)


    Shalat dengan Menghadap dan dekat kepada Tabir

    "Apabila salah seorang dari kalian shalat, hendaklah ia menghadap ke arah tabir dan dekat kepadanya." (Abu Daud)

    "Apabila salah seorang kamu shalat ke arah tabir hendaklah mendekatinya, maka setan tidak dapat memutus kan shalatnya." (Abu Daud)


    Meletakkan Tangan Kanan di atas Tangan Kiri di atas dada

    Ibnu Hajar Rahimahullah berkata bahwa para ulama berkata,"Hikmah dari posisi tangan seperti itu ketika shalat adalah membuktikan sikap seseorang yang meminta dengan penuh kehinadinaan dan ketundukan. Keadaan seperti itu akan lebih mencegah dari sikap main-main (yang tidak ada kaiatannya dengan shalat) dan justru akan lebih mendekatkan kepada kekhusyuan."


    Memandang ke tempat sujud

    "Apabila shalat, Rasulullah biasa menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke tanah (ke tempat sujud)." (Hakim)

    Adapun dalam duduk Tasyahhud dianjurkan memandang ke arah jari telunjuk tangannya yang dipergunakan untuk isyarat sambil digerak-gerakkan.


    Menggerak-gerakkan jari telunjuk

    Bnayak sekali orang yang shalat mengabaikan masalah ini. Apalagi mereka tidak mengerti tentang manfaatnya yang begitu besar dan dampak positif yang ditimbulkan dalam rangka membantu tercapainya kekhusyuan. Rasulullah bersabda:

    "Sesungguhnya menggerak-gerakkan jari telunjuk itu lebih dahsyat untuk mengalahkan syetan daripada besi." (Ahmad)


    Membaca beragam surat, ayat, zikir, dan doa dalam shalat

    Hal ini sangat membantu untuk selalu memiliki perasaan baru dalam menerima kandungan ayat, zikir, dan doa yang dibacanya. Hal ini juga merupakan Sunnah Nabi bahkan lebih sempurna dalam mencapai kekhusyuan. Misalnya dalam doa iftitah, terkadang kita membaca:

    Allahamumma naa'id baini wa baina khathaayaaaya kama baa'adta bainal masyriqi wal maghribi ...

    Dilain kesempatan kita membaca:
    Subhaanaka Allahumma wa bi hamdika wa tabaaraka ismuka wa taala jadduka wa laa ilaaha ghaairuka

    atau disaat yang lain membaca:
    Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifan ....

    Membaca Sujud Tilawah bila membaca ayat sajdah

    Melakukan Sujud tilawah ketika shalat itu besar sekali gunanya karena dapat menambah kekhusyuan dalam shalat.


    Berlindung kepada Allah dari godaan syetan

    Untuk menghadapi tipu daya setan, sekaligus untuk menghilangkan waswas yang dibisikkan oleh setan, nabi telah menunjukkan kepada kita terapi berikut ini:

    "Abul Aash berkata,"Ya Rasulullah, sesungguhnya setan telah menghalang-halangi antara aku dan shalatku serta bacaanku dan mengacaukannya terhadapku." Lalu Rasulullah bersabda,"Itulah setan yang dinamakan Khanzab. Jika kamu merasakan keberadaannya maka berlindunglah kepada Allah darinya dan meludahlah ke sebelah kirimu tiga kali." Kata Abul Aash," Lalu aku mengerjakan hal demikian itu, maka Allah menghilangkan hal itu dari diriku." (Muslim)

    "Sesungguhnya apabila salah seorang kamu berdiri shalat maka datanglah setan untuk mengacaukan shalatnya dan membuatnya ragu sehingga tidak mengerti berapa rakaat dia telah mengerjakan shalat. Apabila salah seorang dari kamu merasakan demikian, hendaklah sujud dua kali dalam keadaan duduk."(Bukhari)

    "Apabila salah seorang dari kamu mengerjakan shalat, lalu merasakan gerakan pada duburnya, apakah berhadats atau tidak, sehingga ia ragu-ragu maka sekali-kali janganlah keluar dari shalat (membatalkannya) sebelum mendengar (kentut) atau mencium baunya." (Thabrani)


    Merenungi ihwal orang-orang salaf dalam mengerjakan shalat

    Hal ini dapat menambah kekhusyaun dalam shalat sekaligus dapat terdorong untuk mengikuti jejak mereka. Misalnya seperti ibnu Zubair Radhiyallahu 'anhu berdiri dala melaksanakan shalat, dia bagaikan sebatang kayu karena khusyuknya. Ketika dia sujud, manjanik 'peluru' musuh mengenai bagian dari pakaiannya, namun dia tidak mengangkat kepalanya.

    Sebagian mereka ada pula yang mukanya berubah menjadi kuning apabila ia berwudhu untuk menunaikan shalat. Ketika ditanyakan kenapa seperti itu, dia menjawab,"Aku mengerti bahwa aku akan berdiri di hadapan zat Yang Maha tinggi."


    Mengetahui keistimewaan khusyu dalam shalat

    "Sesungguhnya seseorang yang mengerjakan shalat, tidaklah dicatat baginya dari shalat kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya." (Ahmad)

    "Siapa orang muslim yang waktu shalat wajib tiba lalu berusaha menyempurnakan wudhu, khusyu, dan rukunya, maka shalatnya itu menjadi penghapus dosa-dosa selama setahun selama dia tidak mengerjakan dosa besar." (Muslim)


    Bersungguh-sungguh dalam berdoa ditempat-tempat tertentu terutama dalam sujud

    "Seseorang yang paling dekat kepada Allah ialah ketiak ia dalam keadaan sujud. Maka perbanyaklah berdoa (didalamnya)." (Muslim)


    Membaca dzikir-dzikir sesudah shalat

    Jika kita mau mengamati dzikir-dzikir yang dibaca setelah shalat, akan kita dapatkan dzikir-dzikir tersebut dimulai dengan istighfar sebanyak tiga kali. Bacaan istighfar itu menggambarkan seolah-olah orang yang shalat itu memohon ampunan kepada Allah atas segala kekurangan yang dilakukannya selama shalat, atas usahanya yang belum optimal dalam mencapai kekhusyuan dalam shalat.


    Berusaha menghilangkan sesuatu yang dapat mengganggu orang shalat

    Termasuk kategori semacam ini adalah berhati-hati melakukan shalat di tempat-tempat yang sangat gaduh dan bising karena disampingnya banyak orang yang ngobrol ke sana ke mari. Hendaknya menghindarkan diri dari melakukan shalat ditempat-tempat hiburan dan segala sesuatu yang dapat mengganggu pandangannya. Di samping itu, hendaknya juga menghindarkan diri dari melaksanakan shalat ditempat-tempat yang amat panas.


    Hendaknya tidak melakukan shalat dengan memakai pakaian yang ada hiasan, tulisan, warna-warni atau gambar-gambar yang mengganggu orang shalat

    Jangan shalat sementara hidangan telah tersedia

    "Tidak (boleh) shalat sementara makanan telah tersedia di hadapannya." (Muslim)


    Jangan mengerjakan shalat shalat sambil menahan buang air

    "Apabila salah seorang kamu hendak pergi ke jamban sementara shalat telah dimulai, maka hendaklah didahulukan pergi ke jamban." (Abu Daud)


    Hendaklah tidak mengerjakan shalat dalam keadaan mengantuk

    "Apabila salah seorang dari kalian mengantuk, sedangkan ia mengerjakan shalat, maka hendaklah tidur hingga hilanglah kantuknya, karena apabila mengantuk maka ia tidak mengerti yang seharusnya ia beristighfar , namun nyatanya ia mencaci maki dirinya sendiri." (Bukhari)


    Hendaknya tidak shalat di belakang orang yang berbicara atau tidur

    "Janganlah kamu melaksanakan shalat dibelakang orang yang sedang tidur dan jangan pula dibelakang orang yang sedang berbicara." (Abu Daus)


    Tidak Menyibukkan diri dengan meratakan kerikil/pasir/tanah (Tempat Sujud)

    "Janganlah kamu menyapu (pasir) padahal kamu sedang shalat. Tetapi jika kamu perlu maka (boleh) menyapu sekali saja." (Abu Daud)


    Tidak mengganggu orang lain dengan bacaan (keras)

    "Ketahuilah, sesungguhnya kalian sedang bermunajah kepada Allah, maka sekali-kali janganlah sebagian kamu mengganggu sebagian yang lain dalam shalatnya, dan janganlah sebagian kamu mengeraskan bacaan terhadap sebagian yang lain." Atau beliau bersabda,"Janganlah sebagian dari kalian mengeraskan suara dengan bacaan al-Quran." (Ahmad)


    Tidak Menoleh dalam Shalat

    "Allah Azza wa Jalla senantiasa menghadap kepada seseorang yang tengah shalat selama ia tidak berpaling muka. Apabila ia berpaling muka maka Allah pun berpaling darinya." (Abu Daud)


    Tidak menengadahkan Pandangan

    "Apabila salah seorang dari kalian sedang melaksanakan shalat maka sekali-kali jangan menengadahkan pandangannya agar penglihatannya tidak berkilau." (Ahmad)


    Tidak meludah ke arah depan ketika shalat

    "Apabila seseorang dari kamu sedang shalat maka janganlah meludah ke depan karena Allah berada dihadapannya ketika ia sedang shalat." (Bukhari)

    "Apabila salah seorang dari kalian berdiri shalat maka sebenarnya ia sedang bermunajah kepada Rabb-nya. Allah berada diantara dia dan kiblatnya. Janganlah meludah ke arah kiblatnya, tetapi hendaklah di sebelah kiri atau dibawah tumitnya." (Bukhari)

    Apabila lantai masjid itu dilapisi sajadah dan sejenisnya sebagaimana yang kita saksikan pada zaman sekarang, maka bila dianggap perlu kita mengeluarkan sapu tangan atau sejenisnya lalu meludah ke dalamnya kemudian menyimpan sapu tangan tersebut.


    Berusaha secara maksimal untuk tidak menguap ketika shalat

    "Apabila salah seorang dari kalian sedang menguap dalam shalat maka tahanlah semampu mungkin karena setan masuk (mengganggunya)." (Muslim)


    Tidak Berkacak Pinggang

    "Nabi melarang orang shalat dengan berkacak pinggang." (Abu Daud)


    Tidak mengulurkan kain sampai ke tanah dalam shalat

    "Rasulullah melarang mengulurkan kain sampai ke tanah ketika shalat dan juga melarang seseorang menutup mulutnya." (Abu Daud)


    Tidak boleh meniru-niru Binatang

    Larangan meniru-niru binatang mencakup beberapa sifat shalat dan gerakannya. Ada riwayat bahwa Rasulullah melarang tiga perkara dalam shalat: mematuk seperti burung gagak (rukuk dan sujudnya cepat), membentangkan tangan bagaikan binatang buas, dan menguasai tempat tertentu (di dalam masjid untuk shalat) seperti unta menderum. (H.R Ahmad)

    Scroll Stop Menu