AKHTHARUSY SYIRK
(أَخْطَارُ الشِّرْكِ)
Bagan
Tuntutan Tauhid
Pada materi sebelumnya dijelaskan tentang tuntutan agar kita memurnikan tauhid kita, tanpa dikotori oleh apapun jua
Kita mesti menjauhi thaghut dan hanya beriman kepada Allah saja
Akan tetapi, realitanya mayoritas umat Islam masih terjebak dalam iman yang disertai kemusyrikan
3 Kategori Umat Islam
Setan
(خالشَّيْطَانُ )
Setan
Makna thaghut yang meliputi segala makna yang lain adalah setan
Setan sendiri dalam bahasa Arab berasal dari kata
شَطَنَ artinya “apabila jauh”
Watak setan memang berbeda dengan watak manusia; dengan kefasikannya, setan JAUH DARI SEGALA KEBAIKAN
شَاطَ karena diciptakan dari api
Maka pertama lebih tepat dari makna kedua, sehingga setiap yang membangkang (manusia, jin, binatang), tidak mau taat disebut setan
6:112 setiap Nabi ada setan yang melawannya (jin, manusia)
Setan Lewat
Shalat terputus apabila “setan” lewat di depannya
يَقْطَعُ الصَّلَاةَ إِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْ الرَّجُلِ مِثْلُ مُؤَخِّرَةِ الرَّحْلِ الْمَرْأَةُ وَالْحِمَارُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قَالَ قُلْتُ مَا بَالُ الْأَسْوَدِ مِنْ الْأَحْمَرِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ
"Yang akan memutuskan sholat seorang muslim bila tidak ada tabir di depannya seperti kayu di bagian belakang kendaraan adalah wanita, keledai, dan anjing hitam." Abu Dzar bertanya, “Apa bedanya hitam dan merah?” Rasulullah SAW menjawab, "Anjing hitam adalah setan." (HR Ibnu Majah)
Minta Perlindungan dari Setan
Ketika berhadapan dengan manusia sikap kita adalah berdakwah dengan berbagai cara
Tapi berhadapan dengan setan tidak ada cara lain kecuali minta perlindungan kepada Allah
Bahkan ketika akan membaca al-Qur’an pun kita disuruh membaca ta’awudz (16:98)
Di antara ta’awudz Rasul dalam doa iftitah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari setan yang terkutuk, dari godaannya, ketakaburannya, dan bisikan rayuannya (HR Ibnu Majah)
Penguasa yang jahat
(الحَاكِمُ الْجَائِرُ)
Penguasa Jahat
Termasuk thaghut adalah penguasa yang jahat karena tindakannya di luar batas seperti setan
Biasanya mereka memaksakan kehendaknya
Jika ditolak maka sudah disiapkan hukumannya
Contoh:
Fir’aun (penghulu penguasa zhalim) 79:24
Namrudz (2:258)
Abu Jahal
Kemusyrikan akan subur di zaman penguasa zhalim, sehingga kita disuruh untuk minta perlindungan dari Dajjal
Biasanya mereka didukung oleh para dukun dan juru ramal atau tukang sihir
Allah Tidak Menolong
Negara yang dipimpin oleh penguasa yang zhalim tidak akan ditolong dan ditegakkan oleh Allah meskipun penguasanya mu’min (muslim)
Ibnu Taimiyah meriwayatkan:
اللَّهُ يَنْصُرُ الدَّوْلَةَ الْعَادِلَةَ وَإِنْ كَانَتْ كَافِرَةً وَلَا يَنْصُرُ الدَّوْلَةَ الظَّالِمَةَ وَإِنْ كَانَتْ مُؤْمِنَة
“Allah akan menolong negara adil meskipun kafir, dan tidak menolong negara zhalim meskipun dia mu’min”
إنَّ اللَّهَ يُقِيمُ الدَّوْلَةَ الْعَادِلَةَ وَإِنْ كَانَتْ كَافِرَةً ؛ وَلَا يُقِيمُ الظَّالِمَةَ وَإِنْ كَانَتْ مُسْلِمَةً
“Sesungguhnya Allah menegakkan negara yang adil meskipun kafir, dan tidak menegakkan yang zhalim meskipun muslim”
Hukum jahiliyah
(الحُكْمُ الْجَاهِلِيُّ)
Hukum Jahiliyah
Ini juga termasuk thaghut
4:60 Allah mengecam orang yang mengaku beriman kepada Al-Qur’an tapi masih berhukum dengan hukum thaghut
5:50 tantangan Allah untuk membanding antara hukum Allah dan hukum jahiliyah: manakah yang terbaik?
Menyembah Ahbar dan Rabib
Ketika Rasul membaca surat At-Taubah ayat 31, Adi bin Hatim yang waktu itu masih Nasrani memprotesnya
“Kami tidak menyembah mereka.” (karena pengertiannya: sujud di depan mereka)
“Benar. Tapi mereka membuat hukum yang mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kalian mengikutinya? Itulah penyembahan kalian.”
Jadi kemusyrikan Nasrani bukan hanya karena menjadikan Nabi Isa as sebagai tuhan, tapi juga karena masalah hukum jahiliyah
Perdukunan dan sihir
(الكَهَانَةُ وَالسِّحْرُ)
Perdukunan
Para dukun itu juga termasuk thaghut karena menyesatkan manusia dari jalan Allah
Para dukun bekerja sama dengan setan dalam aksinya (72:6)
Dari zaman ke zaman, para dukun juga menjadi salah satu pilar kekuasaan yang zhalim
Pembunuhan anak-anak laki-laki Bani Israil sebelum kelahiran Nabi Musa as juga atas nasihat dukun (peramal)
Kamuflase
Perkembangan zaman ternyata tidak menghilangkan perdukunan dan sihir
Acara-acara di TV atau iklan-iklan di media cetak atau elektronik banyak menawarkan masalah perdukunan dan sihir
Sering dibungkus dengan sorban ulama, peci haji atau ayat-ayat Al-Qur’an
Itulah cara halus setan dalam menyesatkan manusia
Akhirnya manusia menjadi musyrik tanpa sadar
Klaim Mengetahui yang Ghaib
Para dukun biasa mengklaim bahwa dirinya mengetahui yang ghaib dan dipercayai oleh banyak orang
6:59 penegasan Allah bahwa Allah-lah pemilik kunci-kunci ghaib, selainNya tidak ada
34:14 jin pun tidak tahu bahwa Nabi Sulaiman sudah meninggal, karena posisinya berdiri memegang tongkat
Nabi Sulaiman as memang berdoa kepada Allah agar kematiannya disembunyikan dari jin agar manusia tahu bahwa jin itu tidak mengetahui yang ghaib
Setelah tongkatnya dimakan rayap dan hancur, baru tersungkurlah beliau AS
“Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.”
Sikap Kita
Umar ra sangat tegas dalam mensikapi para tukang sihir
Dari Bujalah bin Abdah berkata, “Diperintahkan kepadaku oleh Umar bin Khattab agar membunuh tukang sihir laki-laki ataupun wanita.”
10:81 Allah akan menampakkan ketidakbenaran sihir
Rasul SAW melarang kita mempercayai dukun; siapa yang datang dan mempercayainya berarti telah ingkar terhadap Al-Qur’an
Berhala-berhala
(الأَصْنَامُ)
Berhala
Ini juga termasuk thaghut
Berhala-berhala yang disembah awalnya adalah orang-orang shalih yang saat meninggal dibuatkan patung untuk memotivasi manusia dalam beribadah jika melihatnya (53:19-23, 71:23)
Kemudian berlalu masa yang panjang sampai akhirnya disembah
Ada juga orang-orang jahat yang dikutuk menjadi patung seperti berhala Isaf (di Shafa) dan Nailah (di Marwah) yang berzina di dalam Ka’bah, setelah berlalu masa yang panjang akhirnya disembah juga
Larangan Keras Membuat Patung
Rasulullah SAW melarang keras membuat patung makhluk Allah yang bernyawa
Kelak para pemahat patung seperti itu akan diminta oleh Allah memberikan nyawanya
Yang lebih dilarang lagi adalah mematungkan para tokoh atau pahlawan, karena mirip dengan yang terjadi pada masa sebelum Islam (seperti sudah diterangkan sebelumnya)
Kezhaliman yang besar
(ظُلْمٌ عَظِيمٌ)
Kezhaliman Terbesar
6:82 para merasa resah dengan kriteria iman di ayat ini sehingga mereka berkata, “Siapakah di antara kita yang tidak berbuat zhalim kepada dirinya sendiri?” kemudian turun surat 31:13 إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ bahwa yang dimaksud adalah bersih dari syirik
Nabi SAW juga bersabda bahwa Ibnu Mas’ud termasuk yang memiliki iman yang bersih seperti pada ayat tadi (6:82)
Rasul dan para sahabat pernah berjalan keluar Madinah dan berjumpa dengan orang yang mencari Rasul karena ingin bertanya tentang iman. Dijawab oleh Rasul lima rukun Islam. Setelah berikrar kudanya terperosok dan jatuh serta meninggal. Maka malaikat langsung menyuapinya dengan makanan karena ternyata ia meninggal karena lapar. Orang itu termasuk dalam ayat tadi
Ciri-ciri Bersih Imannya
مَنْ أُعْطِيَ فَشَكَرَ، وابْتُلِيَ فَصَبَرَ، وَظَلَمَ فَاسْتَغْفَرَ، وَظُلِمَ فَغَفَرَ“
Siapa yang diberi lalu bersyukur, diuji lalu bersabar, berbuat zhalim lalu beristighfar, dizhalimi lalu memberi ampun…
Rasul SAW sejenak sehingga sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa dia?”
Rasul melanjutkan, “Mereka itulah yang mendapatkan keamanan dan mereka itulah yang mendapatkan petunjuk.” (HR Thabrani)
Tidak terampuni
عَدَمُ الغُفْرَانِ
Dosa yang Tidak Terampuni
Syirik adalah dosa yang tidak terampuni apabila di dunia belum sempat bertaubat
Dosa selain syirik dapat diganti dengan pahala, tapi syirik tidak
4:48, 116 karena syirik adalah kezhaliman yang terbesar sehingga tidak terampuni dosanya
Ada 3 macam kezhaliman
-
Yang tidak diindahkan oleh Allah: dosa dengan Allah
-
Yang tidak dibiarkan oleh Allah: dosa dengan manusia -> QISHASH
-
Yang tidak diampuni oleh Allah: syirik
Dosa Lain Diampuni
مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Tidak sekali-kali seorang hamba mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah kemudian mati dalam keadaan seperti itu kecuali masuk sorga
Abu Dzar penasaran sehingga bertanya, “Meskipun berzina dan mencuri?” Rasul menjawab, “Meskipun berzina dan mencuri.” Tanya-jawab sampai 3x. Yang keempat Rasul menambahkan, “Meskipun hidung Abu Dzar keropos.”
Maka setiap kali Abu Dzar menyebutkan hadits ini selalu diakhiri dengan perkataan tambahan itu
Dosa besar
(إِثْمٌ عَظِيْمٌ)
Dalam hadits disebut ada 7 dosa besar, dan yang terbesar adalah syirik
Syirik
Durhaka kepada kedua orang tua
Membunuh manusia
Sumpah palsu
6:151-153 berisi 10 wasiat Allah; wasiat pertama adalah janganlah menyekutukan Allah dengan apapun
Dosa melanggar wasiat pertama ini adalah dosa yang terbesar
Kesesatan yang nyata
(ضَلاَلٌ مُبِيْنٌ)
Kesesatan yang Nyata
Orang-orang kafir Quraisy menyangka bahwa mereka mengikuti agama Nabi Ibrahim, begitu pula Yahudi dan Nasrani (2:140)
Padahal agama Ibrahim adalah agama yang hanif (lurus), sedangkan mereka sudah jauh dari agama Ibrahim -> sudah tersesat jauh, tapi tidak menyadarinya
Inilah kesesatan yang nyata (6:74)
Tapi tuduhan balik pun terjadi dari orang-orang kafir kepada para Nabi dan pengikutnya
Pemuka kaum Nabi Nuh as (7:60)
Anak-anak Nabi Ya’qub kepada bapaknya sendiri (12:8)
Pengkuan Mereka
26:97 setelah mereka ada di neraka baru mereka mengakui bahwa merekalah yang dulu berada dalam kesesatan yang nyata
67:29 Allah seakan membiarkan mereka tersesat ditambah dengan mereka menuduh balik, karena kelak mereka akan tahu sendiri siapakah yang dalam kesesatan yang nyata
Contoh: Kisah pewaris kebun 68:17-33
Ketika mereka berniat tidak melaksanakan shadaqah untuk orang miskin seperti kebiasaan bapaknya, maka kebunnya dihancurkan oleh Allah
Mereka heran karena kebunnya sudah hancur sehingga mereka menyangka tersesat jalan (68:26)
Diharamkannya sorga
(حِرْمَانُ الْجَنَّةِ)
Allah mengharamkan sama sekali orang-orang musyrik untuk masuk kedalam sorga (5:72)
Bagaimana mungkin dapat masuk sorga, sementara mereka berdosa dengan dosa yang tidak terampuni?
Selain dosa syirik, seseorang mungkin dapat masuk sorga dengan dosa besar yang lainnya
Pembakaran di neraka—na’udzu billah min dzalik—karena dosa selain syirik, dapat melunturkan dosa-dosa itu, sehingga kelak dapat masuk sorga meskipun yang paling akhir masuk (ingat hadits tentang ini)
7:50 makanan sorga haram untuk orang kafir
Masuk neraka
(دُخُوْلُ النَّارِ)
Sudah jelas, mereka pasti masuk neraka (5:72)
Mereka kekal di dalamnya
Mereka tidak mati dan tidak hidup (87:13)
Mereka tidak akan diajak bicara oleh Allah (2:174, 3:77)
Mereka tidak akan dibersihkan dosa-dosanya (2:174, 3:77)
Bagi mereka adzab yang pedih (2:174, 3:77)
Amalnya terhapus
(إِحْبَاطُ الْعَمَلِ)
Ini bahaya syirik yang lain: pahala amalnya terhapus kalau kita melakukan syirik
Bahkan Rasul SAW pun diancam oleh Allah tentang hal ini (39:65, 6:88)
Sia-sialah amal kebaikannya yang selama ini dilakukan
Seperti debu yang beterbangan (25:23)
Seperti fatamorgana (34:39)
Beramal tapi menyebabkan masuk neraka (88:3-4), padahal sudah dengan susah payah
Hilangnya kecenderungan
(القَضَاءُ عَلَى الْمَنَازِعِ السَّامِيَةِ)
Ketauhidan akan mendorong orang untuk berbuat kemuliaan sebagaimana Allah pun menyukai hal itu
Sebaliknya, orang musyrik kecenderungannya rendah
22:31 perumpamaan orang musyrik: bagai jatuh dari langit karena telah melepas tali Allah
Orang beriman cenderung mengangkat orang lain
Sedang orang musyrik rendah sehingga mengangkat dirinya dengan cara merendahkan orang lain
Kehinaan bagi manusia
(مَهَانَةٌ لِلْإِنْسَانِيَّةِ)
63:8 kemuliaan (izzah) itu bagi Allah, Rasul dan orang-orang beriman
Sebaliknya, orang-orang musyrik itu hina karena menyembah sesuatu yang rendah, bahkan lebih rendah dari dirinya
Mereka merendahkan diri di depan sapi, kerbau, batu, pohon, dan sebagainya
Mereka di dunia pun akan dipermalukan
Contoh: Fir’aun dikalahkan oleh anak asuhannya sendiri (26:205-207)
Terbelah kejiwaannya
(تَمْزِيْقُ وَحْدَةِ النَّفْسِ)
Orang mu’min beribadah dan berurusan dengan dunia, tetap beribadah kepada Allah, sehingga dirinya menyatu dan kuat
Tapi orang musyrik, dirinya terpecah belah karena sembahannya macam-macam: nafsu, berhala, manusia lainnya, binatang, dll
39:29 perumpamaan orang musyrik seperti orang yang memiliki beberap majikan yang saling berselisih -> bingung dan terpecah jiwanya